Mohon tunggu...
Kemas Rachyuanda P
Kemas Rachyuanda P Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya\r\nHobi: menulis cerita fiksi, dan berkhayal\r\n\r\nMoto "Be the best version of you"\r\n\r\nKunjungi pula Blog "Langkah Menuju Paris"\r\ndi www.kemasrachyuanda.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teach Me About Love - Part 5 (Ajari Aku Cinta Sesungguhnya)

24 Maret 2011   04:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:30 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlita tiba-tiba terdiam, dia begitu takut tanpa sebab, orang-orang yang ia lihat satu persatu memang baik, tapi bila orang itu berkumpul semua seperti orang-orang jahat termasuk Pak Darfis.

“Perlita, ada apa?”

“Perlita cantik, apa kamu sakit?”

“Kenapa semua menakutkan? Siapa mereka? Aku takut! Aku takut!” Ucap Perlita dalam hati.

Semua orang langsung bergerumbul menatap Perlita terus menatap dengan pandangan khawatir, namun Perlita kecil hanya menunduk, tak mau menatap wajah mereka, semua orang terlihat begitu jahat, saat menatapnya. Tapi tiba-tiba saja semua orang mulai menjauhinya dan suara sang ibu mulai mendekati Perlita.

“Perlita sayang, kau tak apa?” Tanya sang Ibu sembari mengangkat wajah Perlita kecil yang ketakutan.

“Mama!!! AKU TAKUT!!!” Teriak Perlita.

“Kamu takut kenapa sayang?”

“Orang-orang jahat!!”

“Tenang sayang Ibu ada disini, kamu baik-baik saja, Ayo ibu gendong, kita pulang, ya?” Ucap Sang Ibu.
“IYA! MAMA!!!” Perlita sangat senang saat ibunya mengangkatnya, menatap wajah sang ibu yang selalu tersenyum, merekapun meninggalkan sekolahan.

Sesampainya dirumah Perlita diberikan sebuah kado oleh sang Ibu, “Perlita, kamu jangan takut terus, matamu itu sebenarnya cantik, jadi sekarang Mama kasih kamu kado…”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun