Mohon tunggu...
Kemal Syahid
Kemal Syahid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Seorang Fotografer dan Editor Foto dengan pengalaman di bidang yang sama untuk mengabdi di sebuah Organisasi. Sedang menuntut ilmu di Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan merintis karir di bidang yang sama/industri kreatif dimana keterampilan dan pengalaman sebelumnya dapat dimanfaatkan dengan efisien

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Retorika Komunikasi Non-Verbal: Menghubungkan Dunia Konvensional dengan Digital

4 Juni 2024   21:42 Diperbarui: 4 Juni 2024   21:48 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi Syamsul Yakin dan Kemal Syahid 

Komunikasi, baik verbal maupun nonverbal, merupakan bagian integral dari interaksi manusia. Disajikan oleh Syamsul Yakin dan Kemal Syahid Mubarok, Dosen Retorika dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Keefektifan komunikasi non-verbal dipengaruhi oleh berbagai situasi dan kondisi. 

Komunikator harus mempertimbangkan sejumlah aspek: siapa audiensnya, tujuan pesan, situasi komunikasi, konteks pembicaraan, jalur komunikasi yang digunakan, media yang dipilih, dan acara di mana komunikasi berlangsung.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Nonverbal

1. Audiens (Who Communicates with Whom)
Komunikator perlu memahami siapa yang menjadi lawan bicaranya. Pesan yang disampaikan kepada rekan kerja mungkin berbeda dengan pesan yang disampaikan kepada teman dekat.

2. Tujuan Pesan (For What Purpose)
Tujuan dari komunikasi sangat penting dalam menentukan bentuk dan cara penyampaian pesan. Apakah tujuannya untuk menginformasikan, menghibur, atau meyakinkan?

3. Situasi Komunikasi (In What Situation)
Situasi di mana komunikasi berlangsung dapat mempengaruhi cara pesan disampaikan. Sebuah percakapan informal di kafe akan berbeda dengan presentasi di ruang rapat.

4. Konteks Pembicaraan (In What Context)
Konteks mencakup latar belakang informasi dan kondisi di sekitar komunikasi. Hal ini dapat mencakup budaya, norma, dan kebiasaan yang berlaku.

5. Jalur Komunikasi (In Which Path)
Jalur yang dipilih komunikator untuk menyampaikan pesan juga penting. Apakah melalui tatap muka atau melalui media digital?

6. Media yang Digunakan (In What Media)
Media komunikasi dapat berupa media tradisional, konvensional, atau media baru seperti platform digital.

7. Acara atau Even (In What Events)
Jenis acara atau even di mana komunikasi berlangsung juga menentukan bentuk dan gaya komunikasi.

Komunikasi Nonverbal Tatap Muka

Dalam komunikasi tatap muka, ekspresi tubuh, kontak mata, dan bahasa tubuh memainkan peran penting. Ekspresi wajah, seperti senyuman atau kerutan dahi, dapat menyampaikan emosi dan perasaan tanpa perlu kata-kata. Kontak mata, baik melotot, memejamkan, memutar mata, atau mengerlingkan mata, memiliki makna tersendiri dan dapat menggantikan komunikasi verbal.

Bahasa tubuh melibatkan gerakan anggota tubuh sebagai sarana mengungkapkan pikiran dan perasaan. Misalnya, menganggukkan kepala sebagai tanda setuju atau melipat tangan di dada sebagai tanda defensif. Gerakan tubuh sering kali terjadi secara spontan dan tidak disadari, namun dapat mengkomunikasikan banyak informasi.

Komunikasi Nonverbal Tatap Maya

Dengan perkembangan teknologi, komunikasi nonverbal juga dilakukan melalui media digital. Komunikasi tatap maya atau virtual melalui internet semakin umum digunakan. Platform media sosial memungkinkan komunikasi tatap maya yang efektif, baik melalui teks, emoji, maupun video.

Dalam komunikasi tatap maya, pesan dan respons dapat disampaikan melalui komentar di ruang obrolan atau menggunakan emoji yang tersedia di keyboard. Komunikasi visual, seperti video call, memberikan dimensi tambahan dalam komunikasi nonverbal, memungkinkan ekspresi wajah dan gerakan tubuh terlihat secara langsung.

Kelebihan Komunikasi Tatap Maya

Dibandingkan dengan komunikasi tatap muka, komunikasi tatap maya memiliki beberapa kelebihan:
- Tingkat Kesalahan yang Rendah: Kesalahan dalam komunikasi tatap maya dapat diperbaiki dengan mudah.
- Kejelasan dan Dokumentasi: Pesan dalam komunikasi tatap maya lebih jelas dan dapat dilihat berulang-ulang.
- Ekspresi Emosi: Emosi seperti marah, bahagia, sedih, dan terkejut dapat dengan mudah diekspresikan melalui emoji atau video.

Kesimpulan

Baik komunikasi tatap muka maupun tatap maya, keduanya memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Dalam era digital ini, memahami retorika komunikasi nonverbal menjadi semakin penting untuk memastikan pesan disampaikan dengan efektif dan tepat. Integrasi antara komunikasi fisik dan digital memungkinkan kita untuk beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi, menjadikan komunikasi lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun