Evlik köyu adalah nama desa di kaki gunung Kös, sekarang masuk wilayah distrik iskilip, Provinsi Çorum Turki. Desa Evlik menjadi tempat tinggal syeih akşemsettin beserta keluarganya sekitar 10 tahun, sebelum beliau memutuskan pindah ke göynük (daerah provinsi Bolu) kemudian beliau pergi ke Edirne untuk mengajar sultan Fatih.
Untuk menuju desa Evlik, kota terdekat adalah Çorum, dari İstanbul menuju Çorum hanya bisa ditempuh lewat bis ataupun kendaraan pribadi, tidak ada bandara atau jalur kereta, Bandara terdekat di kota merzifon atau Samsun, Lokasi Çorum 2.5 jam dari ibukota Ankara, Dari Çorum dilanjutkan menuju distrik İskilip kurang lebih 1 jam dan masih sekitar 1 setengah jam berkendaraan lagi ke lokasi desa Evlik ini.
Setelah penaklukan konstatinopel berhasil (1453 M) Sultan Fatih membangun masjid atas nama sang guru di istanbul, tapi kemudian syeih akşemsettin lebih memilih pulang kembali ke Göynük sampai akhir hayatnya , beliau wafat tahun 1459 M.
Desa bersejarah ini menjadi tempat pertama dicetuskan strategi penaklukan konstatinopel, proyek besar yang didorong oleh sang mentor dan guru dari Sultan Al fatih, kreator utama dibalik penaklukan bersejarah ini adalah Syeih Akşemsettin Hz.
Dibangun di dekat sungai kecil, lalu ada mata air dari pegunungan yang dipercaya sangat berkhasiat, mata air berada tepat di depan masjid desa, penduduk desa kecil ini sangat ramah dengan pengunjung, mereka akan selalu mengucapkan Hoşgeldiniz, setiap kita bertanya ke penduduk dijalan selalu mengucapkan kata: selamat datang (hoşgeldiniz).
Di desa ini hanya ada beberapa rumah, sebagian rumah kayu yang masih dipertahankan, lalu beberapa bangunan baru sedang dalam proses pembangunan, mayoritas penduduk desa Evlik adalah petani dan peternak sapi.
Syeih Akşemsettin atau dibaca Syeikh Aaq syamsudin
Beliau dilahirkan di Damaskus, syuriah tahun 1390 M dengan nama lahir Şemseddin Muhammed bin Hamza, kemudian migrasi ke daerah anatolia tepatnya ke Amasya dan mengenyam pendidikan dikota ini, Beliau juga mengajar di Madrasah daerah Osmancik tetangga kota dari Amasya, Setelah dari Osmancik Syeih Akşemsettin berguru dengan seorang wali bernama Hacı Bayram, Seorang sufi dan ahli tasawuf yang sangat terkenal di era Utsmaniyah (lokasi makam wali Hacı Bayram berada di ibukota Ankara tepatnya di altındağ)
Setelah berguru dengan Hacı Bayram kemudian beliau mendirikan masjid dan rumah di kaki gunung Kös, Evlik köyu.
Desa Evlik, Desa kecil bersejarah
Desa ini dibangun dilokasi sangat terpencil dengan akses cukup sulit, ada alasan kenapa syeih akşemsettin memilih lokasi sunyi di gunung ini, desa ini sangat tenang. Beliau seorang ulama yang juga menguasai ilmu astronomi, matematika, biologi. Syeih akşemsettin juga berprofesi sebagai tabib, beliau ahli pengobatan baik fisik maupun mental.
Pemilihan desa Evlik selain sebagai tempat tinggal, beliau juga menjadikan lokasi desa ini sebagai tempat pengobatan, banyak warga dari desa-desa sekitar gunung datang berobat terutama warga yang memiliki masalah mental.
Masjid kayu (civisiz cami) Masjid peninggalan syeih Akşemsettin
Masjid ini menjadi daya tarik berkunjung ke desa Evlik, masjid yang didirikan oleh beliau, hampir seluruh bangunan terbuat dari kayu pinus, masjid dibangun diatas lahan yang diperoleh setelah membuat terasering, jenis masjid kayu ini menjadi ciri khas daerah laut hitam di Turki, Pembangunan masjid kayu sejak masa selçuk hingga akhir periode Utsmaniyah. Masjid kayu tertua berada di wilayah Çarsamba, provinsi samsun didirikan tahun 1209 M, rata rata masjid kayu ini disebut çivisiz cami (masjid yang dibangun tanpa paku) hanya mengandalkan kayu, Meski çivisiz cami di desa Evlik banyak mengalami renovasi, seperti penambahan tembok sebagai penyekat untuk ruang solat jamaah wanita, bentuk aslinya dari kayu tetap dipertahankan.
Makam keluarga syeih Akşemsettin
Dilokasi Türbesi (komplek makam) ada kuburan anak ,cucu dan istri beliau, salah satunya bernama Nurul Huda, putera ke-6 dari 7 bersaudara, Nurul huda adalah anak yang menemani beliau pertama kali pindah dan membuka desa Evlik, setelah sebelumnya juga menemani sang ayahanda di Beypazari, Nurul huda banyak membantu sang ayah dalam mengajar dan membantu praktek pengobatan, Nurul huda menjadi penerus sang ayah melanjutkan tugasnya di desa Evlik setelah sang ayah memutuskan pergi ke Göynük guna menjalankan amanah mengajar sultan Fatih di Edirne, Nurul huda meneruskan apa yang sudah ayahnya rintis di desa ini.
Di papan keterangan komplek makam tertulis tentang siapa saja yang dimakamkan dan juga ada tulisan tentang wasiat dan keinginan Nurul huda ketika wafat, dia ingin kondisi makamnya diaats terbuka ( saya kurang paham terbuka yang dimaksud seperti apa? mungkin ingin dimakamkan seperti orang biasa saja hanya ada batu nisan diatasnya) Tapi pada akhirnya makam keluarga ini berada dalam bangunan kayu dan beratap, bangunan kayu ini cukup tua, jika berjalan disekitarnya akan timbul suara berderit kayu, termakan pergantian zaman.
Berpetualang dan berkunjung ke lokasi desa Evlik ini menjadi cerita tersendiri bagi saya dan keluarga, sebuah lokasi yang mungkin tidak begitu dikenal, selain tokoh kuat Sultan Fatih sang penakluk konstatinopel. Terus terang referensi tentang keluarga syeih akşemsettin tidak begitu banyak termasuk dalam bahasa Turki.
Video perjalanan menuju desa Evlik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H