Berdasarkan uraian yand telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa perkembangan iklan pada era saat ini tidak lagi sekadar sebagai alat promosi produk atau jasa, tetapi sebagai bentuk komunikasi yang kompleks. Iklan mengintegrasikan elemen visual, teks, dan simbolik untuk menciptakan pesan yang memiliki makna dan efektivitas. Dengan mengadopsi pendekatan yang tepat, seperti pendekatan "slice of life" untuk menciptakan keterhubungan emosional dengan audiens, atau pendekatan demonstrasi untuk mengilustrasikan cara penggunaan produk secara langsung, iklan dapat mencapai tujuan komunikasi dengan lebih efektif. Selain itu, pendekatan humor juga dapat digunakan untuk menarik perhatian audiens, walaupun keberhasilannya tergantung pada keseimbangan antara humor, informasi, dan relevansi. Secara keseluruhan, iklan modern menuntut kreativitas seni dalam penyampaian pesan dan kecermatan ilmu dalam merumuskan strategi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Referensi:
- Belch E. George & Michael A. Belch. (2015), Advertising and Promotion, an Integrated Marketing Communications Perspective.Singapore: McGraw-Hill Education.
- Kheyene, M.  B.  (2013). Representasi  Starbucks Sebagai Gaya Hidup Konsumerisme Monolog Kebudayaan Barat Kepada Timur Dalam Secangkir Kopi. PhD Thesis, Master Program in Communication Science.
- Moriarty Sandra, Nancy Mitchell, William Wells. (2015), Advertising & IMC, Principles & Practice (10th Edition).USA: Pearson Education.
- Panuju, Redi. (2019). Komunikasi Pemasaran: Pemasaran sebagai gejala komunikasi, Komunikasi sebagai strategi pemasaran. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.
- Iklan Sasa Tepung Bumbu #ApaSihYangGabisa rilis di YouTube pada tahun 2020 di Channel Sasa Melezatkan  https://www.youtube.com/watch?v=5TtJqAJlyG4 diakses pada 5 Juni 2024
- https://id.wikipedia.org/wiki/Your_Name diakses pada 5 Juni 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H