Mohon tunggu...
Kemas Resta
Kemas Resta Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Strategist

Part of Korea Investment And Sekuritas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengenal Support dan Resistance: Kunci Sederhana untuk Memahami Pergerakan Harga Saham

21 November 2024   16:34 Diperbarui: 21 November 2024   16:37 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Support dan Resistance, sumber (Freepik)

Bagi para pemula di dunia saham, istilah support dan resistance sering kali terdengar rumit dan membingungkan. Padahal, kedua konsep ini sangat penting dalam menganalisis pergerakan harga saham. Jika Anda bisa memahami cara kerjanya, support dan resistance akan menjadi alat bantu yang sangat berguna untuk menentukan kapan membeli dan menjual saham, tanpa perlu terjebak dalam analisis yang lebih rumit.

Apa itu Support dan Resistance?

Support dan resistance adalah dua titik penting dalam grafik pergerakan harga saham yang membantu investor memprediksi arah harga di masa depan.

  • Support adalah garis yang menunjukkan batas bawah harga saham. Dalam kondisi normal, harga saham tidak akan turun lebih rendah dari titik support ini. Bayangkan support seperti lantai yang menahan harga saham agar tidak jatuh lebih jauh. Para trader sering kali membeli saham saat harga mendekati titik support, dengan harapan harga akan kembali naik setelah mencapai level tersebut.
  • Resistance, di sisi lain, adalah garis yang menunjukkan batas atas harga saham. Ini adalah titik di mana harga saham cenderung kesulitan untuk menembusnya. Sebagian besar trader cenderung menghindari membeli saham saat harga sudah mendekati resistance, karena mereka tahu bahwa harga kemungkinan akan turun lagi setelah mencapai titik tertinggi tersebut.

Kenapa Support dan Resistance Itu Penting?

Titik support dan resistance memberikan gambaran tentang perilaku pasar. Investor sering mencari peluang untuk membeli saham di sekitar support dan menjual saham mendekati resistance. Dengan strategi ini, mereka berusaha memanfaatkan pergerakan harga yang cenderung terulang, yaitu naik saat menyentuh support dan turun saat mendekati resistance.

Menariknya, support dan resistance bukanlah angka pasti yang tak bisa berubah. Mereka adalah level dinamis yang dapat berubah seiring waktu, mengikuti fluktuasi pasar. Oleh karena itu, semakin sering harga menyentuh level support atau resistance, semakin kuat level tersebut.

Apa yang Terjadi Jika Harga Menembus Support atau Resistance?

Ketika harga saham menembus level resistance, ini menandakan bahwa ada momentum beli yang sangat kuat. Investor dan trader akan melihat ini sebagai sinyal untuk membeli lebih banyak saham, yang menyebabkan harga terus bergerak naik dan membentuk resistance baru.

Sebaliknya, jika harga menembus level support, ini mengindikasikan adanya tekanan jual yang kuat. Pemegang saham yang merasa khawatir akan mulai menjual sahamnya, dan harga akan terus turun, melampaui support yang ada. Dalam kondisi ini, banyak investor mungkin memilih untuk cut loss, yakni menjual saham mereka untuk meminimalkan kerugian.

Support dan Resistance Bukanlah Sinyal Ajaib

Meskipun support dan resistance bisa sangat membantu, keduanya bukanlah sinyal ajaib yang selalu berhasil. Bayangkan saja support dan resistance seperti gelas kaca yang rapuh---jika tekanan beli atau jual terlalu kuat, level tersebut bisa tembus. Sebaliknya, jika tekanan pasar tidak terlalu besar, harga saham bisa kembali ke level support atau resistance semula.

Oleh karena itu, meskipun support dan resistance bisa memberikan gambaran tentang kemungkinan pergerakan harga, investor tetap perlu memperhatikan berbagai faktor lain, seperti berita pasar, analisis fundamental, dan indikator teknikal lain, untuk memastikan keputusan investasi yang lebih matang.

Menjadi Investor Pemenang dengan Memahami Support dan Resistance

Untuk menjadi investor yang sukses, Anda tidak hanya perlu memahami konsep support dan resistance, tetapi juga memanfaatkan grafik pergerakan harga saham secara rutin. Dengan melihat pergerakan harga harian dan mingguan, Anda bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tren pasar dan mengidentifikasi titik support dan resistance yang baru.

Namun, yang terpenting adalah keseimbangan---jangan hanya mengandalkan support dan resistance. Gunakan alat analisis lainnya untuk melengkapi strategi investasi Anda, sehingga Anda dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan terukur.

Support dan resistance adalah alat analisis dasar yang dapat membantu investor pemula memahami pergerakan harga saham tanpa harus terjebak dalam grafik yang rumit seperti contoh yang ada di aplikasi KOINS. Dengan mengenali titik support sebagai batas bawah harga dan resistance sebagai batas atas harga, Anda bisa membuat keputusan beli atau jual yang lebih terinformasi.

Ingat, meskipun support dan resistance sangat berguna, mereka hanya salah satu dari banyak alat analisis yang perlu Anda pertimbangkan. Dengan memadukan berbagai strategi dan terus belajar, Anda akan menjadi investor yang lebih percaya diri dan mampu meraih keuntungan di pasar saham.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun