Generasi sandwich, yaitu mereka yang harus menopang kebutuhan kedua pihak---baik orang tua yang sudah lanjut usia maupun anak-anak yang masih bergantung---sering kali merasa terjebak dalam beban keuangan yang berat. Selain memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka juga harus memikirkan bagaimana memastikan masa depan yang aman untuk keluarga, termasuk merencanakan investasi yang bijak.
Dalam konteks ini, pengalihan risiko menjadi aspek yang sangat penting dalam perencanaan investasi mereka. Mengapa pengalihan risiko begitu penting? Dan bagaimana strategi investasi yang tepat bisa membantu generasi sandwich menjaga kestabilan keuangan keluarga? Mari kita bahas lebih lanjut.
1. Mengalihkan Risiko Melalui Investasi yang Terdiversifikasi
Diversifikasi adalah kunci untuk mengurangi risiko dalam portofolio investasi. Bagi generasi sandwich yang memiliki tanggungan besar, sangat penting untuk tidak menaruh semua dana investasi dalam satu jenis instrumen. Dengan mendiversifikasi investasi, Anda dapat mengalihkan potensi kerugian dari satu sektor atau instrumen kepada sektor atau instrumen lainnya yang lebih stabil.
Contoh:
- Saham: Bisa memberikan return yang tinggi dalam jangka panjang, namun sangat volatil dalam jangka pendek. Contoh di KOINS.
- Obligasi: Menawarkan pendapatan tetap dengan risiko lebih rendah dibandingkan saham.
- Reksa Dana: Sebuah opsi yang memungkinkan Anda untuk berinvestasi dalam berbagai saham dan obligasi dengan pengelolaan yang lebih profesional. Contoh di KISI Mobile.
Dengan kombinasi ini, meskipun salah satu instrumen mengalami penurunan nilai, instrumen lainnya mungkin dapat memberikan perlindungan atau keuntungan, sehingga mengurangi risiko kerugian secara keseluruhan.
2. Dana Darurat sebagai Alat Pengalihan Risiko Keuangan
Investasi yang baik tidak hanya soal pertumbuhan aset, tetapi juga tentang mengelola potensi risiko yang bisa datang kapan saja. Salah satu cara untuk mengalihkan risiko yang paling dasar adalah dengan memiliki dana darurat.
Kenapa penting?
- Dana darurat adalah investasi dalam likuiditas yang memungkinkan Anda mengatasi kejadian tak terduga tanpa harus menjual investasi jangka panjang yang mungkin sedang dalam kerugian. Dengan adanya dana darurat yang cukup, Anda dapat menghindari pengambilan keputusan investasi yang terburu-buru saat kondisi keuangan sedang tertekan.
Sebagai patokan, idealnya dana darurat mencakup 3 hingga 6 bulan pengeluaran bulanan dan harus disimpan di tempat yang mudah diakses, seperti dalam reksa dana pasar uang atau tabungan.
3. Melindungi Aset dengan Investasi Properti
Salah satu bentuk investasi yang sering dipilih oleh generasi sandwich adalah properti. Properti adalah aset jangka panjang yang bisa memberikan keuntungan dari segi kenaikan harga serta pendapatan pasif dari sewa. Selain itu, asuransi properti akan mengalihkan risiko kerugian akibat bencana alam atau kerusakan.
Kenapa penting?
Investasi properti memberikan pengalihan risiko karena nilai properti cenderung meningkat dalam jangka panjang. Meskipun membutuhkan modal awal yang besar, properti adalah salah satu aset yang stabil dan dapat berfungsi sebagai perlindungan keuangan untuk masa depan keluarga.
- Asuransi Properti melindungi nilai aset Anda dari risiko kerusakan akibat bencana alam atau kebakaran.
- Pendapatan Sewa dari properti dapat menjadi sumber penghasilan tambahan yang dapat mendukung keuangan keluarga.
Bagi generasi sandwich, beban keuangan bisa terasa sangat berat. Namun, dengan strategi pengalihan risiko yang cerdas dalam perencanaan investasi, Anda dapat melindungi masa depan keluarga Anda. Diversifikasi portofolio, menyisihkan dana darurat, dan memilih instrumen investasi yang tepat adalah langkah-langkah penting yang harus dipertimbangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H