Mohon tunggu...
Kelvin DwiAtyra
Kelvin DwiAtyra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa reguler Universitas Muhammadiyah Jakarta. Konsentrasi Public Relations, prodi ilmu komunikasi, fisip, UMJ.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isu dan Krisis yang Harus Dikelola oleh Praktisi Public Relations

10 November 2022   08:11 Diperbarui: 10 November 2022   08:19 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


            Perusahaan sesungguhnya berada pada sebuah lingkungan bergerak maju dimana faktor eksternal berkembang begitu pesat. Praktek keseharian perusahaan disadari atau nir membawa konsekuensi bagi pemangku kepentingan perusahaan. Pihak manajemen mampu menerapkan kebijakan yang hanya semata mengejar profit tanpa memperhatikan kepentingan pemangku kepentingan. Kesenjangan yang terjadi antara pengharapan perusahaan menggunakan apa yang diinginkan sang pemangku kepentingan seiring menggunakan eksistensi perusahaan pada suatu lingkungan mampu memicu keluarnya berita yang bila diabaikan bisa mengancam kegiatan dan reputasi perusahaan.

             Saat bersamaan, perusahaan juga sesungguhnya rentan terhadap terjadinya krisis. Ketika berita nir berhasil dikelola menggunakan baik, berita akan berkembang sebagai krisis. Pada tahapan ini, pihak manajemen perusahaan membutuhkan tenaga supaya krisis nir berkembang liar dan mengancam reputasi perusahaan. Saat bersamaan potensi krisis terduga pun mampu menghantam perusahaan. Krisis, apapun bentuknya bisa menimpa perusahaan menggunakan nir terduga, cepat atau perlahan, terlepas berdasarkan akbar atau kecilnya perusahaan tersebut. Beberapa perusahaan, sayangnya, menolak menyatakan bahwa perusahaan mereka berpotensi mengalami krisis dan cenderung mengabaikan potensi krisis yang muncul. Ketika krisis akhirnya terjadi, perusahaan lamban pada mengelola krisis dan akhirnya berdampak dalam kegiatan holistik dan reputasi perusahaan. Dalam konteks diatas, pihak manajemen perlu implementasikan kebijakan manajemen berita dan krisis pada pada perusahaan. Manajemen berita adalah proses agresif pada mengelola isuisu, tren atau insiden potensial, eksternal dan internal, yang mempunyai pengaruh baik negatif juga positif terhadap perusahaan dan berakibat berita menjadi peluang mempertinggi reputasi perusahaan. Sedangkan manajemen krisis merupakan proses perencanaan strategis terhadap krisis atau titik pulang negatif, sebuah proses yang membarui beberapa resiko dan ketidakpastian berdasarkan keadaan negatif dan berusaha supaya organisasi bisa mengendalikan sendiri aktivitasnya. Hubungan antara berita dan krisis menggunakan reputasi sesungguhnya bisa ditinjau berdasarkan aset yang dimiliki perusahaan. Pada prinsipnya saat sebuah perusahaan hendak berdiri atau ingin berkembang, terdapat 2 aset yang perlu diperhatikan. Pentingnya perusahaan mendesain mekanisme operasi standar (standard operating procedure) pada mengelola berita dan krisis yang terjadi pada perusahaan, sudah mengakibatkan kajian manajemen berita dan krisis berkembang pesat semenjak pertengahan tahun 1970-an. Keberhasilan tim manajemen krisis yang dipimpin sang praktisi public relations berdasarkan perusahaan Johnson dan Johnson pada mengelola krisis keracunan sianida yang terkandung pada obat Tylenol sudah mengukuhkan pentingnya kiprah public relations pada manajemen berita dan krisis. Mengapa wajib public relations? Untuk menjawab pertanyaan diatas perlu dipahami kiprah public relations pada perusahaan. Menurut pendekatan sistem yang dikembangkan secara simultan dalam tahun 1950-an dan 1960-an sang Ludwig von Bertalanfy, pendekatan sistem menekankan bahwa perusahaan, misalnya organisme, terbuka terhadap lingkungan dan wajib mencapai sebuah interaksi yg sempurna menggunakan lingkungan bila ingin bertahan hidup. Apabila perusahaan ditinjau menjadi sebuah sistem, maka sistem itu sendiri adalah seperangkat unit-unit yang saling berinteraksi yang beraktivitas sepanjang saat pada batas-batas yang kentara menggunakan merespon dan melakukan penyesuaian terhadap tekanan perubahan berdasarkan lingkungan buat mencapai dan mempertahankan tujuan.

            Teori sistem menekankan adanya tuntutan eksistensi perusahaan bergantung dalam membentuk dan memelihara interaksi baik pada pada perusahaan juga menggunakan lingkungan. Perusahaan adalah bagian berdasarkan sistem sosial yang terdiri berdasarkan individu atau grup (publik), misalnya karyawan, pemasok, distributor, pemegang saham, investor dan sebagainya, yang baik secara pribadi juga nir pribadi mempunyai kepentingan menggunakan perusahaan. Dalam hal ini, public relations memainkan kiprah penting pada membentuk, berbagi dan memelihara interaksi dan komunikasi antara perusahaan menggunakan majemuk publik. Ada pemahaman manajerial dan teknis berdasarkan kiprah yang dijalankan sang public relations.

            Dr Rex Harlow menyatakan bahwa, Public Relations adalah fungsi manajemen spesial yang membantu membentuk dan memelihara jalur komunikasi mutual, pengertian, penerimaan dan kerjasama antara perusahaan dan publiknya; mencakup manajemen kasus dan gosip; membantu manajemen supaya permanen terinformasikan dan responsif terhadap opini publik; mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen buat melayani kepentingan publik; membantu manajemen pada mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak menjadi sistem peringatan dini buat mengantisipasi perubahan atau tren; dan memakai riset dan komunikasi etis menjadi instrumen primer.

            Definisi diatas memperlihatkan bagaimana sesungguhnya public relations mempunyai kiprah mayoritas menjalankan fungsi manajemen komunikasi perusahaan melalui keahlian komunikasi yang dimilikinya. Sebagai sebuah fungsi manajemen, telah seharusnya public relations sebagai bagian pada koalisi mayoritas perusahaan, yakni grup pada perusahaan yang mempunyai kewenangan buat menciptakan dan memastikan dijalankannya keputusan-keputusan perusahaan misalnya arah, tugas, tujuan dan fungsi perusahaan. Kontribusi public relations pada proses pembuatan taktik perusahaan, berdasarkan Theaker paling nir terdapat 2: pertama, membantu mengumpulkan dan menginterpretasi fakta berdasarkan lingkungan sosial sebagai akibatnya keputusan strategis bisa diambil dan ke 2, public relations mengkomunikasikan visi strategis perusahaan. Sehingga bisa dikatakan bahwa public relations mempunyai posisi dan kiprah strategis pada manajemen perusahaan. Sebagai fungsi manajemen, public relations menjalan aktivitasaktivitas berikut :

1) Menunjang kegiatan primer manajemen pada mencapai tujuan bersama.

2) Membina interaksi yang serasi antara perusahaan menggunakan publiknya.

3) Mengidentifikasi hal-hal yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan rakyat terhadap perusahaan yang diwakilinya, atau kebalikannya.

4) Melayani harapan publiknya dan menaruh tidak sinkron saran pada pimpinan manajemen demi buat tujuan dan manfaat bersama.

5) Menciptakan komunikasi 2 arah timbal pulang dan mengatur arus fakta, publikasi dan pesan berdasarkan perusahaan ke publiknya atau terjadi kebalikannya demi tercapainya gambaran positif bagi ke 2 belah pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun