Mohon tunggu...
Kemas A R Panji
Kemas A R Panji Mohon Tunggu... Sejarawan - Saya adalah pribadi yang biasa dipanggil Kemas Ari oleh sahabat dan teman kerja, menyukai bidang sejarah, budaya, dan Sastra, khususnya

Peminat Sejarah, Budaya dan Sastra, serta Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Ini Milad Kesultanan Palembang Darussalam Digelar

3 Maret 2020   14:09 Diperbarui: 3 Maret 2020   17:32 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SMB IV Bersama Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Perwakilan Pemerintah dl Acara Milad KPD Ke-354 (Selasa, 3/3/20) | dokpri

Sembagai Pembuka Tulisan izinkan saya mengucapkan "Selamat Hari Jadi Kesultanan Palembang Darussalam (KPD) ke-354 (3 Maret 1666-2020), dan peringatan ke-17 Kebangkitannya KPD (3 Maret 2003-2020)".

Suasana Acara Malam Zikir dan Tahlil Milad KPD (Senin, 2/3/20) | dokpri
Suasana Acara Malam Zikir dan Tahlil Milad KPD (Senin, 2/3/20) | dokpri
Bertempat di  kompleks pemakaman Candi Walang (Cinde Welan), pada hari ini (3/3/2020) digelar peringatan Milad  Kesultanan Palembang Darussalam ke-354 yang dilaksanakan oleh Panitia Bersama yang Terdiri dari Kesultanan Palembang Darussalam dan Ormas-ormas Palembang antara lain;  AMKPD (Angkatan Muda Keluarga Palembang Darussalam), Forum Beroyot Palembang, Forum Silaturahmi Zuriat Buyut Lokan, HZKPD  (Himpunan Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam), IKBMB (Ikatan Keluarga Besar Mangcik Bicik), KKP (Kerukunan Keluarga Palembang), KOPZIPS (Komunitas Pecinta Ziarah Palembang Sumsel), PW MABMI SUMSEL (Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia Wilayah Sumsel), PERSADA BEGENAH (Persaudaraan Darussalam - Bergerak Karena Allah), PZP (Persatuan Zuriat Palembang), ZBPD (Zuriat Bangsawan Palembang Darussalam), ZURA (Zuriat Raden Akil), serta seluruh Masyarakat Palembang.

Saat dikomfirmasi dengan Panitia Pelaksana Milad ke-354 ini akan hadir beberapa tokoh-tokoh penting antara lain Sultan Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin IV Jaya Wikrama (R.M. Fauwaz Diradja, S.H., M.Kn.), Para Ketua-ketua dan pengurus Ormas-ormas Palembang, Unsur Pemerintah, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Tamu Undangan Lainnya.

dokpri
dokpri
Catatan Penting Tanggal 3 Maret

Bila Kita Menilik Naskah Masnuskrip Palembang berupa catatan sejarah yang pernah ditulis oleh Raden Abdul Habib (cucu SMB II, yang ditetapkan sengai pahlawan Nasional dari Sumsel), menuliskan bahwa hari lahirnya Kesultanan Palembang Darussalam jatuh pada tangggal 3 Maret 1666. Sehingga kita saat ini sangat terbantukan jika ingin melaksanakan kegiatan perayaan Milad Kesultanan Palembang Darussalam.

Kemudian Penandaannya kembali dilakukan oleh Masyarakat Palembang bersama Majelis Adat Palembang Darussalam pada tanggal 3 Maret 2003 Mengukuhkan salah satu zuriatnya Sultan Palembang  R.M. Syafei Diradja menjadi sultan Palembang dengan Gelar YM. SMB III Prabu Diradja. Sejak saat itu beliau aktif melakukan peringatan atau perayaan Milad Kesultanan secara terus menerus, tentu dengan berbagai kegiatan -- hingga akhir hayatnya.

"Peringatan dan Perayaan Milad KPD ke 354, seperti yang tercatat saat ini pertama kali diawali dan digagas oleh R.M. Syafei Diradja (SMB III Prabu Diradja) yang selalu melaksanakan peringatan Milad dengan Berbagai acara sejak 17 tahun yang lalu (3 Maret 2003) yang diberi tajuk Periode Kebangkitan Kesultanan Palembang Darussalam"

YM. SMB IV Jaya Wikrama foto bersama di acara Pembukaan Milad KPD ke-354 di Istana Adat dihadiri oleh Para Pengurus FORWIDA SUMSEL dan Tamu Undangan Lainnya (Minggu 1/3/20) | dokpri
YM. SMB IV Jaya Wikrama foto bersama di acara Pembukaan Milad KPD ke-354 di Istana Adat dihadiri oleh Para Pengurus FORWIDA SUMSEL dan Tamu Undangan Lainnya (Minggu 1/3/20) | dokpri
Tanggungjawab Peringatan atau perayaan Milad KPD terus dilanjutkan oleh Sultan Palembang, YM.  Sultan Mahmud Badaruddin IV Jaya Wikrama (R.M. Fauwaz Diradja, S.H., M.Kn.), perayaan Milad  KPD ke-354 dan 17 Tahun Kebangkitan Kesultanan Palembang Darussalam, di Awali di Istana Adat bekerjasama dengan Forum Wisata dan Kebudayaan (FORWIDA) Sumatera Selatan pada tanggal 1 Maret 2020. Bahkan Antusis perayaan ini dilanjutkan oleh salah satu Ormas Palembang "PERSADA BEGENAH'dengan menggelar Zikir malam Milad KPD tanggal 2 Maret 2020, dan sebagai puncaknya hari ini digelar Milad KPD  dilaksanakan secara bersama-sama dengan bergabungnya beberapa Lembaga dan Ormas-omas Palembang.

Bertempat di Kompleks Pemakaman Sultan Abdurrahman Kholifatul Mukminin Sayidul Imam (Pemakaman Candi Walang/Cinde Welan), Pada hari ini bertepatan 3 Maret 2020. di gelar Peringatan Milad KPD yang diusung dan digemakan kembali, Rangkaian Kegiatan diawali dengan Perayaan di Istanan Adat "SMB IV Jaya Wikrama" bersama FORWIDA SUMSEL pada tangggal 1 Maret 2020.

Kemudian salah satu Ormas Palembang "PERSADA BEGENAH"  Menggelar Kegiatan  ZIKIR dan TAHLIL pada Malam MILAD pada tanggal, 2 Maret 2020 (Malam), serta perayaan puncaknya di  Gelar hari ini secara bersama-sama oleh pihak "Kesultanan Palembang Darussalam,  dan beberapa Lembaga atau Ormas-omas Palembang, lainnya; AMKPD, Forum Beroyot Palembang, Forum Silaturahmi Zuriat Buyut Lokan, HZKPD , IKBMB, KKP, KOPZIPS, PW MABMI SUMSEL, PERSADA BEGENAH, PZP, ZBPD, ZURA, serta seluruh Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Pemerintah dan Masyarakat Palembang.

Sambutan Ketua PERSADA BEGENAH, dalam Acara Zikir dan Tahlil malam Milad KPD ke-354 | dokpri
Sambutan Ketua PERSADA BEGENAH, dalam Acara Zikir dan Tahlil malam Milad KPD ke-354 | dokpri
Makna Penting dari Peringatan 3 Maret (Milad KPD) ini adalah bentuk sebuah Kerinduan masyarakat Palembang yang menginginkan Pemerintah (Negara) harus hadir dalam kegiatan ini, sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan pendiri Kesultanan Palembang Darusslam yang sudah memasuki usia ke-354 (3 Maret 1666 -- 2020).

 Masih sebagai sumbang saran saya ingin menyampaikan bahwa ada perbedaan penggunaan istilah dalam sebuah perayaan "MILAD dan HAUL" Milad biasa digunakan untuk peringatan Hari Ulang Tahun, sedangkan Haul adalah perayaan untuk memperingati hari wafatnya seorang Tokoh" jadi menurut hemat saya bahwa peringatan ini sudah tepat dan layak untuk dilaksanakan. Mengenai Siapa yang berhak Menyelenggarakan Kegiatan Milad KPD? Menurut saya seluruh elemen (pemerintah, Organisasi/lembaga, dan Masyarakat) sangat di perbolehkan untuk Marayakan, baik secara madiri ataupun bersama-sama.

dokpri
dokpri
Menurut Vebri Al Lintani dalam Tulisannya di akun Facebooknya mengucapkan Selamat memperingati Hari Jadi Kesultanan Palembang Darussalam (KPD) ke-354, dan peringatan ke-17 Kebangkitannya KPD (3 Maret 1666 - 2020).

Berikut kutipan tulisan Bung Vebri yang menyatakan bahwa pada tanggal 22 Agustus 1658, seorang Belanda bernama Ockersz, ditujah dengan keris di kapal De Wachter yang akan bongkar sauh. 42 orang Belanda lainnya dibunuh, 28 ditawan, 3 diantaranya kemudian mati, dan 24 lagi melarikan diri ke Jambi." Peristiwa tragis ni membuat Belanda menyiapkan pasukan lebih kuat untuk menyerang Palembang.

Setahun kemudian di 1659 Istana Palembang diserang dengan kekuatan yang lebih hebat dan dapat dikuasai. Kuto Gawang dibumihanguskan oleh Belanda. Rajanya Sido Ing Rejek mengasingkan diri Sako Tigo Indralaya. Tapuk Pimpinan diserahkan kepada Adiknya Ki Mas Endi (pangeran Abdurrahim) dan diizinkan untuk memakai gelar sang Kakak Sultan Abdurrahman).

Berbagai konflik Palembang dengan Belanda dan Jambi begitu menguras tenaga dan diatasi sendiri oleh Palembang tanpa kehadiran Mataram yang mengklaim sebagai vazaal atau pelindung kerajaan palembang. Oleh karena itu, Ki Mas Endi, kemudian mendirikan Kesultanan Palembang Darussalam yang berdaulat dan mandiri, lepas dari pengaruh Mataram (Jawa) pada 3 Maret 1666. Lepasnya Palembang dari Jawa bukan hanya dari sisi politik namun juga pada orientasi kebudayaan yang menerapkan konsrp kebudayaan Melayu Islam.

Maka, akan sangat baik jika Pemeintah Kota Palembang ikut juga memeringati hari jadi KPD ini selain hari jadi yang berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, 17 Juni 683 M (seharusnya 16 Juni 682 M). Tak dapat dipungkiri, KPD telah meninggalkan warisan budaga yang nyata dan dinikmati oleh Pemkot. Kawasan bangunan di sekitar Benteng Kuto Besak, Kantor Ledeng, Rumah Siput (Museum SMB II), Masjid Agung dan kawasan Kampung Sekanak adalah kawasan pusat kekuasaan KPD yang sekarang digunakan oleh Pemkot Palembang dan Kodam II secara cuma-cuma. (ARI)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun