Hari itu tanggal 7 Agustus 2015 saya meluncur ke Asap-Asap Sidoarjo, dan tiba di sana kira-kira jam 10 pagi sesuai janji bertemu dengan Mbak Avy sebelumnya. Sialnya, saya tak melihat ada yang datang. Saya bertanya kepada seseorang yang saya pikir adalah karyawan di resto Asap-Asap tersebut, hanya beliau rupanya tidak tahu. Sejenak kemudian saya baru tau acaranya diundur jam 12 siang lewat pengumuman di laman Facebook Koneks. Alamaak. Jadi saya memutuskan untuk berkeliling Sidoarjo saja ketimbang menunggu di dalam.
Sekitar pukul sebelas lebih sedikit saya memilih kembali ke Asap-Asap, dan menjumpai seseorang yang terlihat sedang menunggu. Saya tidak mengenal beliau, hanya awalnya saya mengira beliau ini dari komunites blogger pula. Namun saya keliru setelah sejenak berbincang dan bertanya. Karena nama undangannya tidak ada satu pun yang saya kenal (dari 14 orang yang akan hadir) jika saya tidak salah dengar. Rupanya sebuah perusahaan juga memilih mengadakan meeting di ruang tertutup pintu kaca tersebut pada hari itu yang entah membahas apa.
Setelah berbincang sebentar, satu persatu pun memesan menu sesuai pilihan masing-masing. Pernah beberapa kali makan steak, jadi saya memutuskan mencari rasa lainnya yakni menu Sup Iga bakar; setelah sebelumnya kebingungan memilih antara Sup Buntut Bakar atau Sup Iga Bakar yang semuanya terlihat menggoda. Tapi rupanya saya tidak salah pilih karena citarasanya sangat pas di lidah.Â
Mantap jika dimakan begitu saja dengan atau tanpa nasi (kebetulan saya tanpa nasi), ataupun tanpa tambahan saus lain karena bumbu iga bakarnya itu sendiri teracik apik. Tapi saya memilih membalur iga bakar tersebut dengan saus tomat yang asam-manisnya bisa menambah cita rasa iga bakar yang sedap-gurih yang mirip dengan steak tapi berbeda kelengkapan dan penampilan ^_^ . Supnya pun terasa segar.
Selain itu Anda kita bisa melihat beberapa contoh menunya dengan mengakses website resto tersebut pada url http://www.asapasapgroup.com, Anda bisa juga mengetikkan langsung tanpa 'www'.
Sementara itu, Pak Nuzulul bertemu pula dengan temannya yang berpisah selama 20 tahun saat menjelang sore. Jadilah hari itu adalah momen bersejarah bagi beberapa orang. Saya sendiri batal bertemu Mas Wahyu di kesempatan sebelumnya karena waktu yang terbatas: terlalu malam buat Mas Wahyu tapi terlalu jauh jarak yang saya tempuh untuk tiba di lokasi tepat waktu disebabkan macet.
Pastinya, menikmati hidangan di Asap-Asap akan sangat aman bagi Anda yang kadang terkendala dan ragu akan kehalalan sebuah makanan.
Beberapa orang kemudian satu-persatu mengundurkan diri karena kepentingannya masing-masing, dan mereka yang masih tersisa pun menutup kegiatannya hari itu dengan berdoa untuk meninggalnya seorang anak dari teman seperjuangan (blogger pula, sekaligus traveler) yang sempat wira-wiri di timeline. Ya begitulah, kehadiran seseorang bisa memberi warna tersendiri... jadi kepergiannya pun layak dihormati. Terutama jika itu adalah takdir Ilahi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H