Berdasarkan penelurusan dari biografi Dwi Soetjipto, memang bergelut diberbagai penelitian dibidang engineeri dan telah diimplentasikan di Semen Padang serta di seminarkan antara lain :
- Pemanfaatan gas buang diesel untuk clay dryer 1986
- Perpindahan panas di suspension preheater kiln 1989
- Design of Raw Mix size distribution to improve efficiency  1989
- Basic design of process for Indarung IIIC Plant Project  1989
- Keterkaitan Badan Usaha Pemerintah -- Perguruan Tinggi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan yang effektif (Advanced Management Course Depperind RI) 1990
- Proses pembakaran batubara pada industri semen (Konvensi VI / BKK PII) 1991
- Pengembangan Produk Penelitian Pembuatan. Mansory Cement 1992
- The optimalization of cement grinding plant (15th symposium of AFCM) 1996
- Upaya ppengelolaan limbah industri PT Semen Padang 1998
- Challenge fased of industrial Engineers in manufacturing industry in new millenium 1999
Salah satu rintisan kemandirian teknologi dan peningkatan kemampuan engineering karyawan Semen Gresik Group (saat itu di tahun 2008) adalah Melakukan peningkatan teknologi dengan proyek debottlenecking/upgrading yaitu menambah kapasitas dengan melakukan modifikasi teknologi dan peralatan tanpa harus membangun pabrik baru. Pelaksanaannya di pabrik Semen Gresik di Tuban mampu meningkatkan kapasitas produksi mendekati 3 juta ton.Â
Dalam konteks membangun SDM adalah mendorong mereka untuk melakukan modifikasi pada peralatan/pabrik yang sudah bertahun-tahun dijalankan operasionalnya. Selain terdapat aspek efisiensi karena membangun pabri baru biayanya minimal adalah US$ 120-140 ton kapasitas, sedangkan dengan melakukan debottlenecking/upgrading biaya yang dibutuhkan dikisaran US$ 60 -- US$ 80. Jika kapasitas 3 juta ton maka ada penghematan antara US$ 180 juta -- US$ 240 juta. Dalam konteks penguatan kemampuan SDM, maka langka proyek debottlenecking/upgrading adalah meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi dari karyawan Semen Indonesia Group dengan memadukan teknologi lama yang saat ini digunakan dengan substitusi teknologi baru.Â
- Melalui pentahapan pentahapan tersebut, Dwi Soetjipto mampu membawa industri semen di BUMN Semen Gresik saat membangun pabrik baru industri semen yang sebelumnya 100% dilaksanakan oleh luar negeri adalah :
- 60% - 70% engineering dalam negeri
- 85% fabrikasi mesin dalam negeri
- 100% konstruksi dalam negeri
- 100% commissioning dalam negeri
- Pelaksanaan proyek secara Swakelola
- Membangun road map design/teknologi industri produk Indonesia
Yang menarik adalah ketika di bulan Juni 2014, Semen Indonesia membuat langkah bersejarah dengan membuat MOU dengan FLSmith perihal kerjasama implementasi tenaga Engineering Semen Indonesia pada proyek FLSmith di Indonesia. Pengelolan proyek secara swakelola terbukti meningkatkan kemampuan Engineers Semen Indonesia. Sebuah kabar baik menuju kemampuan menciptakan teknologi Made in Indonesia. MOU tersebut ditandangani di markas besar FLSmith di Kopenhagen Denmark.Â
Ini tentu langkah yang "nyaris mendekati garis finish". Ibarat lari ultra marthon sejauh 21 km, langkah besar Semen Indonesia di tahun 2014 adalah tinggal 1 km menuju finish. Sayangnya di tahun 2014 Dwi Soetjipto dipindah tugaskan ke Pertamina, sehingga langkah besar tersebut yang tinggal finish sudah 4 tahun tidak terdengar.
Bisa saja sudah finish, bisa saja belum finish, atau bahkan membatalkan lari marathon tersebut sehingga perjuangan sejauh 20 km menjadi sia-sia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H