Contoh: Isu Brexit (keluarnya Inggris dari Uni Eropa) pada 2016 menciptakan ketidakpastian yang signifikan di pasar saham global, yang menyebabkan fluktuasi besar di harga saham, terutama yang terkait dengan perusahaan yang berbisnis di pasar Eropa.
3. Berita Perusahaan Selain faktor ekonomi makro dan politik, berita yang berkaitan langsung dengan perusahaan, seperti pengumuman laba, penggantian eksekutif, atau pengenalan produk baru, bisa mempengaruhi sentimen pasar. Misalnya, laporan keuangan yang lebih baik dari ekspektasi pasar seringkali memicu kenaikan harga saham, sementara laporan yang mengecewakan dapat menyebabkan penurunan harga saham.
Contoh: Jika sebuah perusahaan teknologi besar mengumumkan lonjakan laba yang signifikan berkat inovasi produk baru, harga sahamnya kemungkinan akan naik. Sebaliknya, pengumuman bahwa sebuah perusahaan mengalami masalah hukum atau penurunan penjualan dapat menyebabkan penurunan harga saham secara tajam.
4. Peristiwa Alam dan Krisis Kesehatan Peristiwa alam, seperti bencana alam (gempa bumi, banjir, kebakaran hutan) atau krisis kesehatan global (seperti pandemi COVID-19), dapat menciptakan ketidakpastian besar di pasar saham. Ketika peristiwa ini terjadi, sentimen pasar cenderung menjadi negatif, yang mendorong penjualan saham, terutama yang berada di sektor-sektor yang terpengaruh langsung.
Contoh: Pada awal 2020, pandemi COVID-19 menyebabkan kepanikan di pasar saham global. Banyak saham, terutama di sektor perjalanan dan pariwisata, turun tajam karena kekhawatiran akan dampak ekonomi jangka panjang dari pandemi. Namun, saham di sektor teknologi dan kesehatan justru mengalami lonjakan harga, karena mereka dianggap lebih tahan terhadap krisis.
Bagaimana Berita dan Isu Ekonomi Mempengaruhi Harga Saham?
Berita dan isu ekonomi mempengaruhi harga saham melalui mekanisme psikologi pasar. Ketika ada berita baik yang meningkatkan optimisme investor, harga saham biasanya naik, karena banyak investor membeli saham dengan harapan harga akan terus naik. Sebaliknya, jika berita negatif muncul, investor cenderung menjual saham mereka untuk menghindari kerugian lebih lanjut, menyebabkan penurunan harga saham.
Contoh Pergerakan Harga Saham berdasarkan Berita:
1. Berita Positif: Jika perusahaan besar mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan produk revolusioner yang dapat mengubah pasar, investor akan membeli saham perusahaan tersebut dengan harapan produk baru itu akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan, pada akhirnya, keuntungan mereka. Hasilnya, harga saham perusahaan tersebut cenderung naik.
2. Berita Negatif: Sebaliknya, jika ada laporan bahwa perusahaan tersebut menghadapi masalah hukum yang dapat mengancam kelangsungan usahanya, harga sahamnya dapat anjlok, karena investor takut akan dampak finansial yang besar dari masalah tersebut.
Bagaimana Menggunakan Sentimen Pasar untuk Keputusan Investasi?