Mohon tunggu...
Kelvin Saputra
Kelvin Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030006 UIN SUNAN KALIJAGA

Hai aku Kelvin disini aku bakalan upload berita atau bacaan tentang dunia esport di Indonesia dan juga beberapa berita menarik yang ada dalam kehidupan sehari-hari

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kontroversi Kasus Vina Cirebon yang Menggungancang Kepercayaan Publik

2 Juni 2024   05:48 Diperbarui: 2 Juni 2024   05:48 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus Vina sudah seperti bola panas yang terus bergulir, yang tak kunjung padam. Selama delapan tahun, polisi gagal menguak siapa pelakunya, ajaibnya hanya dalam delapan hari setelah kasus ini viral di media sosial karena tayangnya film "Vina Sebelum 7 Hari" di Bioskop, mereka berhasil menangkap tersangka utama. Publik pun bertanya-tanya, ada apa sebenarnya yang terjadi? Kok bisa-bisanya delapan tahun tidak ada kabar, tapi delapan hari viral langsung tancap gas? Selama bertahun-tahun, kasus ini seakan menjadi misteri yang tak terpecahkan, polisi seolah-olah jalan di tempat. 

Instagram @sumbersejarahindonesia: Poster Film
Instagram @sumbersejarahindonesia: Poster Film "Vina Sebelum 7 Hari"

Namun, begitu kasus ini ramai diperbincangkan netizen karena tayangnya film yang mengangkat isu ini, polisi mendadak gerak cepat. Ini kebetulan atau ada yang disembunyikan? Masyarakat mulai curiga, asumsi-asumsi liar pun mulai berdatangan, jangan-jangan ada permainan di balik layar.

Salah tangkap jadi isu panas. Dari delapan orang yang ditahan, nyatanya lima di antaranya diduga tidak bersalah. Pengacara para terdakwa sampai menuding polisi merekayasa bukti. Ini jelas bikin panas kuping. Lalu kemudian, bagaimana bisa deskripsi fisik tersangka utama yang dirilis polisi beda jauh dengan yang saat ini menjadi terdakwa? Ini jelas pertanyaan yang butuh jawaban dan menimbulkan sebuah kecurigaan baru atas adanya praktik salah tangkap. 

Instagram @folkative: Opini yang beredar di masyarakat
Instagram @folkative: Opini yang beredar di masyarakat

Jika asumsi ini benar adanya jelas bikin rugi banyak pihak. Tidak hanya para tersangka yang mungkin tidak bersalah, tetapi juga kepercayaan publik yang semakin menipis. Ketidakpercayaan ini bikin sistem hukum kita jadi lemah. Kalau rakyat tidak percaya lagi pada polisi, apa jadinya penegakan hukum kita?

Kasus salah tangkap tercatat selalu ada setiap tahunnya Contohnya saja guru ngaji yang ditangkap dan dipaksa mengaku sebagai begal ketika ia sedang bersantai di Masjid. Cerita-cerita ini semakin panjang, menambah daftar panjang pelanggaran yang dilakukan oleh oknum polisi. Ini bukan lagi masalah sepele, tapi sudah darurat.

Masyarakat menuntut reformasi besar-besaran di tubuh kepolisian. Ini bukan soal citra lagi yang mana hampir 1 triliun dana digelontorkan untuk memperbaiki citra kepolisian, tapi lebih dari pada itu hal terpenting dilakukan adalah dengan membersihkan institusi dari oknum-oknum korup dan tidak profesional. Tanpa reformasi menyeluruh, kepercayaan masyarakat terhadap polisi akan terus tergerus.

Instagram @humaspoldajabar: Poster DPO
Instagram @humaspoldajabar: Poster DPO

 Kita akan terus hidup dalam bayang-bayang ketidakadilan. Reformasi ini harus mencakup pelatihan yang lebih baik, pengawasan internal yang ketat, dan transparansi penuh dalam setiap penyelidikan. Polisi harus diawasi lembaga independen yang berani mengusut tuntas setiap penyalahgunaan wewenang. Hukuman tegas harus diberikan kepada oknum yang terbukti bersalah untuk memberikan efek jera dan memulihkan kepercayaan publik.

Kasus Vina adalah cerminan dari banyak masalah mendasar dalam sistem hukum kita. Profesionalisme polisi dipertanyakan, isu salah tangkap marak, dan ketidakpercayaan publik semakin menjadi-jadi. Reformasi mendalam dalam tubuh kepolisian adalah harga mati untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan memastikan setiap warga negara mendapatkan keadilan yang layak. Masyarakat berharap kasus ini menjadi pemicu perubahan nyata dalam sistem kepolisian kita. Tanpa reformasi, kita akan terus hidup dalam ketidakpastian hukum, dan keadilan akan tetap menjadi angan-angan. Kasus Vina, dengan segala kejanggalan dan kontroversinya, harus jadi titik awal perubahan. Hanya dengan begitu, kita bisa berharap masa depan yang lebih adil dan transparan.

Instagram @sabipeeps!
Instagram @sabipeeps!

Sebagai warga negara Indonesia, kita berharap agar kepolisian di tanah air kita selalu berdiri teguh dalam menjalankan tugasnya dengan integritas dan profesionalisme. Kasus Vina, yang telah menggugah hati banyak pihak, menjadi momen penting bagi kepolisian untuk menunjukkan komitmen mereka dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Kita berharap, dengan keterampilan dan dedikasi mereka, keadilan dapat ditegakkan dan kebenaran dapat terungkap. 

Instagram @infookutiimur
Instagram @infookutiimur

Di tengah tantangan yang ada, semoga polisi kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan transparansi. Dukungan dan kerjasama dari masyarakat juga sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan adil. Semoga kasus Vina ini menjadi titik balik bagi kepolisian untuk terus berbenah dan memperbaiki diri, agar kepercayaan publik terhadap institusi ini semakin kuat. Dengan demikian, harapan kita adalah terciptanya Indonesia yang lebih adil, aman, dan sejahtera bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun