Desa ini dibangun dilokasi sangat terpencil dengan akses cukup sulit, ada alasan kenapa syeih akşemsettin memilih lokasi sunyi di gunung ini, desa ini sangat tenang. Beliau seorang ulama yang juga menguasai ilmu astronomi, matematika, biologi. Syeih akşemsettin juga berprofesi sebagai tabib, beliau ahli pengobatan baik fisik maupun mental.
Pemilihan desa Evlik selain sebagai tempat tinggal, beliau juga menjadikan lokasi desa ini sebagai tempat pengobatan, banyak warga dari desa-desa sekitar gunung datang berobat terutama warga yang memiliki masalah mental.
Masjid kayu (civisiz cami) Masjid peninggalan syeih Akşemsettin
Masjid ini menjadi daya tarik berkunjung ke desa Evlik, masjid yang didirikan oleh beliau, hampir seluruh bangunan terbuat dari kayu pinus, masjid dibangun diatas lahan yang diperoleh setelah membuat terasering, jenis masjid kayu ini menjadi ciri khas daerah laut hitam di Turki, Pembangunan masjid kayu sejak masa selçuk hingga akhir periode Utsmaniyah. Masjid kayu tertua berada di wilayah Çarsamba, provinsi samsun didirikan tahun 1209 M, rata rata masjid kayu ini disebut çivisiz cami (masjid yang dibangun tanpa paku) hanya mengandalkan kayu, Meski çivisiz cami di desa Evlik banyak mengalami renovasi, seperti penambahan tembok sebagai penyekat untuk ruang solat jamaah wanita, bentuk aslinya dari kayu tetap dipertahankan.
Makam keluarga syeih Akşemsettin
Dilokasi Türbesi (komplek makam) ada kuburan anak ,cucu dan istri beliau, salah satunya bernama Nurul Huda, putera ke-6 dari 7 bersaudara, Nurul huda adalah anak yang menemani beliau pertama kali pindah dan membuka desa Evlik, setelah sebelumnya juga menemani sang ayahanda di Beypazari, Nurul huda banyak membantu sang ayah dalam mengajar dan membantu praktek pengobatan, Nurul huda menjadi penerus sang ayah melanjutkan tugasnya di desa Evlik setelah sang ayah memutuskan pergi ke Göynük guna menjalankan amanah mengajar sultan Fatih di Edirne, Nurul huda meneruskan apa yang sudah ayahnya rintis di desa ini.
Di papan keterangan komplek makam tertulis tentang siapa saja yang dimakamkan dan juga ada tulisan tentang wasiat dan keinginan Nurul huda ketika wafat, dia ingin kondisi makamnya diaats terbuka ( saya kurang paham terbuka yang dimaksud seperti apa? mungkin ingin dimakamkan seperti orang biasa saja hanya ada batu nisan diatasnya) Tapi pada akhirnya makam keluarga ini berada dalam bangunan kayu dan beratap, bangunan kayu ini cukup tua, jika berjalan disekitarnya akan timbul suara berderit kayu, termakan pergantian zaman.
Berpetualang dan berkunjung ke lokasi desa Evlik ini menjadi cerita tersendiri bagi saya dan keluarga, sebuah lokasi yang mungkin tidak begitu dikenal, selain tokoh kuat Sultan Fatih sang penakluk konstatinopel. Terus terang referensi tentang keluarga syeih akşemsettin tidak begitu banyak termasuk dalam bahasa Turki.