Mohon tunggu...
Healthy

Sel Punca, Sel Penyelamat?

25 Oktober 2017   18:09 Diperbarui: 25 Oktober 2017   18:31 3941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: blog.stemcelltherapyinindia.com

Zaman sekarang ini, teknologi mengenai pengobatan sudah semakin maju. Dalam jangka waktu beberapa bulan saja sudah didapat penemuan baru mengenai kesehatan dan pengobatan. Banyak sekali metode yang bisa diterapkan yaitu seperti radiologi, lasik, terapi, CT scan, MRI, kemoterapi, ring, kateter ,dan masih banyak lagi. Tetapi perkembangan diikuti oleh adanya tipe-tipe penyakit baru yang terus berkembang dengan berbagai macam tipe. Nah, gara-gara munculnya penyakit itulah maka dibuatlah cara untuk membasmi penyakit itu. Pada kesempatan ini, kita akan membahas mengenai apa itu sel punca dan peran sel punca dalam pengobatan.

Sel Punca adalah sel primitif yang belum terdiferensiasi dimana turunan-turunan selnya bisa terdiferensiasi menjadi berbagai macam sel.  Sel Punca juga disebut sebagai sel induk karena merupakan dasar darimana semua bagian dari makhluk hidup tumbuh. Sel Punca memiliki kemampuan khusus yaitu bisa meregenerasi pertumbuhan sel dan berkembang menjadi sel lain sehingga bisa mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Contohnya adalah sel saraf, sel pankreas, sel otot jantung, sel otot rangka.

Sel Punca berdasarkan kemampuannya berdiferensiasi

  • Totipoten yaitu sel punca yang bisa berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Contohnya zigot dan morula
  • Pluripoten yaitu sel punca yang terdiferensiasi menjadi lapisan ectoderm, mesoderm, endoderm.Contohnya adalah sel punca embrionik.
  • Multipoten yaitu sel punca yang bisa terdiferensiasi menjadi berbagai sel. Contoh sel punca hemopoetic dan saraf.
  • Unipotent yaitu sel punca yang berdiferensiasi menjadi 1 jenis sel. Contohnya erythroid prognittor cells.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Jenis sel Punca
  • Sel punca embrionik  

         Terjadi saat masih embrio pada waktu 5-7 hari.

  • Sel Punca Dewasa

Sel punca dewasa dapat  berfroliferasi untuk periode yang panjang untuk memperbaharui diri dan dapat berdiferensiasi untuk menghasilkan sel-sel khusus. Contohnya sel induk hematopoietic.

Nah, setelah mengetahui tentang  sel punca, sekarang kita akan membahas mengenai apa saja  sebetulnya peran sel punca di kehidupan ini.                        

Sejauh ini memang sel Punca sebagian besar digunakan di bidang kesehatan baik itu penelitian maupun pengobatan. Para ilmuwan kesehatan dan dokter telah melakukan pengembangan terhadap sel punca secara terus menerus karena mengingat kemapuan luar biasa yang dimiliki oleh sel punca. Mereka sudah mengembangkan cara mentransplantasikan sel punca.

Dalam transplantasi sel punca, sel punca berfungsi menggantikan sel-sel yang rusak. Transplantasi sel punca digunakan untuk mengembalikkan sel-sel induk ketika sumsum tulang telah dihancurkan oleh penyakit, kemoterapi atau radiasi. Sel Punca yang ditransplasikan jika bersumber dari manusia biasanya diambil menggunakan darah dari tali pusar bayi (plasenta). Plasenta dipilih karena jarang sekali terkena resiko virus sehingga secara klinis lebih aman. Ada juga sumber sel punca yang lain dari tubuh manusia yang bisa ditransplasikan yaitu  bersalal dari jaringan rambut, arteri, vena, lemak dan kulit.  

Transplantasi sel Punca terbagi menjadi 2 yaitu  Autologus dan Allogeneic

  • Transplantasi Autologus

Dalam transplantasi ini, sel induk yang berada dalam tubuh akan dikeluarkan sendiri dari darah sebelum mendapatkan perawatan yang menghancurkannya. Sel induk akan dikeluarkan setelah itu dibekukan.

Keuntungan transplantasi sel induk dengan menggunakan cara ini adalah kita bisa memperoleh kembali sel milik kita sendiri. Jadi kita tidak perlu khawatir mengenai sel induk baru yang kita terima .

  • Transplantasi Allogenic

Transplantasi sel induk ini menggunakan sel darah juga tetapi berasal dari orang lain atau pendonor. Sel induk yang ditransplantasikan berasal dari pendonor yang yang memiliki jenis jaringan yang sama dengan si pasien. Tetapi, biasanya dokter menyarankan agar pendonornya berasal dari keluargannya sendiri karena kebanyakan jenis jaringan sel induk yang dimiliki oleh satu anggota keluarga kemungkinan besar sejenis. Bila antar anggota tidak cocok maka terpaksa harus mencari donor yang berasal dari masyarakat umum.

Sisi negative transplantasi allogenic adalah lebih menimbulkan resiko daripada transplantasi Autologus.

Penyakit apa saja yang dapat disembuhkan oleh sel punca?

Sumber: kabarinews.com
Sumber: kabarinews.com
Kanker

Kita pasti sudah tidak asing lagi  dengan penyakit yang satu ini bukan? Ya, sekitar 25 persen penduduk di dunia mengidap penyakit ini. Penyakit ini akan sangat berbahaya bila tidak mendapatkan penanganan lebih lanjut dan bisa menyebabkan kematian. Biasanya, bila kelompok orang bawah yang terkena penyakit ini akan memiliki umur yang tidak akan lama lagi karena pemulihan penyakit kanker memerlukan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Kanker adalah penyakit yang menyebabkan adanya pertumbuhan sel abnormal yang memiliki potensi untuk menyerang organ tubuh.

Kanker juga terbagi menjadi berbagai jenis yaitu kanker paru-paru, kanker hati, kanker prostat, kanker usus, kanker payudara, kanker serviks, kanker kulit ,dan kanker otak. Sel kanker ini pertama kali tumbuh dengan membentuk benjolan kecil di dalam tubuh, kemudian sel ini akan terus tumbuh menjadi besar dengan menyerap nutrisi dari tubuh manusia. Semakin tumbuh dan besarnya sel kanker, maka semakin ganaslah sifatnya.

Sumber: kanserdanjaundis.com/
Sumber: kanserdanjaundis.com/
Parahnya lagi adalah saat ukuran sel kanker masih kecil, ia tidak menimbulkan gejala apa-apa. Sel kanker baru akan mulai menyerang setelah ukurannya membesar dengan menimbulkan patogenitas yang tinggi sehingga sulit bagi dokter untuk membasminya secara instan. Sel kanker juga merupakan sel yang pintar karena dapat meniru penyakit yang lain, sehingga banyak dokter yang bila tidak lihai dalam menangani penyakit ini bisa salah diagnosis.

Untungnya, sekarang ini terdapat terobosan baru untuk menyembuhkan penyakit kanker yaitu dengan mentransplantasikan sel Punca ke dalam tubuh manusia. Dengan menggunakan terapi transplantasi sel punca maka penyakit kanker dapat diminimalisir. Beberapa Rumah  Sakit ternama di dunia termasuk di Indonesia-pun sudah menerapkan cara ini meskipun jumlahnya masih sedikit tetapi sejauh ini cara ini masih aman-aman saja. Biasanya sel kanker disingkirkan bersama dengan sel induk untuk transplantasi autologous.

Setelah itu,  sel induk tadi dimasukkan lagi ke dalam tubuh kita, dengan demikian system tubuh kita akan mendeteksi bahwa itu merupakan sel kanker yang sebelumnya berhasil masuk ke tubuh kita dan berhasil menghancurkan system imun tubuh kita, tetapi untuk yang kedua system imun ditubuh kita sudah tahu dan sudah mempunyai penawar untuk membasmi sel tersebut.

Tetapi, kelemahan yang bisa terjadi adalah apabila system imun ditubuh kita tetap bisa dihancurkan untuk yang kedua kalinya sehingga bisa lolos kembali. Agar hal ini tidak terjadi, maka sebelum sel induk tadi dimasukkan kembali maka perlu dilakukan pembersihan terhadap sel kanker yang tersisa. Tetapi proses pembersihan juga membawa dampak negative yaitu hilangnya sel punca normal yang seharusnya berguna untuk tubuh kita.

Stroke

Saat kita terkena stroke, sel-sel ditubuh kita ada beberapa yang mati sehingga separuh dari tubuh kita tidak dapat bergerak. Kematian sel dapat terjadi karena hilangnya neuron dan oligodendrocytes dalam otak. Dengan menggunakan sel induk yang dimasukkan ke otak dengan cara disuntikkan, maka sel-sel neuron yang hilang tadi bisa tumbuh kembali.

Sumber: www.sciguru.org
Sumber: www.sciguru.org


Sel punca juga tidak hanya digunakan untuk pengobatan saja melainkan juga terapi kesehatan seperti:

Pembentukan sel darah

Pertumbuhan gigi

Pertumbuhan kembali sel rambut koklea

Memperbaiki gangguan penglihatan

Penyembuhan luka

Sekarang, marilah kita masuk ke permasalahan utama pada essay kali ini yaitu apakah Sel Punca bisa menggantikan kerusakan pada ginjal?

Sebelum kita membahas peran sel punca pada ginjal mari kita bahas sedikit mengenai ginjal terlebih dahulu. Ginjal adalah organ yang terletak di belakang rongga perut. Ginjal berjumlah satu pasang yaitu di sisi kanan dan sisi kiri. Ginjal orang dewasa memiliki panjang 11 cm dengan berat 145 gram.  Ginjal berfungsi untuk menyaring darah, menetralisir racun, menyeimbangkan kandungan air dalam tubuh, menyeimbangkan tekanan darah, regulasi sel darah merah, mengatur asam. Ginjal tersusun dari nefron. Setiap ginjal dewasa memiliki sekitar satu juta nefron.

Proses penyaringan darah di ginjal :

Sumber: hedisasrawan.blogspot.com/
Sumber: hedisasrawan.blogspot.com/
  • Filtrasi

Pembentukan urin bermula di penyaringan darah yang terjadi di filtrate glomerulus. Sel-sel filtrate glomelurus berbentuk seperti pori-pori dengan permeabilitas yang tinggi sehingga memudahkan penyaringan

  • Reabsorpsi

Selanjutnya cairan yang telah disaring oleh filtrate glomerulus disaring lagi untuk diambil zat-zat yang sekiranya masih berguna yang terjadi di tubulus proksimal. Setelah reabsorpsi terbentuklah urin primer.

  • Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa ke dalam urin primer seperti ammonia, obat-obatan,kelebihan garam ,dan zat sisa yang bersifat racun. Proses ini terjadi di tubulus distal. Cairan dari hasil augmentasi disebut urin sekunder.

Setelah itu, urin sekunder dibawa ke kandung kemih melalui ureter. Ureter adalah saluran berbentuk seperti selang yang menghubungakn antara tubulus distal dan kandung kemih. Kandung kemih berfungsi untuk menampung urin. Bila kandung kemih sudah penuh, maka urine akan dikeluarkan melalui uretra.

Sekarang saya akan menjelaskan Apakah sel Punca bisa memperbaiki kerusakan pada ginjal?

Menurut pendapat saya, saya setuju bila sel punca bisa memperbaiki kerusakan pada ginjal. Alasan yang pertama karena sel punca bisa meregenerasi pertumbuhan sel. Dengan memasukkan sel punca (transplantasi) ke dalam ginjal, otomatis sel punca tersebut bisa berkembang dam memperbaiki sel-sel yang rusak.

Alasan yang kedua adalah sel punca merupakan sel yang fleksibel dan mudah dibentuk sehingga mau diletakkan di bagian tubuh mana saja sel punca bisa berkembang dan dengan cepat melakukan koordinasi dengan sel-sel yang terdapat pada organ.

Alasan yang ketiga adalah pada saat melakukan transplantasi, kita bisa memakai sel punca yang kita miliki sendiri sehingga kita tidak perlu repot-repot untuk mencari orang lain yang akan menjadi pendonor. Sel punca yang kita miliki sendiri juga dikatakan lebih cocok dengan tubuh kita daripada menggunakan milik orang lain.

Dengan menerapkan transplantasi sel punca ke dalam ginjal, maka kita tidak perlu memikirkan mengenai transplantasi ginjal lagi. Ginjal yang tadinya sudah tidak bekerja secara sempurna bisa berfungsi dengan baik lagi. Berikut ini adalah perbandingan antara menggunakan sel punca dan transplantasi ginjal dilihat dari berbagai faktor yaitu:

  • Pendonor

Bila kita melakukan transplantasi ginjal, maka mau tidak mau kita harus mencari seorang pendonor ginjal baik itu dari dalam maupun luar. Sedangkan kita bisa menggunakan sel punca kita sendiri bila kita mentransplantasikan sel punca

  • Kecocokan

Belum tentu orang yang melakukan transplantasi ginjal lalu hasilnya bisa berjalan mulus. Terkadang kita juga akan menjadi gampang sakit apabila ginjal yang ditransplantasikan tidak cocok dengan tubuh kita. Sedangkan bila kita menggunakan sel punca sendiri pasti tingkat kerelevannya akan lebih besar.

  • Perawatan jangka panjang

Setelah kita mendapat ginjal yang baru, kita juga harus menjaga pola makan, minum, istirahat dan rajin berolahraga. Karena bila tidak,maka ginjal kita juga nantinya akan cepat lelah. Pola hidup sehat bertujuan untuk mengatur cara kerja ginjal agar lebih mudah beradaptasi dengan tubuh kita. Hal ini terus dilakukan seumur hidup kepada orang yang memiliki ginjal hasil donoran. Sedangkan bila menggunakan sel punca, perawatannya jauh lebih singkat.

  • Biaya

Biaya yang dikeluarkan untuk transplantasi ginjal pastinya lebih besar dibandingkan dengan sel punca. Perlu diketahui juga bahwa ginjal merupakan organ yang paling mahal harganya. Selain itu, belum lagi ditambah biaya untuk operasi transplantasi ginjal. Operasi ginjal juga pastinya memerlukan biaya yang besar pula. Oleh karena itu penggunaan transplantasi sel punca dinilai berkali-kali lebih ekonomis.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah sel punca bisa digunakan untuk mengobati penyakit yang sifatnya berat, tetapi sayangnya perkembangan teknologi transplantasi sel punca di dunia masih berada dalam tahap pengembangan sehingga memang diperlukan waktu dan proses serta teknologi yang lebih canggih untuk bisa memanfaatkan kemampuan yang dimiliki oleh sel punca ini secara maksimal.

Demikian artikel yang saya bahas pada kesempatan ini. Semoga bermanfaat AMDG

Sumber

https://en.wikipedia.org/wiki/Stem_cell, diakses pada 21 Oktober 2017

http://www.closerlookatstemcells.org/learn-about-stem-cells/types-of-stem-cells, diakses pada 21 Oktober 2017

http://discovermagazine.com/tags/stem-cell-research, diakses pada 21 Oktober 2017

https://stemcells.nih.gov/info/basics/1.htm, diakses pada 22 Oktober 2017

https://www.sciencedaily.com/terms/stem_cell.htm, diakses pada 22 Oktober 2017

https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/bone-marrow-transplant/in-depth/stem-cells/art-20048117?pg=2, diakses pada 22 Oktober 2017

https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-effects/treatment-types/stem-cell-transplant.html, diakses pada 22 Oktober 2017

https://en.wikipedia.org/wiki/Stem-cell_therapy, diakses pada 23 Oktober 2017

https://en.wikipedia.org/wiki/Kidney, diakses pada 23 Oktober 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun