Mohon tunggu...
Kemas Resta
Kemas Resta Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Strategist

Part of Korea Investment And Sekuritas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Investasi untuk Pemula: Cara Pelajar dan Mahasiswa Menyiapkan Keuangan Masa Depan

16 Desember 2024   17:15 Diperbarui: 16 Desember 2024   17:15 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Investasi Mahasiswa, sumber (DokumenPribadi/KemasResta)

Investasi seringkali terdengar sebagai hal yang hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah bekerja atau memiliki penghasilan tetap. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi dan semakin banyaknya pilihan investasi yang ada, pelajar dan mahasiswa pun kini bisa memulai investasi sejak dini. Dengan memilih instrumen yang tepat dan mengelola keuangan dengan bijak, investasi bisa menjadi langkah cerdas untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang. Berikut adalah cara mudah berinvestasi bagi pelajar dan mahasiswa:

1. Mulai dengan Menabung dan Mengelola Keuangan

Langkah pertama dalam berinvestasi adalah memiliki kebiasaan mengelola keuangan dengan baik. Sebagai pelajar atau mahasiswa, kamu bisa mulai dengan menyisihkan sebagian uang jajan atau uang saku setiap bulan untuk ditabung. Mengelola pengeluaran dengan bijak, seperti mengurangi pengeluaran yang tidak penting, akan membantu kamu menabung lebih banyak untuk investasi.

2. Pahami Berbagai Jenis Investasi

Ada banyak jenis investasi yang dapat dipilih, dan penting untuk memahami perbedaannya. Beberapa pilihan investasi yang cocok untuk pelajar dan mahasiswa antara lain:

* Reksa Dana: Ini adalah jenis investasi yang cocok bagi pemula karena sudah dikelola oleh manajer investasi profesional. Kamu bisa mulai berinvestasi dengan modal yang kecil, bahkan mulai dari Rp 10.000,-. Reksa dana memungkinkan kamu sudah bisa berinvestasi.

* Saham: Jika kamu tertarik dengan dunia pasar saham, mulai dari saham dengan harga terjangkau atau yang sering disebut "saham blue-chip". Saham bisa memberikan return yang tinggi, meski ada risiko yang perlu diperhatikan.

* Waran Terstruktur: Waran terstruktur memberikan investor hak untuk membeli atau menjual saham (underlying securities) pada harga tanggal yang sudah ditentukan. Waran terstruktur sendiri berbeda dari waran biasa, di mana instrumen ini tidak dapat diubah menjadi saham dan hanya dapat diterbitkan oleh sekuritas dengan menggunakan underlying saham konstituen IDX30.

* XKID: ETF yang dirancang khusus untuk mengikuti kinerja indeks IDX30, yang terdiri dari 30 saham paling likuid dan terkemuka di Bursa Efek Indonesia.

3. Tetapkan Tujuan Investasi

Sebelum mulai berinvestasi, penting untuk memiliki tujuan yang jelas. Apakah kamu ingin menabung untuk biaya kuliah, membeli barang yang diinginkan, atau bahkan menyiapkan dana pensiun di masa depan? Menetapkan tujuan investasi akan membantu kamu memilih instrumen investasi yang tepat dan menentukan berapa banyak uang yang harus disisihkan setiap bulan.

4. Jangan Takut Mulai dengan Modal Kecil

Banyak orang merasa ragu untuk mulai berinvestasi karena takut tidak memiliki modal yang cukup. Padahal, investasi bisa dimulai dengan jumlah kecil, yang terpenting adalah konsisten dalam menabung dan berinvestasi.

5. Pahami Risiko Investasi

Setiap jenis investasi pasti memiliki risiko, namun dengan pemahaman yang baik, kamu bisa meminimalkan risiko tersebut. Jangan mudah tergiur oleh imbal hasil yang besar dalam waktu singkat karena itu biasanya berbanding lurus dengan risiko yang tinggi. Investasi jangka panjang yang konsisten, seperti reksa dana atau emas, biasanya lebih stabil dan aman.

6. Terus Belajar dan Update Pengetahuan

Dunia investasi terus berkembang, sehingga penting untuk selalu belajar dan memperbarui pengetahuan tentang investasi. Kamu bisa mengikuti seminar, membaca buku, atau bergabung dengan komunitas investasi untuk mendapatkan informasi terbaru. Semakin banyak pengetahuan yang kamu miliki, semakin bijak kamu dalam membuat keputusan investasi.

7. Diversifikasi Investasi

Jangan hanya mengandalkan satu jenis investasi. Diversifikasi atau menyebar investasi ke berbagai instrumen dapat membantu mengurangi risiko. Misalnya, kamu bisa mengalokasikan sebagian uang ke reksa dana, sebagian lagi ke emas, dan sebagian kecil ke saham. Dengan cara ini, kamu akan lebih terlindungi jika ada salah satu instrumen yang mengalami penurunan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun