Kuvayi milli:
mengacu kepada rakyat yang membantu ikut perang kemerdekaan, Jadi sejarah Panjang dari kota İnebolu ini, menjadi kota pemasok amunisi, peralatan militer yang dibawa oleh rakyat Turki secara sukarela bahu membahu mempertahankan kedaulatannya, mereka membawa pasokan untuk perang dari Ankara, Kastamonu menuju İnebolu lewat perjalanan darat, berjalan kaki,lewati pegunungan Kure, yang medannya cukup sulit, kalau baca tulisan saya sebelumnya tentang jalanan yang cukup sulit menuju inebolu, bisa membayangkan bagaimana mereka turut berjuang.
Ada pahlawan Perempuan yang terkenal bernama Serife Baci , seorang İbu muda berusia sekitar 20-an, memiliki bayi berumur 9 bulan, dia ikut berjuang membantu militer Turki, sayang diperjalanan menuju İnebolu dia wafat, cuaca yang tidak bersahabat di musim dingin, dia berjuang bersama rakyat lainnya turut serta membantu distribusi untuk pasukan Turki yang sedang berperang mempertahankan wilayahnya di Canakkale, Sepanjang jalan menuju İnebolu dari Pusat kota Kastamonu, selain ada taman yang diberi nama Serife Baci, juga dibuatkan monumen,tepat lokasi dia wafat dalam perjalanan menuju İnebolu.
Lalu apalagi yang menarik di Museum kota inebolu? Mata saya terfokus dengan alat pemadam kebakaran era Utsmaniyah, Jangan bayangkan Truk pemadam kebakaran , tapi bentuknya seperti Pompa untuk dipanggul.
Potret lawas Regu pemadam kebakaran İnebolu dengan Pompa peninggalannya yang tersimpan di museum kota.
inebolu ini kota pelabuhan yang menjadi jalur distribusi bantuan militer dari Ankara, kastamonu, rakyat yang suka rela membantu membawakan amunisi untuk berperang, tidak heran jalan di İnebolu mendapat julukan: Jalan kemerdekaan, Juga kota bersejarah ketika Bapak sekulernya untuk pertamakali mengemukakan ide Revolusi Hat menjadikan Turki Republik Sekuler.
Sejarah selalu ada dua sisi, saya belajar banyak di Turki, untuk menghargai. Negara Republik ini berdiri bukan kebetulan semata, atau takdir buruk seperti yang selalu diulas berbagai media yang tidak menyukai sisi sejarah sekuler Turki. Tanpa peran si Bapak ini, bisa jadi wilayah Turki sudah tercabik-cabik jadi 'bancakan' negara Sekutu. Era Utsmaniyah Tumbang, lalu negara tidak bertuan. Qadarullah kalau Turki menjadi negara Republik sekarang. Ada masa-masa kelam, berat yang harus dilewati. Sejarah pahit tidak hanya milik Turki. Banyak negara di dunia juga mengalami masa-masa perang yang berat. Banyak yang harus dikorbankan maupun terkorbankan. Pada akhirnya generasi sekarang yang mewarisi dan menikmatinya.