Mohon tunggu...
Kelvin Budiman
Kelvin Budiman Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Inilah Alasan Mengapa Pendidikan di Indonesia Masih Tertinggal

16 Oktober 2016   18:06 Diperbarui: 16 Oktober 2016   18:11 3934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.habibullahurl.com/

Setiap anak di Indonesia seharusnya mendapatkan pendidikan wajib belajar selama minmal 9 tahun atau jenjang SMP bahkan 12 tahun yaitu SMA, namun mengapa pendidikan Indonesia masih tertinggal dari negara lain? Inidia beberapa alasannya:

1. Pendidikan belum merata

Masalah ini merupakan masalah yang sudah sejak lama ada, kurangnya perhatian pemerintah terhadap pendidikan di daerah pelosok adalah alasannya. Bagi anak-anak yang berada diperkotaan mungkin sudah sebagian besar bisa menjangkau pendidikan, namun bagi mereka yang ada di pelosok? Perlu berjalan sejauh belasan kilometer untuk sekedar belajar.

2. Kualitas guru yang biasa

Di negara-negara maju profesi guru adalah profesi unggulan, namun di Indonesia hanya sedikit yang berniat menjadi guru. Hanya sebagian orang-orang pintar yang ingin menjadi guru, karena rendahnya gaji serta tunjangan jika menjadi guru. Di negara maju profesi guru menjanjikan kesejahteraan yang tinggi dan dihargai, sehingga wajar saja berisi orang-orang unggulan.

3. Kesadaran akan pendidikan yang rendah

Edukasi yang kurang terhadap orang tua terutama di daerah pelosok akan pentingnya pendidikan, banyak orang tua di pelosok yang berpikir pendidikan tidak begitu penting sehingga banyak anak pada usia sekolah berhenti sekolah untuk mencari nafkah.

4. Infrastruktur dan fasilitas yang tidak memadai

Fasilitas di sekolah-sekolah besar mungkin sudah memadai untuk mendukung pendidikan, namun di sekolah yang kecil dan terpencil, infrastruktur masih sangat minim. Bahkan ada sekolah yang atapnya bocor serta temboknya hanya dari kayu saja.

5. Anggaran untuk pendidikan yang menguap

Anggaran untuk pendidikan termasuk besar yaitu 20 persen APBN, namun masih tidak begitu terasa manfaatnya. Mungkin saja dana tersebut di korupsi oleh beberapa pihak. Lagi-lagi karena lemahnya hukum di Indonesia membuat aliran dana menguap begitu saja tanpa diketahui kemana uang tersebut menguap.

Kita sebagai penerus bangsa yang sudah mengerti masalah pendidikan yang ada, diharapkan dapat membawa pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik di masa mendatang. Marilah kita mulai perubahan tersebut dari kita sendiri. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun