Setelah kita tahu mengenai pengertian, manfaat dan tujuan adaptasi, maka marilah sekarang kita analisis pertanyaan tadi. Sebenarnya, di antara hewan dan tumbuhan, keduanya sudah memiliki adaptasi yang cukup baik sesuai dengan cara mereka masing-masing. Hal itu terbukti dengan masih adanya hewan dan tumbuhan yang sampai sekarang ini masih hidup dan bahkan ada beberapa diantara mereka yang spesies-nya masih tetap bertahan dari dulu sebelum kita lahir sampai sekarang ini.
Sekarang, saya akan memberikan pembeda untuk mengetahui antara hewan dan tumbuhan, siapakah yang lebih mudah beradaptasi.
Pertama adalah tentang suhu. Sebagai contohnya adalah antara tamanam pinus dan kambing gunung. Bila dari kedua makhluk hidup diatas dipindahkan ke daerah yang beriklim tropis, maka yang tetap akan bertahan hidup adalah kambing gunung karena kambing meskipun sehari-hari tinggal di daerah yang agak dingin tetapi tetap akan hidup bila dipindahkan di lingkungan yang panas. Sementara tanaman pinus akan segera mati karena tidak ada satupun tanaman pinus yang mampu bertahan di hawa panas.
Pembeda yang kedua adalah tentang dinding sel. Seperti yang kita ketahui bahwa tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan hewan tidak. Hal inilah yang menyebabkan hewan dapat bergerak dengan sebebas-bebasnya seperti kita manusia sedangkan tumbuhan hanya dapat bergerak pasif saja. Bila sedang dilanda masalah, hewan lebih tanggap karena ia bisa bergerak bebas. Sebagai contoh adalah antara tanaman paku dan singa yang keduannya hidup di hutan. Bila terjadi kebakaran hutan, maka yang akan tetap selamat  adalah singa karena singa dapat berlari menjauhi area kebakaran sehingga ia dapat menyelamatkan diri terlebih dahulu. Kemungkinan kecil singa mati karena menghirup gas berbahaya yang ditimbulkan saat kebakaran hutan. Pada tanaman, kemungkinan besar akan mati karena tanaman tidak tidak dapat berbuat apa-apa saat kebakaran hutan terjadi, hanya tinggal menunggu waktu api datang saja. Kecuali apabila tumbuhan tersebut tidak terkena oleh arus angin yang membawa asap saat kebakaran terjadi, tetapi itu hanya kemungkinan kecil saja untuk tumbuhan selamat.
Pembeda untuk yang ketiga adalah dari faktor cahaya matahari. Seperti yang kita ketahui bahwa sinar matahari merupakan sesuatu yang penting bagi tumbuhan karena digunakan untuk salah satu proses fotosintesis yaitu reaksi terang. Reaksi terang tidak dapat terjadi bila tumbuhan tidak mendapatkan cahaya matahari. Dengan demikian mengakibatkan  pengambilan ion H+ dan juga pelepasan O dari molekul air tidak dapat terlaksana. Sedangkan pada hewan, manfaat sinar matahari adalah untuk menghangatkan tubuh dan penguatan sel tulang. Sebagai contoh adalah saya mengambil sampel antara tamanan kacang hijau dan burung emprit yang diletakkan di ruangan yang tidak terkena oleh sinar matahari (gelap) selama beberapa hari tetapi masih diberikan nutrisi yaitu makanan dan air. Setelah berjalan selama kurang lebih 3 hari, saya melihat bahwa daun pada tumbuhan kacang hijau mengalami perubahan warna dari yang awalnya hijau terang menjadi pucat.
Sedangkan pada burung emprit tidak terjadi perubahan apa-apa.
Dari ketiga faktor pembeda diatas, dapat disimpulkan bahwa jaringan hewan dapat lebih cepat dalam melakukan adaptasinya terhadap perubahan lingkungan jika dibandingkan dengan jaringan tumbuhan. Pada kasus yang pertama, kambing gunung bisa tetap hidup meskipun tinggal di daerah yang memiliki udara panas. Pada kasus yang kedua, terbukti bahwa hewan lebih tanggap dalam melakukan adaptasi bila terjadi perubahan lingkungan yaitu dengan cara melarikan diri yang merupakan salah satu contoh dari adaptasi tingkah laku. Untuk kasus yang ketiga, terbukti juga bahwa hewan dapat beradaptasi lebih baik daripada tumbuhan di lingkungan yang tidak mendapatkan cahaya matahari.
Demikianlah artikel yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga dapat menambah dan memperluas wasasan kita semua. AMDG
Â
Daftar Pustaka
https://en.wikipedia.org/wiki/Tissue_(biology)