Mohon tunggu...
Kemas A R Panji
Kemas A R Panji Mohon Tunggu... Sejarawan - Saya adalah pribadi yang biasa dipanggil Kemas Ari oleh sahabat dan teman kerja, menyukai bidang sejarah, budaya, dan Sastra, khususnya

Peminat Sejarah, Budaya dan Sastra, serta Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Manuskrip Athiyyah Ar-Rahman, Kitab Ajar Syeikh Muhammad Azhari Abdullah Al Palimbani

28 Maret 2020   01:47 Diperbarui: 28 Maret 2020   02:19 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Kajian Naskah Melayu Palembang (Dok.Pribadi)

Lembaga Kajian Melayu Palembang atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Majelis Reboan" memasuki tahap akhir membahas kitab Athiyyah Ar-Rahman (karunia ilahi) sebuah Kitab Ajar Syeikh Muhammad Azhari bin Abdullah Al Palimbani.

Dalam Sambutan Pembina Lembaga Kajian Melayu, Prof. Dr. H. Duski Ibrahim, M.Ag. mengharapkan hasil dari kajian naskah ini dapat dibukukan sebagai bentuk dokumentasi kegiatan dan bukti bahwa naskah ini telah selesai dikaji" harapnya.

Hal senada juga diaminkan oleh Peneliti senior Kajian Naskah Melayu Palembang, K.H. Mal an Abdullah dan Ketua Lembaga Kajian Melayu, Dr. Muhammad Adil kepada para anggota Majelis Reboan (26/3/2020).

"Setidaknya kedepan akan dilakukan sekali lagi pembacaan naskah secara keseluruhan dan perbandingan naskah tulis dan naskah cetak yang ada" ujar keduanya.

Kolofon Manuskrip Athiyyah Rahman Koleksi Perpustakaan Umariyah Palembang (Dok.Pribadi)
Kolofon Manuskrip Athiyyah Rahman Koleksi Perpustakaan Umariyah Palembang (Dok.Pribadi)
Berikut isi halaman kolofon naskah: #Telah selesai daripada hamba yang dho'ip yang hanya menurun risalah/1/ kepada 29 hari bulan rajab hari jumat jam pukul (4) ampat didalam tarikh /2/ sanah seribu duaratus delapanpuluh betul (1280) didalam bandar baturaja /3/ ulu adalah yg Ampunya Diya Kiyagus Muhammad Arsyad juru tulis /4/ bani Kiyagus Jamal ludin bani Kiyagus Jamal/Jamil balad Palim(b)any /5/ nama kampungnya (Karang.Magis???) ulu/6/.

Manuskrip ini adalah koleksi Perpustakaan Umariyah Palembang (sekarang disimpan oleh Kms. H. Andy Syarifuddin, S.Ag.), dalam kolofon (keterangan) naskah yang terdiri dari 6 baris, ditulis tahun 1280 Hijriyah (1862/1863 Masehi) disebutkan bahwa naskah ini disalin oleh seorang juru tulis bernama Kiagus Muhammad Arsyad bin Kiagus Jamalludin bin Kiagus Jamil, di dalam negeri Palembang tepatnya di Bandar Baturaja Ulu, nama kampungnya Karang Magis Ulu (perlu diteliti lebih lanjut).

Membaca ulang isi Kitab Athiyyah Ar-Rahman (Dok.Pribadi)fi
Membaca ulang isi Kitab Athiyyah Ar-Rahman (Dok.Pribadi)fi
Naskah Tulistangan dengan judul "Athiyyah Ar-Rahman" ini, selain sudah ada berapa kali dicetak ulang di beberapa negara dalam versi cetak. Namun di Negeri Palembang ditulis dalam naskah tulistangan (manuskrip) yg menurut kami sangat penting untuk dibaca ulang.

Bersama beberapa lembaga terkait seperti Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang, Kesultanan Palembang Darussalam, Lembaga Kajian Melayu dan Rumah Palimbani serta para Anggota Majelis Reboan, kamipun sepakat untuk membaca ulang dan mengalih aksarakan naskah ini dalam versi huruf Latin.  

Kitab ajar Syeikh Muhammad Azhari bin Abdullah Al-Palimbani,  mengupas tentang "Karunia ilahi serta Menyingkap Rahasia Iman" dalam pandangannya. 

Bahkan di negeri tetangga kita "Malaysia" telah pula menerbitkan naskah ini menjadi sebuah buku seri kajian ilmu Ushuluddin yang disusun (sunting) oleh Amdan bin Hamid dan dicetak oleh penerbit Jahabersa.

Cover buku Athiyyah Ar-Rahma diterbitkan di Malaysia (Dok.Pribadi)
Cover buku Athiyyah Ar-Rahma diterbitkan di Malaysia (Dok.Pribadi)

diungkap dalam satu uraian naskah ini Tentang perjalanan manusia di Sirath Al-Mustaqim.
"Perjalanan di Sirath Al-Mustaqim ini melalui tujuh jambatan, setiap satu jambatan perjalanannya selama 3.000 tahun, yaitu 1.000 tahun naik, 1.000 tahun berjalan lurus, dan 1.000 tahun turun."

Masih dalam uraian naskah ini diuraikan bahwa pada Jembatan yang pertama: Mereka (Manusia) akan ditanya tentang imannya. Jembatan yang kedua: Mereka akan ditanya tentang kesempurnaan solatnya. Jembatan yang ketiga: Mereka akan ditanya tentang zakatnya. 

Jembatan yang keempat: Mereka akan ditanya tentang puasanya. Jembatan yang kelima: Mereka akan ditanya tentang haji dan umrahnya. Jembatan yang keenam: Mereka akan ditanya tentang perkara air sucinya. Jembatan yang ketujuh: Mereka akan ditanya tentang zhalim.

Membaca manuskrip salinan Kiagus Muhammad Arsyad Jamalludin Jamil tahun 1280 H. (1862/1863 M.) foto: Dok. Pribadi
Membaca manuskrip salinan Kiagus Muhammad Arsyad Jamalludin Jamil tahun 1280 H. (1862/1863 M.) foto: Dok. Pribadi
Dan pada akhir naskah disebutkan tentang perjalanan "maksiat". Maksiat akan terjadi dan dilakukan oleh tujuh Anggota tubuh manusia (sepasang mata, Hidung, Mulut, sepasang telinga, perut, sepasang tangan dan sepasang Kaki), manusia akan terhindar dan mendapatkan kebaikan dengan kalimat tauhid yg jumlahnya 24 dalam 24 jam. semoga kita termasuk dalam golongan ini.

Palembang Darussalam, 27/3/2020.
Al Faqir "Kemas A.R. Panji"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun