Â
PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK UNTUK OPTIMALISASI PERKEMBANGAN KOGNITIF AUDÂ
PENDAHULUAN
Seorang anak merupakan generasi penerus bangsanya, seorang anaklah yang akan melanjutkan kemajuan dan segala bentuk pergerakan di masa depan yang ada di bangsa ini termasuk dibidang Pendidikan. Oleh karena itu aspek perkembangan, pendidikan juga pertumbuhan seorang anak generasi penerus bangsa harus lebih diperhatikan. Karena sejatinya kemajuan suatu negara bergantung kepada pendidikan yang telah diberikan kepada anak-anak sejak dini, melalui satuan pendidikan PAUD.Â
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 14 bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu pembinaan yang diupayakan untuk anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun dengan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani juga rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan lanjutan (Departemen Pendidikan Nasional, 2003: 2).Â
Sebagai makhluk yang Allah sempurnakan, manusia memiliki kecerdasan yang lebih dibandingkan makhluk lainnya. PAUD merupakan sarana untuk mengembangkan potensi, kreativitas, yang sesuai dengan karakteristik perkembangan dan usianya. Penting sekali untuk memberikan Pendidikan kepada anak usia dini, karena pada usia itu merupakan masa eksplorasi, masa identifikasi, masa peka dan masa bermain anak.Setiap anak memiliki potensi, kelebihan dan kecerdasannya masing-masing, walaupun saudara kembar sekalipun tetap akan memiliki kecerdasan yang berbeda.
Pada awalnya seseorang diakui cerdas jika memiliki word smart juga number smart, dengan mengesampingkan adanya kecerdasan lain seperti kecerdasan dalam bidang seni , kepribadian dan lainnya sampai akhirnya pendapat tersebut ada perubahan. Banyak orang berpendapat bahwa IQ (intelegensi quotien) adalah salah satu dari kunci keberhasilan yaitu memiliki IQ yang tinggi dan sangat mempengaruhi kehidupan dimasa depan. Tetapi ternyata tidak begitu adanya, dimana fakta yang didapatkan dilapangan masih banyak orang yang memiliki IQ tinggi tetapi tidak berhasil dalam kehidupannya. Dan ada juga beberapa individu yang tidak memiliki IQ tinggi tetapi tetap bisa sukses dengan itu.Â
Menurut fakta para ahli neurologi, menyatakan bahwa sekitar 50% kapasitas  kecerdasan manusia terjadi di usia 4 tahun dan 80% di usia 8 tahun (Noorlaila, 2010: 17). Oleh karena itu perlu dikembangkannya kecerdasan pada anak usia dini dengan mengembangkan kecerdasan majemuk. Menurut Gardner, kecerdasan majemuk adalah kemampuan untuk menyelesaikan persoalan atau masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia. Menurut Martuti (2009:102) kecerdasan majemuk adalah kemampuan setiap individu dalam menyelesaikan masalah-masalah serta dapat menciptakan sesuatu yang membanggakan. Tugas seorang guru disini adalah memahami setiap potensi yang setiap anak miliki. Dalam teori ini juga seorang Guru tidak berperan sebagai sumber utama dalam pembelajaran, namun memiliki peran sebagai manajer pembelajaran yang mengatur jalannya belajar agar berlangsung efektif juga efisien. Fokus Pembelajaran ada pada sang anak yang diikuti dengan kecerdasan setiap anak.
PEMBAHASAN
Menurut Howard Gardner definisi dari kecerdasan yaitu kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau menciptakan suatu produk berharga dalam beberapa atau satu lingkungan budaya masyarakat. Menurut Sternberg dalam Efendi (2005:85) kecerdasan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk belajar dari pengalaman sebelumnya dan kemampuan untuk beradaptasi dan berhubungan baik dengan lingkungan sekitarnya dimanapun dia berada. Sementara menurut Nickerson, kecerdasan didefinisikan dalam berbagai cara seperti ketika seseorang sedang menganalisis satu hal, dia akan menggunakan cara atau konsep -konsep seperti keterampilan, kecakapan, kemampuan, operasi, faktor-faktor hingga proses.Kecerdasan juga merupakan bawaan sejak lahir yang akan digunakan dengan cara masing-masing. Kecerdasan seseorang berkaitan dengan daya pikir juga perkembangan kognitifnya. Biasanya intelegensi dapat diukur dengan tes intelegensi, tes ini juga dapat digunakan oleh Guru untuk mengetahui intelegensi sang anak didik. Menurut Suparno (2004:79) kecerdasan dapat dirumuskan sebagai berikut :Â