Mohon tunggu...
Kemas Muhammad Akram
Kemas Muhammad Akram Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sebagai mahasiswa di Universitas lambung mangkurat kalimantan selatan

Saya seorang mahasiswa yang aktif dan kreatif dalam melakukan kegiatan yang positif, selalu mengisi dgn kegiatan astra kulikuler yang bermanfaat seperti marching band, futsal, badminton, tenis meja, basket, voli, esport dan banyak lagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Flaming Teks Metklim Kalimantan Tengah

13 Juni 2023   12:51 Diperbarui: 13 Juni 2023   12:56 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN 

Pendahuluan mengenai meteorologi, klimatologi, dan geofisika dalam konteks perubahan iklim di Kalimantan Tengah akan membahas mengenai perubahan iklim yang terjadi di wilayah tersebut dan dampaknya terhadap kondisi cuaca, iklim, serta fenomena geofisika. Dalam hal ini, kita akan membahas beberapa konsep dasar dan fakta mengenai perubahan iklim serta fokus pada wilayah Kalimantan Tengah.

1. Meteorologi:

Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari kondisi atmosfer, termasuk cuaca dan fenomena atmosfer lainnya. Dalam konteks perubahan iklim, meteorologi berperan penting dalam mempelajari perubahan jangka pendek dan variabilitas cuaca serta bagaimana hal ini dapat terkait dengan perubahan iklim jangka panjang.

2. Klimatologi:

Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim dan variabilitasnya dalam jangka waktu yang lebih lama. Dalam konteks perubahan iklim, klimatologi menganalisis tren jangka panjang, pola iklim, dan perubahan yang terjadi dalam skala waktu yang lebih luas.

3. Geofisika:

Geofisika adalah ilmu yang mempelajari sifat fisik Bumi dan proses-proses yang terjadi di dalamnya. Dalam konteks perubahan iklim, geofisika dapat memberikan pemahaman tentang dampak perubahan iklim terhadap fenomena geologis seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan perubahan permukaan Bumi.

Perubahan iklim adalah perubahan dalam pola cuaca jangka panjang yang terjadi di seluruh Bumi. Ini dapat melibatkan peningkatan suhu rata-rata global, perubahan pola curah hujan, naiknya permukaan air laut, dan perubahan lainnya yang signifikan dalam sistem iklim global. Dalam konteks Kalimantan Tengah, perubahan iklim dapat memiliki dampak besar terhadap ekosistem, manusia, dan kehidupan sehari-hari.

Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan. Wilayah ini memiliki iklim tropis dengan dua musim utama, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Namun, perubahan iklim dapat menyebabkan variasi dalam pola cuaca dan iklim di wilayah ini. Beberapa dampak perubahan iklim yang mungkin terjadi di Kalimantan Tengah antara lain:

1. Peningkatan suhu rata-rata: Perubahan iklim global dapat menyebabkan peningkatan suhu rata-rata di Kalimantan Tengah. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan manusia, keberlanjutan sumber daya alam, dan pola tanaman.

2. Perubahan curah hujan: Curah hujan yang tidak terduga dan pola musim hujan yang tidak teratur dapat terjadi sebagai akibat dari perubahan iklim. Ini dapat mengakibatkan banjir, tanah longsor, atau kekeringan yang parah di Kalimantan Tengah.

3. Perubahan pola angin: Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi pola angin di Kalimantan Tengah. Ini dapat berdampak pada distribusi polutan udara, perpindahan asap kebakaran hutan, dan sistem transportasi udara.

4. Kenaikan permukaan air laut: Perubahan iklim global dapat menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Wilayah pesisir di Kalimantan Tengah dapat menjadi rentan terhadap dampak tersebut, seperti erosi pantai dan intrusi air laut ke daerah pesisir.

Untuk memahami perubahan iklim di Kalimantan Tengah, diperlukan penelitian yang melibatkan analisis data iklim historis, pemodelan iklim, dan pemantauan kontinu terhadap parameter iklim di wilayah ini. Informasi yang diperoleh dari studi ini dapat digunakan untuk pengembangan strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Penting untuk melibatkan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah, lembaga penelitian, komunitas lokal, dan masyarakat umum dalam usaha untuk memahami, mengatasi, dan mengurangi dampak perubahan iklim di Kalimantan Tengah. Dengan demikian, langkah-langkah mitigasi dan adaptasi yang tepat dapat diambil guna menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah ini.

NO

JUDUL

TANGGAL

WAKTU

MEDIA

PENJELASAN

1

Iklim dikalimantan tengah masih dipengaruhi la lina, 3 hari kedepan hujan sedang hingga lebat

13 juni 2023

-

Tribun kalteng.com

Pada musim ini akan dipengaruhi perubahan iklim yang suka berubah rubah akibat terjadinya pergantian musim dari penghujan ke panas

2

Pemprov kalteng rampungkan dokumen rencana kerja aksi mitigassi perubahan iklim

 12 Juni 2023

-

Republika.com

Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) telah merampungkan Dokumen Rencana Kerja Aksi Mitigasi Perubahan Iklim. Dokumen tersebut mencakup lima aksi mitigasi utama pada sektor FOLU (Forestry And Other Land Use) 2023--2030. Aksi ini antara lain penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan; pembangunan hutan tanaman; pengelolaan hutan lestari; rehabilitasi hutan; dan pengelolaan ekosistem gambut.

"Dengan dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tersebut, diharapkan sektor FOLU dapat menyumbang dalam menurunkan hampir 60 persen dari total target penurunan emisi nasional, untuk mencapai netral karbon/net-zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat," kata Sekretaris Daerah (Sekda Prov. Kalteng) Nuryakin saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kehutanan Provinsi Kalteng Tahun 2023, yang berlangsung di Aquarius Boutique Hotel Palangka Raya, Senin (12/6/2023).

3

KalimantanTengah Meluncurkan Strategi Daerah REDD+

15 mei 2012

-

Kementrian lingkungan hidup dan lingkungan

Palangka Raya, 15 Mei 2012. Gubernur Kalimantan Tengah mengumumkan secara resmi peluncuran dokumen Strategi Daerah untuk Implementasi REDD+ pada hari Selasa, 15 Mei 2012. Sejak dipilihnya Kalimantan Tengah sebagai pilot provinsi REDD+ dalam Sidang Kabinet tanggal 23 Desember 2010, maka sesuai dengan tahapan persiapan di dalam Letter of Intent (LoI) antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Norwegia, keberadaan Strategi Daerah (Strada) dinyatakan secara jelas merupakan dokumen penting untuk menjadi acuan bersama implementasi berbagai intervensi yang berkaitan dengan aktifitas penurunan deforestasi dan degradasi hutan. Dokumen ini juga telah dinyatakan penting keberadaannya dalam draft dokumen Strategi Nasional (Stranas) REDD+.

Dalam konferensi pers yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Dr. Siun Jarias, SH, MH dan didampingi Dr. Suwido Limin, Wakil Ketua Tim Penulis Dokumen Strada REDD+, disampaikan bahwa Gubernur Kalimantan Tengah telah menugaskan tim penulis yang merupakan kombinasi dari akademisi, birokrat dan pegiat lingkungan untuk menyusun dokumen strategi daerah untuk implementasi REDD+. Menurut Dr. Suwido Limin, tim ini menghadapi tantangan yang sangat berat karena disamping harus menelurkan strategi yang realistis untuk menjaga amanat Presiden berkenaan dengan penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, strategi yang dihasilkan tidak boleh menyebabkan gangguan terhadap target pembangunan daerah yang telah termuat dalam RPJMD 2010-2015 sesuai Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011. Bagaimana target pertumbuhan ekonomi sebesar 7,5% (pro growth), penurunan angka kemiskinan (pro poor) dan tingkat penggangguran (pro job) menjadi sebesar 2 %, angka-angka yang jauh lebih tinggi dari target nasional, dapat tercapai sekaligus menurunkan tingkat emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, tampak seperti sesuatu yang mustahil tetapi Dr. Suwido menyatakan bahwa "situasi yang tidak biasa menghendaki pendekatan yang tidak biasa dan dokumen Strada REDD+ ini merekomendasikan strategi dan tindakan-tindakan strategis yang tidak biasa juga".

4

LUMBUNG PANGAN LOKAL, DAN PERTAHANAN DAYAK KALTENG MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM

17/12/2021

-

Kompas.id

"Ini adalah food estate-nya masyarakat Dayak Kalteng. Semakin jauh warga dengan hutan maupun ladang, maka akan semakin sedikit pula pilihan pangannya. Migrasi ke kota akan membuat mereka bergantung pada satu hingga dua jenis makanan saja

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun