Mohon tunggu...
Kemas Resta
Kemas Resta Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Strategist

Part of Korea Investment And Sekuritas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Fenomena Window Dressing: Apa yang Terjadi di Pasar Modal Akhir Tahun?

18 Desember 2024   14:21 Diperbarui: 18 Desember 2024   14:21 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Window Dressing, sumber (DokumenPribadi/KemasResta)

Pada akhir tahun, banyak fenomena unik yang terjadi di dunia pasar modal. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah window dressing, sebuah strategi yang sering digunakan oleh manajer investasi dan perusahaan publik untuk memperbaiki tampilan laporan keuangan mereka menjelang akhir tahun. Fenomena ini memiliki dampak signifikan pada pergerakan harga saham dan dapat mempengaruhi keputusan investor. Mari kita bahas lebih dalam mengenai apa itu window dressing, bagaimana cara kerjanya, dan dampaknya terhadap pasar modal.

Bagaimana Window Dressing Bekerja?

Window dressing dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

  1. Penjualan Saham yang Berkinerja Buruk
    Pada akhir tahun, pengelola portofolio mungkin akan menjual saham yang kinerjanya buruk selama setahun penuh. Dengan menjual saham tersebut, mereka dapat menghindari tercatatnya kerugian dalam laporan tahunan mereka, dan menampilkan portofolio yang lebih sehat dengan lebih banyak saham yang menguntungkan.
  2. Pembelian Saham yang Berkinerja Baik
    Untuk meningkatkan citra portofolio, manajer investasi atau perusahaan juga sering membeli saham yang menunjukkan kinerja yang sangat baik pada kuartal terakhir. Hal ini menciptakan kesan bahwa mereka telah membuat keputusan investasi yang cerdas dan menguntungkan selama setahun terakhir.
  3. Menggunakan Instrumen yang Lebih Likuid
    Window dressing juga dapat dilakukan dengan membeli saham-saham yang lebih likuid atau saham-saham yang lebih besar dan lebih stabil menjelang akhir tahun. Saham-saham ini cenderung lebih mudah diperdagangkan dan dapat memberikan kesan bahwa portofolio memiliki eksposur terhadap saham-saham unggulan.

Dampak Window Dressing terhadap Pasar Modal

  1. Pergerakan Harga Saham yang Tidak Rasional
    Salah satu dampak paling terlihat dari window dressing adalah pergerakan harga saham yang dapat terlihat tidak rasional. Misalnya, saham-saham yang digenjot di akhir tahun untuk memperbaiki citra portofolio sering kali mengalami lonjakan harga yang tajam. Namun, lonjakan ini biasanya hanya bersifat sementara dan harga saham akan kembali ke level semula setelah periode window dressing berakhir.
  2. Meningkatnya Volatilitas Pasar
    Window dressing dapat menyebabkan volatilitas yang tinggi, terutama di akhir tahun. Karena banyak manajer investasi yang terlibat dalam praktik ini, pergerakan besar dalam volume perdagangan dapat terjadi, yang pada gilirannya menciptakan fluktuasi harga yang tajam.
  3. Mempengaruhi Persepsi Investor
    Bagi investor yang tidak terlalu mengerti fenomena ini, window dressing bisa menciptakan ilusi bahwa sebuah perusahaan atau portofolio benar-benar telah mengalami kinerja yang sangat baik. Padahal, perbaikan tersebut mungkin tidak bersifat permanen dan hanya terjadi karena tindakan manipulatif yang bersifat sementara.
  4. Pengaruh terhadap Keputusan Investasi
    Fenomena window dressing bisa mempengaruhi keputusan investasi jangka pendek, baik itu oleh investor ritel maupun institusional. Beberapa investor yang melihat saham-saham yang terangkat pada akhir tahun mungkin akan membeli saham tersebut, dengan harapan harga akan terus naik. Namun, setelah periode window dressing berakhir, mereka bisa terjebak dengan saham yang harganya kembali turun.

Kapan Window Dressing Terjadi?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, window dressing biasanya terjadi menjelang akhir tahun atau pada akhir kuartal. Hal ini terjadi karena banyak pengelola portofolio dan perusahaan yang ingin menunjukkan kinerja yang baik dalam laporan keuangan tahunan mereka. Periode ini sering disebut sebagai "seasonality effect," di mana pola perdagangan tertentu menjadi lebih jelas.

Namun, meskipun fenomena ini lebih sering terjadi pada akhir tahun, tidak jarang juga window dressing dapat dilakukan menjelang akhir kuartal atau pada waktu-waktu tertentu ketika manajer investasi merasa perlu "memperbaiki" penampilan portofolio mereka.

Strategi Menghadapi Window Dressing di Pasar Modal

1. Lakukan Riset Fundamental yang Mendalam

Strategi utama yang harus diterapkan adalah fokus pada analisis fundamental perusahaan. Jangan hanya tergiur dengan lonjakan harga saham yang terjadi pada akhir tahun atau kuartal karena pengaruh window dressing. Selalu pastikan bahwa saham yang Anda beli didukung oleh kinerja keuangan yang solid, prospek pertumbuhan yang positif, dan manajemen yang kredibel. Dengan memahami kondisi perusahaan secara menyeluruh, Anda akan dapat membedakan antara pergerakan harga yang didorong oleh faktor pasar jangka pendek dan pergerakan yang mencerminkan fundamental yang kuat.

2. Perhatikan Volume Perdagangan

Sering kali, window dressing akan terlihat pada volume perdagangan yang sangat tinggi, terutama di saham-saham tertentu yang mengalami lonjakan harga. Volume perdagangan yang tiba-tiba melonjak bisa menjadi indikasi bahwa suatu saham sedang dimanipulasi untuk tujuan window dressing. Sebagai investor, Anda harus berhati-hati jika Anda melihat kenaikan harga saham disertai dengan lonjakan volume yang tidak biasa.

3. Manfaatkan Pergerakan Saham yang Terkoreksi

Salah satu dampak dari window dressing adalah pergerakan harga saham yang sering kali tidak rasional. Saham yang mengalami lonjakan harga pada akhir tahun bisa terkoreksi setelah periode tersebut berakhir. Hal ini bisa menjadi kesempatan untuk membeli saham dengan harga yang lebih murah, khususnya jika saham tersebut sebelumnya mengalami kenaikan harga yang terlalu tinggi akibat manipulasi pasar. pantau dengan seksama saham yang terkoreksi, Anda bisa menggunakan sebagai contoh melalui KOINS. Jika saham tersebut masih memiliki fundamental yang baik, ini bisa menjadi kesempatan untuk membeli dengan harga yang lebih menarik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun