Kalau sudah jodoh memang nggak kemana, kata orang.
Mungkin bahasan tulisan saya akan arti 'jodoh' kalimat tersebut bukan terkait tentang pasangan, tetapi pengertian lainnya yakni 'kesempatan'. Kesempatan yang memberi kita pilihan pada suatu waktu, 'iya' atau 'tidak'. Kalau kesempatan tersebut bisa kita lakukan, mengapa tidak? Dan ternyata 'kesempatan' ini juga bermakna sebagai 'keberuntungan'.
Kesempatan ini saya ambil karena memang jarang bertemu rekan-rekan di sebuah tempat bergengsi yang ternyata baru pertama dibuka di Indonesia. Jadi, jadwal yang lain minggir dulu deh ^_^
Sebetulnya yang bisa saya katakan sebagai 'keberuntungan' sekaligus 'kesempatan' ini adalah bahwa saya mempunyai peluang yang tidak bisa ditampik, yakni saat pertama kali memotret menu kuliner dengan kamera saya---bukan ponsel---yang saat itu belum berusia seminggu di tangan. Jadi, pemikiran saya adalah nggak perlu mencari resto dan minta izin memotret menu dan segala sesuatunya dulu kan? Hehehe.
Dan tentang hasil jepretannya... saya mohon maaf jika ada kekurangan. Memang selalu ada 'saat bodoh' untuk pertama kalinya untuk semua hal, namun untungnya jepret-jepretan ini terbantu dengan editing yang mudah-mudahan bisa pas. ^_^
Ibu Angelia Merry sebagai Public Relation Chicking Indonesia menjelaskan jika dalam waktu dekat akan membuka cabang Chicking Indonesia di Jakarta; tepatnya di daerah BSD dan Basuki Rahmat yang akan menjadi pusat pengembangan Chicking di Indonesia Barat. Sedangkan pertama kali pembukaan di Surabaya ini lebih dikarenakan oleh kesiapan tempatnya. Tentang pertimbangan Surabaya ini sendiri juga dipaparkan oleh President Director PT Ayam Top Dubai yang menaungi franchise Chicking Indonesia, Bapak Hengki Setiawan melalui rilis pers-nya: "Surabaya kota yang sangat penting bagi kami karena ini menjadi pusat untuk mengembangkan bisnis di Indonesia Timur yang sangat potensial."
Namun pertama kali menjajal sesuatu yang asing yakni Chicking Indonesia di Surabaya sendiri juga merupakan sesuatu yang bisa dikata berani; karena 'gairah' Surabaya tentu berbeda dari Jakarta yang lebih adaptif terhadap sesuatu yang baru. Tetapi melihat secara langsung respons masyarakat yang bagus terhadap 'citarasa timur tengah' di Royal Plaza ini, sepertinya mengindikasikan bahwa 'eksperimen' ini terbayar.
Saya sendiri kurang begitu familiar terhadap bumbu rempah Timur Tengah seperti nasi kuning dengan beras Basmati ini; tetapi sepertinya ada rasa yang saya suka dan kenal saat menyantap Chicking Rice ini yakni adanya rasa seledri---semoga perkiraan saya tak salah :)
Hanya, mencicip citarasa Chicking agaknya tak begitu akan membuat mereka kaget (yang kebetulan asing dengan bumbu Timteng) bila sebelumnya pernah mencicip berbagai ramuan kuliner dan resto kekinian, meski masing-masing resto tersebut memang berbeda. Karena barisan menu di Chicking adalah hasil perpaduan berbagai budaya rasa di dunia seperti Amerika, Meksiko, India serta Italia. Perpaduan ini muncul pada pilihan menu yang khas dan unik, diantaranya:
1. Flaming Grilled Chicken (Ayam Panggang dengan rendaman khusus dan bumbu khas).
2. Chicking Rice yang terinspirasi dari Nasi Biryani.
3. Original Fried Chicken yang tentu berbeda citarasa dengan ayam goreng yang selama ini kita kenal. Ada versi pedas untuk menu ini yang cocok dengan lidah Indonesia.
4. Chicken Strips. Ayam renyah tanpa tulang yang juga tersedia dalam pilihan rasa biasa serta pedas.
5. Big Beef Burger yang besar dengan daging sapi.
6. Tandori Burger yang mempunyai komposisi filet ayam renyah dan pedas dengan citarasa khas India lewat bubuk tandoorinya.
7. Royal Crunchy dengan bentuk sandwich Chicking yang lezat, asli dan pedas.
8. Royal Wrap yang mirip kebab, dengan dua strip daging ayam plus roti tortilla panggang dengan ukuran yang cukup besar. Tersedia dalam rasa original dan pedas.
9. Tandoori Bites, potongan ayam tanpa tulang yang lembut dan juicy. Salah satu menu lain yang diperkuat dengan bubuk tandoori khas Chicking.
10. Chick Pops yang dibumbui dengan rempah harum dan dibalut tepung roti dan tepung putih dengan bumbu Chicking klasik.
11. Tandoori Fries, lagi-lagi menu dengan ciri khas bumbu tandoori khas Chicking yang hanya ada di Chicking.
Sementara itu saya sempat mencicipi minuman Dubai Breeze yang asam-manis-dingin menyegarkan dengan paduan daun mint dan lemon. Minuman yang enak dan segar yang mencerminkan kemewahan rasa, tepat untuk mengimbangi deretan menu Chicking yang gurih. Dubai Breeze ini terdiri dari tiga varian rasa: Passion Fruit Frizzr, Green Apple Frizzr dan Blue Lagoon Frizzr (yang mempunyai rasa permen karet). Dengan sendirinya minuman Dubai Breeze yang unik ini sangat menyenangkan untuk saya yang memang menyukai citarasa manis. Mirip softdrink tapi sepertinya bukan.
Chicking sendiri saat ini menggelar kontes foto yang berlangsung hingga akhir Bulan Juli 2017 ini. Tentu akan sayang bila dilewatkan... iseng-iseng berhadiah.
Untuk selanjutnya, mungkin kita bisa melihat antusiasme masyarakat lewat beberapa gambar yang saya abadikan berikut ini.
Jadi, hubungi saya jika membutuhkan versi asli atau versi yang lebih besar. Penggunaan foto dan gambar yang berasal dari tulisan ini diharapkan mempunyai izin dari penulis. OK ^_^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H