1. Tentukan Porsi Pendapatan
Saat menerima gaji, alokasikan dengan bijak antara uang panas dan uang dingin. Catat pengeluaranmu untuk menentukan seberapa banyak uang dingin yang bisa disisihkan setiap bulan.
2. Pertimbangkan Risiko dan Likuiditas
Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan likuiditasmu. Pahami bahwa investasi dengan potensi return tinggi biasanya disertai risiko yang lebih besar.
3. Sesuaikan dengan Horizon Waktu
Pilih instrumen investasi sesuai dengan jangka waktu yang kamu inginkan. Misalnya, jika kamu ingin investasi jangka pendek, reksa dana pasar uang bisa jadi pilihan yang tepat. Untuk jangka panjang, reksa dana saham menawarkan potensi pertumbuhan yang menarik.
Mengapa Memilih Reksa Dana?
Reksa dana adalah pilihan investasi yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Ini membuat uang dinginmu bisa bekerja lebih maksimal. Kamu juga bisa mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan nilai investasi dan dividen, yang bisa menjadi passive income di masa depan. Salah satu contoh aplikasi reksa dana KINDS.
Dengan memahami dan mengelola uang dingin dengan baik, kamu tidak hanya melindungi keuanganmu, tetapi juga membuka peluang untuk mencapai tujuan investasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H