Mohon tunggu...
Kemas Rachyuanda P
Kemas Rachyuanda P Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya\r\nHobi: menulis cerita fiksi, dan berkhayal\r\n\r\nMoto "Be the best version of you"\r\n\r\nKunjungi pula Blog "Langkah Menuju Paris"\r\ndi www.kemasrachyuanda.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teach Me About Love - Part 5 (Ajari Aku Cinta Sesungguhnya)

24 Maret 2011   04:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:30 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Devin yang mendengar kabar tersebut segera meninggalkan kelas, ia berlari menuju lorong kamar mandi wanita. Ia hafal betul tentang denah disini sudah dua tahun tak telalu sulit untuk menemukan dimana lorong itu berada. Sekolah ini memiliki nama yang besar dikota Surabaya, sekolah yang sudah terkenal dengan berbagai macam prestasi yang diraih, sekolah yang hanya terdiri dari 60 siswa tiap angkatan, semua serba dibatasi, penuh dengan peraturan yang ketat, guru-guru professional, dan arsitektur gedung yang didegsain sangat modern mengikuti gaya Eropa, lorong-lorong sekolah yang berbeda, terdapat sebuah taman yang indah, namun hanya ada dua kelas setiap angkatan kelas tipe 1 dan tipe 2 bedanya hanya tipe 1 untuk anak IPA dan tipe 2 untuk anak IPS.

“Perll!!!” Teriak Devin saat melihat Perlita sedang melambaikan tangannya, ia semakin mempercepat langkahnya “Apa yang terjadi? Kenapa kau tak membalas apa-apa?” Tanya Devin saat sudah berhadapan dengan Perlita. Devin mengamati seluruh tubuh Perlita tak ada bekas luka, kotoran, atau apapun.

“Emm… Tidak ada, apa kok! Ayo siap-siap upacara…” Ungkap Perlita sembari menarik tangan Devin, namun baru selangkah ia berjalan sudah terhenti saat menatap Aubrey sedang melangkah kearahnya bersama beberapa teman perempuannya.

“Hai, Perlita!” Ucap Aubrey dengan senyumnya yang sedikit mengejek mendekati Perlita. “Wah! Kacamatamu kotor, biar aku bersihkan, ya!” Tangan Aubrey perlahan ingin meraih kacamata Perlita.

“Tidak usah biar aku bersihkan sendiri!!!”  Perlita segera berlari dan membuka pintu kamar mandi.

“Apa yang terjadi, ya? Kok aneh?” Tanya teman-teman wanita Aubrey.

“Aku juga tidak tau, ayo! Kita pergi…” Ucap Aubrey kembali melangkah.
Sementara itu Devin hanya terdiam, tak mengerti apa yang terjadi yang jelas adalah Aubrey telah melakukan sesuatu hingga Perlita begitu ketakutan, ia tak pernah melihat Perlita seperti ini sebelumnya.

“Sial! SIAL! SIAL!!! Aubrey mulai berlagak menang sekarang! Tapi kalau kacamataku dilepas didepan semua orang aku bakalan habis!!!” Gerutu Perlita didalam kamar mandi, “Andai saja aku tak pernah takut dilihat oleh semua orang!!” Perlita kembali terdiam di toilet. Lantas beberapa orang gadis memasuki toilet sembari berdiskusi tentang cerita blog Natame,

“Kau tau! Paris wow! Hebat Jessica ahirnya dipeluk oleh Gerrad, ini sungguh hebat, aku jadi semakin berdebar-debar…”

“Iya, bener mereka kan musuhan gara-gara tiket kembang api, walaupun ahirnya semakin bertengkar gara-gara tak ada yang boleh masuk melihat kembang api di Eiffel. Tapi aku tak menyangka kalau Gerrad itu romantis sekali… Tapi…”

“Tapi apa, Nad?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun