Meskipun konvergensi media memiliki potensi besar, nyatanya ia juga mempunyai masalah tersendiri. Sebagai pengguna, ada beberapa hal yang pernah saya alami ataupun temui terkait problem umum konvergensi media. Pertama berita palsu atau hoax. Hoax dapat didefinisikan sebagai berita palsu yang sengaja dibuat untuk mengubah opini dengan cara mendistorsi ataupun menghilangkan fakta terkait informasi di lapangan. Hoax seringkali saya temui dan bagi saya memiliki dampak yang berbahaya untuk masyarakat karena dapat mengubah opini terkait fakta informasi tersebut.Â
Kedua ujaran kebencian, rasis, dan tidak manusiawi pengguna media sosial. Ujaran kebencian ini tidak hanya berlaku dalam konteks keagamaan, tapi seringkali dapat saya temukan dalam kolom komentar apabila seorang pembuat konten menampilkan sesuatu yang tidak diterima oleh audiens. Ketiga konten-konten yang dibuat tidak cocok untuk beberapa kelompok usia. Konten yang dibuat biasanya adalah konten dengan tema dewasa secara tersirat ataupun kegiatan beresiko tinggi, yang apabila diakses oleh anak muda belum berpengalaman akan memunculkan rasa penasaran dan tertarik untuk mencoba tanpa adanya ruang mempertimbangkan konsekuensi dan dampak jangka panjang.Â
Oleh karena itu menurut saya, untuk mengatasi hal tersebut sebagai pengguna kita mesti dituntut untuk mawas diri dan menyadari resiko dari setiap perbuatan. Untuk itu bagi saya perlu di dalam pendidikan dihadirkan ilmu yang secara khusus membahas cara mengoperasikan konvergensi media secara cermat, tepat dan bermoral. Selain itu, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat sehingga dapat tercipta hukum atau ketentuan umum yang dapat menjadi pembatas bagi para pengguna konvergensi media beraktivitas online. Terakhir ketika pendidikan dan peraturan telah hadir, para orang tua perlu diminta untuk meluangkan waktunya mengawasi dan mendidik putra putri mereka sehingga tidak tercipta generasi yang melek teknologi, tapi tidak melek moral. Â Â
Daftar Pustaka:
 [1] leverageedu
[2] wikipedia
[3] Â datareportal
[4] ibid, slide no 22
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H