Mohon tunggu...
KELVIN RIUPASSA
KELVIN RIUPASSA Mohon Tunggu... Dokter - Covid 19 Frontliner Mahasiswa Magister Kajian Administrasi Rumah Sakit FKM Universitas Indonesia

Tidak ada kata terlambat untuk berkarya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Layanan Pasien Instalasi Gawat Darurat Melalui Penerapan Metode Lean di RSUD Mampang Prapatan Jakarta

2 Desember 2023   17:40 Diperbarui: 2 Desember 2023   19:56 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Laporan Rancangan Aktualisasi Aksi Perubahan Penulis

Latar Belakang

       RSUD Mampang Prapatan adalah Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang terletak di Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. merupakan RSUD Kelas D. Pada Peraturan Gubernur Nomor 114 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah, RSUD Mampang Prapatan mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat, Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan medik, keperawatan dan kebidanan. Dimana salah satu fungsinya adalah penyelenggaraan pelayanan medik meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap, gawat darurat.

       Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan unit pelayanan yang vital dan kritikal dalam institusi rumah sakit. IGD sering kali menjadi titik kontak pertama seorang pasien dengan rumah sakit. Kualitas pelayanan IGD menjadi cerminan pelayanan rumah sakit secara keseluruhan sehingga manajemen rumah sakit perlu memastikan kualitas pelayanan yang baik di IGD. 

      Pelayanan pasien di IGD bersifat kompleks dengan sumber daya terbatas sehingga memerlukan pengaturan yang baik untuk dapat berfungsi optimal merespon kebutuhan medis pasien gawat darurat. 

Contoh keterbatasan yang dijumpai diantaranya luas ruangan, kapasitas tempat ridur, alokasi tenaga medis, dan fasilitas penunjang medis laboratorium dan pemeriksaan radiologi. Akibat keterbatasan ini, proses pelayanan dalam setiap tahapan harus dipetakan dan dipastikan berjalan efisien. Proses yang tidak efisien dalam satu tahapan akan menghambat proses lainnya sehingga waktu tunggu layanan meningkat dan berpotensi menyebabkan antrian di IGD yang dapat menyebabkan penundaan terhadap penanganan pasien baru dengan kondisi gawat darurat.

       Waktu tunggu rawat inap adalah waktu yang dibutuhkan pasien sejak mendaftar ke IGD sampai dengan pasien tersebut masuk ke ruang perawatan. Kendala-kendala yang disampaikan pada paragraf sebelumnya menyebabkan waktu tunggu rawat inap memanjang, hal tersebut mengakibatkan terjadinya penumpukan pasien di IGD yang merupakan disfungsi dari IGD, ditandai dengan jumlah antrian pasien yang menunggu masuk ke IGD, dan jumlah pasien dalam iGD yang menunggu pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosis, menunggu evalaluasi dokter, menunggu pemasangan infus dan pemberian terapi, serta menunggu transfer ke unit perawatan. 

      Instalasi gawat darurat RSUD Mampang Prapatan mengalami masalah yang serupa. Pada Gambar di bawah ini terlihat peningkatan jumlah pasien IGD kurun waktu tahun  2020-2022.

       Pada tahun 2023 sampai dengan bulan September, kunjungsn IGD telah mencapai 13.621 pasien, jumlah tersebut melampaui tahun 2022, dan diprediksi di akhir tahun 2023 pasien IGD mengalami peningkatan sejumlah 45% dibandingkan tahun 2022.

Sumber  : Laporan Bulanan IGD RSUD Mampang Prapatan
Sumber  : Laporan Bulanan IGD RSUD Mampang Prapatan

Peningkatan jumlah pasien IGD yang signifikan menyebabkan kendala dalam pengelolaannya Pasien IGD kerap kali terlaporkan belum masuk perawatan rawat inap untuk jangka waktu 6-7 jam.

       Dari kepustakaan didapatkan beberapa Rumah Sakit telah melakukan penerapan metode Lean untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, perawatan, dan lonjakan pasien. Elawati, D (2022), melakukan scoping review terhadap pengaruh implementasi Lean Hospital terhadap lama hari perawatan  di rumah sakit, dari  258 artikel yang terbit dari tahun 2017-2022, enam artikel yang relevan dan semua menunjukan adanya pengurangan lama hari perawatan setelah dilakukan intervensi. sementara  Theryoto (2017), meneliti penerapan Lean Thinking mereduksi waktu boarding pasien IGD RSUD Koja dari rata-rata 4 jam 45 menit 18 detik menjadi 3 jam 25 menit 59 detik.

       Lean yaitu istilah yang pertama kali dicetuskan oleh Krafcik (1988) untuk menggambarkan sistem yang dikembangkan oleh TOYOTA yang kemudian pada tahun1980-an diadopsi oleh berbagai industry manufaktur lainnya dan pada tahun 1990an diadaptasi oleh industry jasa pelayanan. Hasilnya memberikan dampak peningkatan yang luar biasa bagi berbagai industry tersebut.

       Lean adalah metode peningkatan proses yang digunakan untuk memberikan produk dan layanan yang lebih baik, lebih cepat, dan dengan biaya lebih rendah. Lean dalam pelayanan kesehatan ialah upaya meningkatkan nilai (value) pasien dengan mengidentifikasi, mengurangi atau menghilangkan pemborosn (waste) dalam proses dengan melibatkan dokter dan para staf untuk mengatur pekerjaan mereka agar lebih mudah, lebih murah, lebih baik. dan lebih aman. Hal ini sejalan dengan implementasi Standar Akreditasi Rumah Sakit yang tertuang pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1128 Tahun 2022  yaitu suatu pedoman pencapaian peningkatan mutu dan keselamatan pasien. 

       The Joint Commission Accreditation merekomendasikan tidak melebihi waktu 4 (empat) jam untuk boarding pasien dari IGD ke Rawat Inap tertulis pada Standard LD.04.03.11, Element of Performance (EP) enam. Data SIMRS RSUD Mampang Prapatan merekam bahwa pada akhir bulan September - awal bulan Oktober terdapat 54% pasien IGD yang masuk ke ruang rawat inap dalam waktu kurang dari 4 jam, dengan rata rata waktu tunggu rawat inap selama 6 jam 27 menit sehingga berdasarkan gap tersebut, maka dianggap perlu dilakukan sebuah terobosan dan inovasi yang akan dituangkan dalam bentuk aksi perubahan yang mengangkat tema Peningkatan Layanan Pasien Instalasi Gawat Darurat Melalui Penerapan  Metode Lean Pada RSUD Mampang Prapatan. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan mempercepat waktu tunggu ranap, meningkatkan mutu layanan dan keselamatan pasien.

Pelaksanaan

       Pelaksanaan penerapan metode Lean Pada RSUD Mampang Prapatan dimulai sejak 1 November 2023 sampai dengan 28 November 2023. Menurut Graban, 2006, Lean merupakan suatu upaya terus menerus untuk mengeliminasi pemborosan (waste) dan meningkatkan nilai tambah (value added) baik dalam bentuk barang maupun jasa agar memberikan nilai kepada pelanggan. Lean Hospital adalah suatu aturan yang merupakan suatu sistem manajemen dan juga suatu filosofi untuk merubah cara pandang akan rumah sakit menjadi agar lebih teratur dan terorganisir dengan memperbaiki kualitas layanan kepada pasiem dengan cara mengurangi kesalahan dan mengurangi waktu tunggu. Implementasi Lean mampu memberikan dampak yang signifikan bagi efisiensi dan efektivitas operasional. Di rumah sakit dampak implementasi Lean, antara lain pada 1) Outcome pasien: kepuasan pasien, 2) Outcome provider: kepuasan staf, 3) Akses dan utilisasi: Length of stay (LOS), waktu tunggu, 4) Bahaya/Nyaris cedera: Angka error yang berhubungan dengan keselamatan pasien, 5) Penggunaan sumber daya: biaya, cycle time, angka error yang berhubungan dengan sumber daya. Penerapan metode lean di rumah sakit untuk memperbaiki kualitas layanan dengan mengurangi dua permasalahanan utama yaitu mengurangi kesalahan (reducing errors) dan waktu tunggu (waiting time).

       Pelaksanaan Aksi Perubahan diawali dengan pembentukan Tim Efektif, yaitu tim inti yang akan membantu sejak perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan ecaluasi. Kemudian dilakukan permintaan dukungan pasa stakeholder seperti Komite Medis Rumah Sakit, Komite Mutu Rumah Sakit. Kemudian dilakukan penyusunan alur pelayanan IGD dengan Metode Lean. Berikut adalah daftar aktivitas sebelum aksi perubahan dan setelah aksi perubahan nenggunakan metode Lean di IGD RSUD Mampang Prapatan

Sumber: Laporan Rancangan Aktualisasi Aksi Perubahan Penulis
Sumber: Laporan Rancangan Aktualisasi Aksi Perubahan Penulis

Sumber: Laporan Aktualisasi Aksi Perubahan
Sumber: Laporan Aktualisasi Aksi Perubahan

Penerapan metode lean di IGD RSUD Mampang Prapatan meningkatkan persentase waktu tunggu rawat inap kurang dari 4,5 jam dari sebelumnya 54% hingga tercapai 65%, tidak ditemukan pasien yang pulang paksa atau menolak rawat karena lama menunggu di IGD. Kepuasan pasien meningkat sepuluh persen menjadi 97,3% dan keinginan pasien merekomendasikan RSUD Mampang Prapatan kepada kenalan meningkat menjadi 94,5%. Biaya layanan IGD pada pasien dengan waktu tunggu rawat inap kurang dari 4,5 jam berkisar  antara Rp485.000,00 - Rp623.000,00 mengalami efisiensi 25-30 persen dari biaya layanan IGD pada pasien dengan waktu tunggu lebih dari 4,5 jam berkisar Rp639.000,00 - Rp. 923.000,00. Keberhasilan penerapan metode lean ini akan dilanjutkan di unit rawat jalan dan rawat inap dengan harapan RSUD Mampang Prapatan dapat menerapkan metode Lean disetiap pelayanannya.

Daftar Pustaka
Abdul Wahab, E., Jak, Y., & Germas Kodyat, A. (2021). Analisis Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Length Of Stay (LOS) Pasien Rawat Inap Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Cibinong. Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI), 5(2), 207--220. https://doi.org/10.52643/marsi.v5i2.1746
Alpasa, F., & Fitria, L. (2014). Penerapan Konsep Lean Service Dan DMAIC Untuk Mengurangi Waktu Tunggu Pelayanan. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, 02(03), 10.
Elawati, D., Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit, P., & Kesehatan Masyarakat, F. (2022). Pengaruh Implementasi Lean Hospital terhadap Length of Stay di Rumah Sakit: Scoping Review. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 11744--11755. https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/4315
Nadjib, M. (2017). Penerapan Lean Thinking untuk Mereduksi Waktu Boarding Pasien IGD ke Rawat Inap di RSUD Koja Tahun 2017. Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia, 4(1). https://doi.org/10.7454/arsi.v4i1.3206

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun