Mohon tunggu...
Kemas Resta
Kemas Resta Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Strategist

Part of Korea Investment And Sekuritas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Reksadana Syariah dan Reksadana Konvensional

15 Oktober 2024   15:44 Diperbarui: 15 Oktober 2024   16:25 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Reksadana menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak diminati di Indonesia. Dalam dunia investasi ini, terdapat dua jenis reksadana yang sering dibedakan: reksadana syariah dan reksadana konvensional. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan antara keduanya.

1. Prinsip Dasar

Reksadana Syariah: Reksadana syariah didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam. Investasi yang dilakukan harus sesuai dengan ajaran Islam, sehingga tidak terlibat dalam bisnis yang berhubungan dengan alkohol, perjudian, atau riba. Untuk menjaga kepatuhan ini, reksadana syariah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.

Reksadana Konvensional: Sebaliknya, reksadana konvensional tidak terikat pada prinsip syariah. Ini memungkinkan pengelolaan investasi yang lebih luas, mencakup berbagai instrumen keuangan tanpa mempertimbangkan kepatuhan pada nilai-nilai religius.

2. Jenis Instrumen Investasi

Reksadana Syariah: Investasi dalam reksadana syariah terbatas pada instrumen yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti saham syariah, sukuk, dan deposito syariah. Hal ini membantu meminimalkan risiko terkait investasi pada perusahaan yang tidak sejalan dengan ajaran Islam.

Reksadana Konvensional: Reksadana konvensional, di sisi lain, dapat berinvestasi dalam berbagai instrumen, termasuk saham, obligasi, dan pasar uang, tanpa adanya batasan pada kepatuhan syariah. Ini memberikan manajer investasi lebih banyak pilihan untuk mencapai hasil yang optimal.

3. Risiko

Reksadana Syariah: Meskipun reksadana syariah mengikuti prinsip-prinsip syariah, tetap ada risiko yang terkait dengan investasi. Kinerja reksadana syariah dapat dipengaruhi oleh fluktuasi pasar, meskipun pengelola berusaha untuk mengelola risiko dengan bijak.

Reksadana Konvensional: Reksadana konvensional juga menghadapi risiko pasar, tetapi dengan lebih banyak instrumen untuk dipilih, pengelola dapat menyesuaikan strategi investasi guna mengelola risiko secara lebih fleksibel.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun