Mohon tunggu...
Kemas Ahmad Adnan ZA
Kemas Ahmad Adnan ZA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Mahasiswa yang sedang belajar mengamati dan menuangkan pikiran lewat tulisan, semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dampak dan Ancaman Media Sosial dalam Film "The Social Dilemma"

15 Juli 2021   17:10 Diperbarui: 15 Juli 2021   17:16 2656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konsep yang ditawarkan media sosial. Sumber: pinterest.com (designweek.co.uk)

Pengguna dalam istilah Roger, mengacu pada data diri dari pengguna yang diberikan secara cuma-cuma (karena kepercayaan kita) kepada media sosial karena kebutuhan administrasi atau kebutuhan pemenuhan eksistensi dengan menjelaskan siapa anda di dalam dunia maya.

Data pengguna yang terkumpul sebagai syarat bermedia sosial yang 'baik', nantinya akan digunakan oleh algoritma atau AI (Artificial Intelligence) untuk mendeskripsikan siapa anda sehingga AI dapat menentukan trigger menarik seperti misalnya fitur notifikasi, agar anda selalu mengakses media sosial. Selain untuk keperluan database dan pengarahan konten yang sesuai, data pengguna juga dapat digunakan untuk mendukung model bisnis media sosial. Hal senada juga diungkapkan oleh Aza Raskin, mantan pekerja Firefox & Mozilla Labs, terkait model bisnis yang berubah.

Menurutnya, model bisnis media sosial saat ini adalah menggratiskan produk mereka bagi calon pengguna. Ketika produk gratis dan dianggap berharga maka kita sebagai konsumen cenderung akan menggunakannya, sehingga akhirnya setiap bentuk interaksi, jumlah klik pada suatu isu atau akun media sosial menjadi sebuah dokumen riwayat akses bernama data pengguna. 

Hasil dari model pertukaran antara data pengguna dan akses media sosial gratis ini yang menjadi produk bagi pengembang media sosial untuk menjual jasa marketing kepada bisnis yang membutuhkan ruang iklan bagi produknya.

Kesimpulannya, produk atau media sosial yang dapat kita akses secara bebas dan tidak dipungut biaya sebenarnya biaya operasional dan keuntungannya datang dari pengiklan sebagai pihak yang membutuhkan data calon customer. Dalam istilah Aza untuk menggambarkan model ini, pengiklan adalah pelanggan, kita adalah produk yang dijual. Lantas, kenapa data begitu penting bagi para pengiklan?

Menurut Shoshana Zuboff, PhD, seorang professor emiritus Harvard Business School dan author buku The Age of Surveillance Capitalism, model bisnis media sosial populer dan berharga karena memberikan jaminan keberhasilan tinggi saat iklannya dipasang.

Alasan kenapa ruang iklan dari media sosial memiliki jaminan keberhasilan tinggi karena mereka menjual kepastian. Kepastian datang dari prediksi yang tepat dan prediksi yang tepat datang dari data atau informasi yang sangat banyak termasuk di dalamnya juga data pengguna media sosial.

Shoshana Zuboff, PhD ketika mengisi suatu acara. Sumber: Google Image (businessinsider.com)
Shoshana Zuboff, PhD ketika mengisi suatu acara. Sumber: Google Image (businessinsider.com)

Jadi jika dapat disimpulkan, data dan perhatian anda sebagai pengguna media sosial adalah hal paling berharga dalam industri media sosial. Data pengguna anda, yang berasal dari jumlah klik dan interaksi di dalam media sosial ataupun data pribadi yang anda tuliskan pada halaman akun media sosial, menjadi indikator penilaian media sosial menentukan minat anda terkait isu, akun dan juga komunitas yang sesuai.

Ketika AI sudah berhasil memprediksi langkah anda dalam bermedia sosial, maka sistem mereka akan berulang kali memberikan rekomendasi yang sesuai dengan minat anda. Selanjutnya ketika sistem rekomendasi AI sudah mampu memberikan rekomendasi yang sesuai minat anda, disitulah kemungkinan besar anda akan memberikan perhatian kepada media sosial bahkan besar kemungkinan menjadi pecandu media sosial.

Sebuah dilema sikap muncul disebabkan kejeniusan dan ketidaksengajaan beberapa pihak dan temuannya demi visi mulia untuk menciptakan dunia yang saling terhubung. Kita tahu bahkan sangat paham, media sosial itu berharga dan berguna salah satu alasannya karena semua orang menggunakannya. Namun ternyata kita akhirnya tahu media sosial memanfaatkan data kita, memanipulasi kerentanan kita, dan ternyata membodohi kita sebagai pengguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun