Kabupaten Kotabaru, yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, memiliki potensi ekonomi yang kaya, terutama di sektor pertambangan, perkebunan, perikanan, dan pariwisata. Untuk memahami sektor unggulan yang berpotensi, analisis Location Quotient (LQ) dan Shift Share sangat berguna.Â
LQ membantu mengidentifikasi sektor yang lebih unggul atau terlokalisasi di Kotabaru dibandingkan wilayah lain. Sektor dengan LQ lebih dari 1, seperti pertambangan, menunjukkan keunggulan kompetitif.
 Sedangkan analisis Shift Share melihat pertumbuhan sektor berdasarkan tiga faktor: efek pertumbuhan nasional, efek komposisi industri, dan efek pergeseran regional. Sektor yang menunjukkan nilai positif pada efek pergeseran regional memiliki daya saing lokal yang kuat. Melalui kedua analisis ini, dapat diidentifikasi sektor prioritas untuk pengembangan, guna meningkatkan daya saing dan keberlanjutan ekonomi Kabupaten Kotabaru.Â
TUJUAN
Tujuan utama dari laporan ini adalah untuk menganalisis kinerja sektor-sektor ekonomi utama di Kabupaten Kotabaru, yaitu sektor perkebunan, peternakan, dan perikanan, melalui pendekatan Shift Share (SS) dan Location Quotient (LQ). Dengan menggunakan metode SS, laporan ini bertujuan untuk mengevaluasi daya saing serta pertumbuhan masing-masing sektor dalam konteks lokal dibandingkan dengan tren regional atau nasional.
 Analisis ini diharapkan dapat mengidentifikasi sektor-sektor mana yang mengalami perkembangan positif dan sektor mana yang memerlukan intervensi atau dukungan tambahan untuk mendorong pertumbuhannya.
a tahun 2024, analisis Location Quotient (LQ) di Kabupaten Kotabaru menunjukkan bahwa sektor-sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan memiliki peran penting dan berpotensi sebagai sektor unggulan dalam perekonomian daerah.Â
Sektor pertanian dan perkebunan di Kotabaru mendapatkan nilai LQ lebih dari 1, yang menandakan bahwa sektor ini berkontribusi besar terhadap ekonomi lokal dibandingkan dengan wilayah lain. Kabupaten Kotabaru dikenal memiliki lahan yang subur untuk berbagai jenis tanaman, terutama kelapa sawit, karet, dan padi.Â
Pengembangan sektor perkebunan dan pertanian tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga memasok hasil komoditas ke luar daerah, memperkuat posisi sektor ini sebagai sektor basis. Selain itu, sektor peternakan di Kotabaru juga berkembang secara bertahap, meski belum menjadi sektor basis yang utama. Namun, dengan tingginya permintaan produk peternakan lokal, potensi sektor ini untuk berkembang tetap besar.
Sektor perikanan, terutama perikanan tangkap, menunjukkan nilai LQ yang cukup tinggi, mencerminkan potensi Kotabaru sebagai daerah yang kaya akan sumber daya laut. Wilayah pesisirnya yang luas dan lautnya yang kaya menjadikan sektor perikanan sebagai salah satu unggulan yang mampu memberikan kontribusi signifikan pada pendapatan daerah.Â
Kabupaten Kotabaru memiliki potensi besar dalam perikanan tangkap maupun budidaya, serta produk olahan perikanan yang dapat bernilai tambah tinggi. Hasil perikanan ini tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat lokal tetapi juga menjadi komoditas yang dipasarkan ke daerah lain, baik dalam bentuk segar maupun produk olahan.Â
Dengan kekayaan sumber daya yang mendukung, pengembangan sektor-sektor ini diharapkan dapat lebih ditingkatkan dengan dukungan teknologi dan infrastruktur yang memadai, sehingga sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan dapat terus menjadi motor penggerak ekonomi yang berkelanjutan bagi Kabupaten Kotabar.
Peta menunjukkan sebagian besar wilayah, terutama Pulau Laut, termasuk dalam kategori *Tertinggal* (merah), yang menandakan keterbatasan potensi perikanan. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor seperti infrastruktur yang kurang, kondisi lingkungan yang tidak mendukung, atau terbatasnya sarana perikanan.
Sebaliknya, sebagian kecil wilayah di Kecamatan Sampanahan ditandai sebagai *Andalan* (hijau tua), yang berarti memiliki potensi perikanan yang lebih baik. Faktor-faktor seperti akses ke sumber daya perikanan, dukungan infrastruktur, dan ekosistem yang mendukung kegiatan perikanan mungkin berperan di sini.
Pemetaan ini dapat membantu pemerintah dan pemangku kepentingan dalam merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran: pengembangan infrastruktur di wilayah *Andalan*, dan perbaikan akses serta sarana di wilayah *Tertinggal* untuk meningkatkan potensi sektor perikanan secara keselurhUan..
Hasil analisis Shift Share menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam laju perkembangan sektor-sektor ekonomi di berbagai kecamatan di Kabupaten Kotabaru. Efek pergeseran regional dalam analisis Shift Share mengindikasikan bahwa beberapa sektor di kecamatan-kecamatan tertentu berkembang lebih cepat dibandingkan dengan rata-rata nasional atau provinsi.Â
Namun, terdapat pula kecamatan-kecamatan yang mengalami pertumbuhan yang lebih lambat, yang mungkin disebabkan oleh berbagai kendala seperti kurangnya fasilitas, akses pasar, atau faktor eksternal lainnya.Â
  Untuk sektor perikanan, analisis Shift Share menunjukkan bahwa beberapa daerah, meskipun memiliki potensi unggulan, mungkin memerlukan dukungan lebih dalam hal peningkatan infrastruktur, penyuluhan, serta sarana dan prasarana perikanan untuk mengoptimalkan pertumbuhannya. Kebijakan yang mendukung peningkatan kapasitas produksi, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan pemerataan pembangunan infrastruktur di wilayah tertinggal sangat penting untuk meratakan pertumbuhan ekonomi antar kecamatan.
Secara keseluruhan, meskipun sektor perikanan di Kabupaten Kotabaru memiliki potensi besar, **terdapat disparitas antara kecamatan** yang perlu diperhatikan. Fokus kebijakan sebaiknya diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas sektor perikanan di wilayah tertinggal, serta memperkuat potensi sektor unggulan di kecamatan-kecamatan yang sudah berkembang baik, seperti Kecamatan Sampanahan. Dengan pendekatan yang tepat, sektor perikanan dapat menjadi pilar utama dalam perekonomian daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Hutapea, M. S., Sinaga, R., & Simamora, D. (2020). Analisis Shift Share untuk Mengukur Daya Saing Sektor Ekonomi di Kabupaten Simalungun. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, 28(1), 77-89.
Jafar, H., & Meilvidiri, D. (2021). Potensi Ekonomi Kabupaten Kotabaru Berdasarkan Analisis Location Quotient (LQ) dan Shift Share. Jurnal Ekonomi Regional, 15(2), 45-59.
Lase, S. (2024). Model Pertumbuhan Ekonomi Regional: Pendekatan Shift Share dan Location Quotient. Penerbit Universitas Negeri Medan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotabaru. (2023). Statistik Potensi Sektor Ekonomi Kabupaten Kotabaru 2023. Kotabaru: BPS Kabupaten Kotabaru.
Dinas Perikanan Kabupaten Kotabaru. (2023). Laporan Tahunan Potensi Sumber Daya Alam Laut Kabupaten Kotabaru. Kotabaru: Dinas Perikanan Kabupaten Kotabaru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H