Mohon tunggu...
F. I. Agung Prasetyo
F. I. Agung Prasetyo Mohon Tunggu... Ilustrator - Desainer Grafis dan Ilustrator

Cowok Deskomviser yang akan menggunakan Kompasiana untuk nulis dan ngedumel...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

[Review] Kla Project "Versi Murah"

11 April 2015   11:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:15 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak banyak musisi Indonesia yang merekam dan merilis album musik dari pertunjukan 'live'nya dalam bentuk CD audio (VCD atau DVD adalah format yang umum disini untuk kategori 'live'). Salahsatu yang langka ini adalah Kla Project. Padahal, menjual album 'live' dari konser merupakan hal yang lazim dari artis luar negeri. Dari improvisasi dan musikalitas seorang musisi atau band yang tampil 'live' kita bisa tahu bagaimana performa dan karisma musisi tadi di atas panggung. Kadang, dari sini seorang musisi bisa diketahui apakah dia memang bisa bermain musik atau bernyanyi tanpa 'bantuan' komputer atau perangkat otomatisasi. Kla, yang beranggotakan Katon, Lilo, dan Adi Adrian rupanya menghadiahkan album Klakustik ini kepada khalayak umum yang tak sempat menonton langsung performa mereka di Jakarta Convention Center tanggal 26 November 2013 memperingati 25Tahun Kla Project memperkaya musik Indonesia.

Tapi mungkin juga album ini tak hanya ditujukan untuk mereka yang belum menonton langsung, karena bisa jadi mereka yang terkesan dengan konser Kla bersama Synchronous Orchestra mengkoleksinya juga. Total ada 13 lagu dalam label CD1 ini yang merupakan kompilasi dari berbagai album Kla, dan mestinya masih ada satu CD Audio lagi yang hingga saat ini belum saya dapatkan; karena dari berbagai sumber yang berhasil dihimpun ada 25 lagu dilantunkan dalam konser tersebut. Padahal, rencananya artikel review ini diturunkan setelah mendapat CD lanjutan dari CD 1 ini ^_^ Durasi secara keseluruhan CD Audio ini mencapai 73 menit, yang berarti ada sejam lebih kepuasan mendengar lantunan musik khas Kla ini. Hampir seluruh lagu dan lirik di dalamnya diciptakan oleh Kla Project. Kecuali lirik lagu "Mana Ku Tahu" yang ditulis Anita Kastubi. Dan, lagu sisipan "Overture" yang menyatu (medley) dengan lagu "Lara Melanda" digubah dan diaransemen oleh Iwan Hasan. Di booklet CDnya, keterangan ini terpisah; jadi seolah-olah "Overture" ini digubah oleh Kla Project jika kita tidak membaca keseluruhan keterangan di bagian kredit-nya.

Ini dia daftarnya:

01. Lara Melanda—Overture (7:36), dari album 'Kedua'

02. Kidung Mesra (4:52), dari album 'Klasik'

03. Dekadensi (5:07), dari album 'Sintesa'

04. Mana Ku Tahu (5:12), dari album 'Excellentia'

05. Prahara (5:53), dari album 'Klasik'

06. Satu Kayuh Berdua (5:45), dari album 'Ungu'

07. Meski Tlah Jauh (7:39), dari album 'Kelima'

08. Hey (6:21), dari album 'Pasir Putih'

09. Jiwa Merapuh (6:19), dari album 'Sintesa'

10. Kau Pulihkan Luka* (4:24), dari album 'Excellentia'

11. Semoga (4:52), dari album 'Kedua'

12. Anak Dara (4:33), dari album 'Kla'

13. Romansa (5:23), dari album 'Kelima'

Jadi, mungkin mungkin memang benar ini adalah "Versi Murah" dari Kla Project, mengingat harganya yang dibandrol Rp. 25.000,- di swalayan lokal. Mengapa versi murah? Karena menurut saya, selama ini Kla tergolong pelit memasukkan lagu yang banyak untuk satu album non-kompilasi. Tak seperti Sheila on 7 misalnya, yang pernah menggelontorkan 14 lagu dalam album "07 Des". Belum lagi harganya yang dibawah pasaran CD musik yang biasanya berada di kisaran Rp. 35.000,- — Rp 40.000,- an keatas (atau minimal Rp. 35.000 untuk harga umumnya album musik Indonesia di DiscTarra). Meski saya sangat menyayangkan packagingnya dimana booklet kertasnya adalah sekaligus merupakan tempat CDnya (ngirit, ne?) yang memang berimbas: akan cepat rapuh dan robek jika lalai sedikit dalam penyimpanannya.

Dari kesemuanya ini... bisa dibilang album ini layak sebagai koleksi, menurut saya. Karena merupakan garapan keroyokan dari banyak orang di bagian aransemen dan orkestra, maka musiknya pun terdengar kaya dan matang terasa setelah dipersiapkan jauh-jauh hari. Dengan format Audio CD, saya bisa memastikan bahwa hal ini juga berpengaruh pada output suara yang mungkin terasa akan lebih kualitasnya ketimbang jika album ini dirilis dalam format DVD atau VCD yang file audionya mesti berbagi ruang dengan format visualnya. Apalagi ada suara Angel Pieters yang berduet dengan apik dan manis di lagu "Kau Pulihkan Luka" mungkin akan bisa benar-benar memberi inspirasi dan harapan kepada mereka yang tengah galau atau pernah patah hati bahwa akan ada seorang lainnya ^_^, meski orkestra musiknya sendiri rasa-rasanya kog nyerempet lagu "Dancing Queen" milik ABBA? Suara si Angel Pieters ini terasa langsung klik dengan telinga saya dibandingkan dengan Sierra Sutedjo dari versi lagu album rekaman studionya. Tapi, mungkin mereka masing-masing memang mempunyai ciri khas sendiri. Hal ini rasanya adalah masalah selera saja sih.

Satu yang saya suka dari album ini adalah vokal yang terdengar terasa berimbang dengan musiknya dan tidak menonjol sendiri, begitu pula permainan Saksofon dari Arie Kurniawan yang terasa hanya mengambil "bagiannya sendiri" dan mengimbangi lainnya. Sebagai contoh suara vokal yang asli menonjol tajam dan 'menyerobot' dibanding musiknya ini adalah Rezza yang saya dengar pada album "The Voicer", yang buat saya hal ini sukses mengurangi kenikmatan dalam mendengarkan keseluruhan musiknya. Kekurangannya yang saya tangkap: Memang pengambilan nada yang cenderung spontan, langsung (karena 'live') dan tidak akan di-retake bisa berakibat tidak serentaknya timing antara orkestra dengan musik band-nya. Tapi hal ini lazim terjadi di banyak perekaman musik dari konser berbagai artis. Yang lainnya, kog rasanya Katon bernyanyi sedikit grogi di lagu pertama ya? Ataukah ini hanya perasaan saya saja? Yang jelas, Grand Klakustik ini adalah album yang manis karena hampir semuanya berkisah tentang cinta, dalam arti sempit dan luas. Meski tanpa lagu "Yogyakarta" yang biasanya menghiasi hampir setiap album kompilasi dari Kla Project.

14287259992132936130
14287259992132936130
14287260371456330245
14287260371456330245
1428726058455081701
1428726058455081701
---------------------------------------------------------------------- Pertama kali diposting di http://webid.web.id Klik untuk melihat rating versi saya di http://bit.ly/1R8ietQ.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun