Mohon tunggu...
Fatih Kemal Pasha
Fatih Kemal Pasha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang senang mencari pengalaman baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menengok Peninggalan Sejarah di Bekasi

25 Januari 2023   12:27 Diperbarui: 25 Januari 2023   12:53 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Tugu Agus Salim Bekasi (Sumber Gambar: Bekasikota.go.id)

Bekasi masuk ke dalam katagori sebagai daerah yang sering mengalami peristiwa-peristiwa pertempuran. Oleh sebab itu, Bekasi sering disebut sebagai ‘Kota Patriot’. Selain itu, Bekasi juga merupakan kota kelahiran saya. Sebagian besar peristiwa pertempuran di Bekasi diabadikan dalam berbagai bentuk peninggalan sejarah. Salah satunya, berbentuk monumen, berikut beberapa peninggalan sejarah di Bekasi.

Monumen Tugu berbentuk persegi panjang ini terletak di Jalan KH Agus Salim, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Di bagian atas adalah kepala tempat pecahan peluru, mortir, granat, dan granat palu 12,7 mm berada.

Sepintas, tugu setinggi 205 cm itu tak lebih dari tugu perbatasan. Namun dari segi sejarah, monumen ini memiliki nilai sejarah yang besar dan menunjukkan bagaimana rakyat Bekasi berperang melawan tentara Belanda dan sekutunya pada masa penjajahan.

Masyarakat setempat menyebutnya Tugu Pahlawan. Pembangunan tugu tersebut bertujuan untuk memperingati aksi heroik perjuangan dari zaman penjajahan Belanda hingga tragedi berdarah Bekasi Lautan Api, demikianlah namanya. Juga keberadaan pertigaan yang saat ini bernama Jalan KH. Pada masa penjajahan, Agus Salim merupakan pintu gerbang yang hanya dibuka untuk dilalui pasukan Belanda dan Sekutu, termasuk pasukan Jepang. Selain itu, pintu selalu tertutup. Untuk itu, pembangunan tugu ditempatkan di tengah-tengah KH. Agus Salim.

  Monumen Kali Bekasi

Monumen Kali Bekasi (Sumber Gambar: Bekasikota.go.id)
Monumen Kali Bekasi (Sumber Gambar: Bekasikota.go.id)

Insiden Kali Bekasi memiliki makna yang sangat dalam bagi masyarakat Bekasi dan menunjukkan keberanian dan tragedi masyarakat Bekasi. Kali Bekasi adalah garis demarkasi antara pasukan koalisi (Inggris dan NICA) yang menduduki Jakarta dan milisi Republik yang bertahan di timur di seberang sungai. Itu akibat pendudukan brutal tentara Jepang terhadap rakyat Bekasi. Para pemuda dan masyarakat Bekasi bertindak sendiri-sendiri menangkapi orang-orang Jepang atau mereka yang diduga bekerja sama dengan Jepang.

Pemuda dan masyarakat Bekasi menghentikan semua kereta api menuju Bekasi, baik dari maupun menuju Jakarta. Pada 19 Oktober 1945, sebuah kereta berangkat dari Jakarta untuk membawa tawanan perang Jepang ke Siatel. Kereta api yang lolos dari penghalang jalan dihentikan oleh militan setempat saat mencapai Cikampek dan disuruh kembali ke Jakarta. Rupanya masyarakat Bekasi sudah menunggu.

Setibanya di stasiun Bekasi, semua gerbong digeledah dan ditemukan 90 tentara Jepang. Ketika senjata para tahanan ditemukan, orang-orang marah dan semua tentara Jepang harus menyerahkan senjata mereka. Di sana, semua narapidana disekap di sebuah pegadaian di tepi Kali Bekasi, yang dijadikan sebagai tempat pemasyarakatan sementara. Padahal, petugas kereta api saat itu sudah mencegah penggeledahan para tahanan dengan membuat surat jalan dari Menteri Subaljo yang ditandatangani Bung Karno. 

Orang Bekasi sepertinya tidak peduli. Kemarahannya memuncak karena pengalaman sejarah yang terlalu kejam di bawah pendudukan Jepang, mereka dibawa ke Kali Bekasi dan berlumuran darah. Saat ini telah dibangun Monumen Kali Bekasi di pinggiran kota Bekasi, dekat jembatan yang menghubungkan Kabupaten Bekasi Selatan dan Bekasi Timur. Monumen ini dibangun untuk memperingati Peristiwa Kali Bekasi. Pembangunannya berdasarkan kerjasama antara Kota Bekasi dengan Pemerintah Jepang dan merepresentasikan pesan perdamaian dan cinta.

  Monumen Perjuangan Rakyat 

Monumen Perjuangan Rakyat Bekasi (Sumber Gambar: Bekasikota.go.id)
Monumen Perjuangan Rakyat Bekasi (Sumber Gambar: Bekasikota.go.id)

Tugu ini didirikan pada tanggal 5 Juli 1955 dan berlokasi di Jalan Veteran Kota Bekasi atau lebih tepatnya 0507 Bekasi di depan Markas Kodim. Tugu ini berbentuk persegi panjang dan terbuat dari batu bata setinggi 5,08 sentimeter, termasuk alas tugu yang dikelilingi tembok setinggi 1 meter. Dan masing-masing 3 meter (berbentuk segi lima dalam arti pancasila). Tugu ini didirikan untuk memperingati peristiwa-peristiwa yang terjadi di Bekasi, antara lain:

a. Peristiwa Agustus 1945 (yang bertepatan dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia).
b. Peristiwa yang berawal pada bulan Februari 1950 (Akhir Revolusi Rakyat Bekasi - Harapan Rakyat Bekasi. Tugu ini didirikan oleh Gubernur Abdul Fatah pada tahun 1975. Diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Wilayah I dan berlokasi di Jalan Jenderal Ahmad Yani Monumen ini dirancang dengan lima bambu sebagai monumen. Sebagai salinan sila kelima Pancasila, puncaknya menjadi mengerucut dan tingginya 17 meter. Dan contoh kewajiban untuk selalu menjaga “Persatuan kesatuan bangsa”.

Di bagian tengah terdapat kolam berbentuk lima bukit (melambangkan Pancasila) dan 18 air mancur. Kolam ini melambangkan rahmat Allah SWT yang sangat besar untuk wilayah Bekas. Di belakang tugu tersebut terdapat relief yang menggambarkan perjuangan rakyat Bekasi merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta tatanan sosial yang kuat, disajikan dalam empat episode sebagai berikut:

a Periode Pertama, Bekasi pada masa Pemerintahan Hindia Belanda
b Periode kedua, Bekasi pada masa pendudukan Jepang.
c. Periode ketiga, periode revolusi kemerdekaan Republik Indonesia hal.
d. Periode keempat, era pembangunan Bekasi

Inilah peninggalan sejarah Indonesia yang ditemukan di Kota Bekasi. Memang sangat sedikit wisatawan yang tertarik mengunjungi tempat-tempat bersejarah tersebut, hal ini sangat disayangkan, tetapi sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita harus tetap menjaga dan menghargai peninggalan sejarah para leluhur dan para pahlawan yang berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

Berdasarkan peninggalan sejarah Indonesia dari berbagai kota, terbukti bahwa peristiwa Perang Kemerdekaan zaman dahulu benar-benar ada dan terjadi. Untuk itu, kita semua perlu mengingat para pahlawan kita sambil menghargai dan melestarikan warisan sejarah mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun