Mohon tunggu...
Kemal Akbar
Kemal Akbar Mohon Tunggu... -

Humoris dan Kritis dalam bersikap tapi friendly lho.....cinta damai.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

The Raid 2: Berandal vs The World

8 April 2014   18:56 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:54 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film action fenomenal Indonesia The Raid 2 : Berandal mencuri perhatian Indonesia Movie Lover selama 2 pekan ini. Film yang merupakan sekuel dari judul film yang sama yaitu The Raid (2011) produksi Merantau film menyuguhkan alur cerita yang lebih dalam dan tentu saja adegan action yang lebih menantang. Mengapa saya mengambil judul tulisan ini The Raid 2 : Berandal VS The World ? beberapa hal yang dapat saya rangkum dari berbagai sumber sehingga The Raid 2 begitu mendunia.

1. Sundance Film Festival

Sundance film festival adalah sebuah ajang festival film bergengsi yang diadakan setiap tahun dan dilaksanakan setiap bulan Januari di Park City, Utah. Festival ini pertama kali diprakarsai oleh aktor Robert Redford. Nama Sundance sendiri diambil dari nama peran Redford di film ”Butch Cassidy and the Sundance Kid”. Tujuan dari Sundance Festival adalah mendukung perkembangan film Independent Amerika dan Internasional.  Festival ini juga merupakan program dari Sundance Institute. Sundance Institute adalah sebuah organisasi nirlaba yang mempunyai misi membantu para filmmaker independent untuk mengasah bakat mereka. Banyak filmmaker besar, seperti Quentin Tarantino, pernah membawa film mereka untuk diikutsertakan dalam workshop di Institute ini. Khusus di tahun 2014 ini film The Raid 2: Berandal turut serta berikut film Indonesia yang lain yaitu The Killers. Film The Raid 2 : Berandal sebagai film pembuka berhasil menghipnotis seluruh penonton yang hadir, adegan perkelahian mendapat kredit tersendiri dan applause dari penonton bahkan salah seorang penonton harus keluar karena tidak tahan melihat adegan perkelahian yang dinilai sadis.

2. Cerita ACTION yang berbeda

Memang secara umum cerita pada film-film action berkutat pada permasalahan yang sama apalagi bila itu menyangkut tentang MAFIA, namun khusus film The Raid cerita ini memberikan nilai tambah tersendiri dengan intrik-intrik khas Indonesia khususnya adegan laga yang memperlihatkan keindahan dari bela diri tradisional yaitu PENCAK SILAT.

3. Trailer Film

Salah satu cara yang dilakukan produser film untuk menggaet atau mempromosikan film yang dibuat adalah melalui trailer film. Film the raid 2 : Berandal memberikan trailer yang sangat sederhana namun maksimal dalam memberikan gambaran film tersebut. Dimulai dengan adegan didalam penjara berlanjut ke adegan-adegan selanjutnya merangkum action yang disuguhkan serta para karakter tokoh yang terlibat di film The Raid 2: Berandal. Alunan instrumen mengiringi setiap cuplikan adegan bisu memberikan roh dan gambaran kelam kehidupan sebuah gank MAFIA dengan sejuta masalah yang dihadapinya.

4. Timing

The Raid 2: Berandal meluncur ke bioskop-bioskop seluruh Indonesia pada bulan Maret tanggal 28 bertepatan dengan long weekend di Indonesia sehingga para movie lover dapat lebih leluasa memilih waktu untuk menonton film tersebut dan juga disaat bersamaan film Hollywood tidak ada yang beredar, termasuk film NOAH yang akhirnya dicekal untuk beredar di Tanah Air. Namun hingga pekan kemarin seiring meluncurnya film box office Hollywood Captain America : The Winter Soldier, The Raid 2 : Berandal masih mampu menarik minat movie lover.

5. Pemeran

Para pemeran film the raid 2 : Berandal, selain bintang utama Iko Uwais juga mengahadirkan bintang lawas seperti Tio Pakusadewo, Roy Marten, Pong Hardjatmo, Dedi Sutomo dan kalo bisa berharap aktor Rudi Wowor sangat PAS untuk diajak bergabung di film ini. Si cantik Julie Estelle juga tampil ciamik sebagai pembunuh bayaran bedarah dingin yang bisu, membuat kita tentu akan surprise dengan aksi beladiri yang dilakukan. Arifin Putra memperlihatkan kepiawaiannya berakting sebagai anak bos mafia (Tio Pakusadewo) yang ambisius dengan ketampanan dan emosinya yang brutal dan Cecep a. Rahman sebagai pembunuh bayaran yang jago pencak silat sebagai lawan klimaks di film ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun