Mohon tunggu...
Kemas Resta
Kemas Resta Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Strategist

Part of Korea Investment And Sekuritas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bagaimana Mengelola Investasi pada Masa Pensiun?

22 November 2024   16:06 Diperbarui: 22 November 2024   17:12 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki masa pensiun adalah babak baru dalam kehidupan, di mana Anda memiliki lebih banyak waktu untuk menikmati hasil jerih payah selama bekerja. Namun, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah memastikan keuangan Anda tetap stabil dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu kunci untuk mencapai hal ini adalah dengan mengelola investasi pada masa pensiun secara cerdas.

Mempersiapkan masa pensiun bukan hanya soal menabung, tetapi juga bagaimana membuat uang yang Anda investasikan bekerja untuk Anda. Dengan perencanaan yang tepat, Anda bisa menjaga kestabilan finansial, bahkan memperkaya kualitas hidup di masa pensiun. Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola investasi di masa pensiun yang dapat membantu Anda mempersiapkan masa depan yang lebih sejahtera.

1. Diversifikasi Portofolio Investasi

Salah satu prinsip utama dalam berinvestasi adalah diversifikasi, yaitu membagi investasi Anda ke dalam berbagai jenis aset untuk mengurangi risiko. Begitu memasuki masa pensiun, penting untuk tidak hanya bergantung pada satu jenis investasi. Anda bisa memilih berbagai instrumen seperti saham (aplikasi KOINS), obligasi, reksa dana (aplikasi KINDS), properti, dan emas untuk menciptakan portofolio yang seimbang.

Saham memberikan potensi keuntungan yang lebih besar, tetapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi. Di sisi lain, obligasi dan reksa dana cenderung lebih stabil dan memberikan penghasilan pasif yang lebih dapat diprediksi. Properti juga bisa menjadi pilihan, karena bisa memberikan pendapatan dari sewa dan memiliki potensi apresiasi nilai seiring waktu.

Dengan mendiversifikasi portofolio, Anda mengurangi risiko kerugian besar jika salah satu investasi Anda mengalami penurunan. Ini memberi Anda rasa aman dan memastikan aliran pendapatan yang lebih stabil selama masa pensiun.

2. Fokus pada Investasi yang Menghasilkan Pendapatan Pasif

Saat pensiun, Anda mungkin tidak ingin lagi terlibat dalam pekerjaan aktif untuk menghasilkan uang. Oleh karena itu, penting untuk memiliki investasi yang menghasilkan pendapatan pasif. Pendapatan pasif adalah uang yang Anda terima secara teratur tanpa perlu bekerja aktif, seperti bunga dari deposito, dividen dari saham, atau pendapatan sewa dari properti.

Pilih investasi yang bisa memberikan aliran pendapatan yang konsisten. Misalnya, jika Anda memiliki properti yang disewakan, ini bisa menjadi sumber pendapatan yang sangat baik selama masa pensiun. Atau, saham dengan dividen yang rutin membayar dapat membantu menjaga stabilitas keuangan Anda tanpa harus menjual aset.

3. Perhatikan Profil Risiko Anda

Saat muda, kita sering mengambil risiko yang lebih besar dalam berinvestasi untuk mendapatkan imbal hasil yang maksimal. Namun, saat pensiun, Anda perlu lebih berhati-hati dan menyesuaikan profil risiko Anda. Di usia pensiun, Anda tidak lagi memiliki waktu untuk pulih dari kerugian besar. Oleh karena itu, penting untuk memilih investasi yang lebih aman dan stabil.

Pertimbangkan untuk mengurangi porsi investasi yang berisiko tinggi (seperti saham volatil) dan lebih banyak berinvestasi pada instrumen yang lebih konservatif, seperti obligasi atau reksa dana pasar uang. Jika Anda lebih suka stabilitas, alokasikan sebagian besar investasi Anda pada aset yang memberi pendapatan tetap, seperti deposito atau properti.

4. Rencanakan Pengeluaran dan Gaya Hidup

Sebelum pensiun, buatlah perencanaan keuangan yang mencakup proyeksi pengeluaran dan kebutuhan hidup. Ini membantu Anda mengukur berapa banyak dana yang perlu Anda siapkan melalui investasi untuk mempertahankan gaya hidup yang diinginkan. Jangan lupa untuk memperhitungkan inflasi, karena biaya hidup kemungkinan akan meningkat seiring waktu.

Penting untuk memiliki anggaran yang realistis, termasuk biaya kesehatan yang mungkin meningkat seiring bertambahnya usia. Pastikan investasi yang Anda kelola dapat mencakup pengeluaran-pengeluaran ini, sehingga Anda tidak perlu khawatir kehabisan dana.

5. Gunakan Dana Pensiun dan Instrumen Keuangan yang Tersedia

Manfaatkan dana pensiun yang sudah Anda kumpulkan selama bekerja, serta instrumen keuangan lain seperti asuransi jiwa atau pensiun yang dapat membantu memberikan perlindungan finansial di masa depan. Banyak perusahaan atau lembaga keuangan menawarkan produk pensiun yang bisa memberikan pendapatan reguler setelah Anda berhenti bekerja.

Selain itu, asuransi kesehatan juga menjadi pilihan bijak untuk melindungi keuangan Anda dari biaya medis yang tak terduga. Pastikan Anda memiliki perlindungan yang cukup untuk masa pensiun, mengingat biaya kesehatan seringkali menjadi beban besar di usia senja.

6. Lakukan Pemantauan dan Rebalancing Secara Berkala

Meskipun Anda sudah berada di masa pensiun, pengelolaan investasi tetap memerlukan perhatian dan pemantauan. Selalu lakukan rebalancing portofolio setiap tahun untuk memastikan bahwa proporsi antara investasi yang berisiko tinggi dan rendah tetap sesuai dengan tujuan keuangan Anda.

Jika ada perubahan besar dalam pasar atau kebutuhan hidup, Anda mungkin perlu menyesuaikan strategi investasi Anda. Dengan demikian, Anda tetap dapat menjaga kestabilan dan keberlanjutan pendapatan di masa pensiun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun