Tentunya Rizki dan teman-temannya mencari konsep, meneliti, mengkomparasi dan berdiskusi banyak tarian yang ada di Indonesia, hal tersebut dilakukan untuk memberikan yang terbaik untuk sekolahnya. Karena beban ketua diserahkan kepada Rizki kala itu, maka belajar lebih keraspun dilakukan olehnya, hingga pada akhirnya ia menemukan satu tarian yang menurutnya simple namun dipastikan akan menarik perhatian banyak orang, tari dari papua ia pilih kala itu.
Konsep tarian pun ia buat, lalu dipresentasikan kepada guru dan teman-temannya, hingga akhirnya hal tersebut disetujui oleh masyarakat sekolah. Oleh karena kerja keras dari Rizki dan berbagai pihak yang terkait, usaha tersebut dibayar oleh pihak penyelenggara untuk mendapatkan juara 3 tarian daerah kota Bogor. Menurutnya itu adalah kesan pertama yang luar biasa, menurutnya itu baru satu dimensi dalam pramuka.
Dimensi selanjutnya menurut Rizki yang ada dalam pramuka adalah, dimensi sosial. Ya, dimensi sosial menurutnya sangat erat dengan pramuka. Dimana anggota pramuka, diajarkan untuk peduli dengan keadaan sosial masyarakat dimana ia tinggal.
[caption caption="Dok. Pri | Pribadi yang hangat dan juga cerita terlihat dalam dirinya"]
Atas pandangan itulah, Rizki pernah menjadi ketua pelaksana bakti sosial kepada anak yatim dan piatu di salah satu desa yang dalam naungan kecamatan Cibungbulang, kabupaten Bogor. Dalam kegiatan itu, Rizki dan kawan-kawannya menggalang bantuan dari berbagai pihak, antara lain masyarakat sekolah, alumni sekolah dan orang tua murid.
Antusias masyarakat sekolah pun sangat baik menurut Rizki kala itu, sehingga Rizki dan kawan-kawannya banyak mendapatkan donasi tidak berupa uang, namun juga sembako dan pakaian. Menurutnya event tersebut adalah yang menyadarkannya bahwa hidup itu memang butuh saling bantu, karena ia secara langsung mendapatkan cerita bahwa ada anak yang tidak sempat makan hari itu, tidak ambil waktu lama Rizki menyerahkan jatah makan siangnya juga beberapa panitia lainnya secara sukarela, menurut Rizki ingatan itu yang membuatnya bersyukur masih memiliki orang tua, dan masih bisa makan ketika pulang ke rumah, pastinya akan berbeda dengan anak-anak yang Rizki dan teman-temannya temui.
Tidak hanya itu yang dilakukan oleh penyabet juara satu lomba debat sekolah ini, dalam dimensi sosial pramuka yang ia geluti selama dua tahun ini adalah, membantu para polisi untuk mengurai kemacetan di jalanan lalu lintas yang sering menjadi konsentrasi titik macet di ruas kabupaten Bogor. Kegiatan tersebut dilakukan Rizki dan teman-temannya dalam rangka pengabdian kepada masyarakat dan juga negara.
[caption caption="Dok. Pri | Rizki bersama teman-teman terdekat yang berada pada kelas XII IPA"]
Tidak kurang dari itu telah dua kali puasa, Rizki menjadi petugas pramuka yang membantu para polisi dalam bertugas mengatur arus mudik dan arus balik. Kegiatan tersebut tidak dilakukan oleh Rizki sendiri, akan tetapi juga didukung oleh teman-temannya yang aktif dalam pramuka secara bergantian. Terhitung mereka membantu polisi kecamatan dalam kurung waktu 15-20 hari, yaitu 10 –H dan 10 hari +H. Menurut Rizki, kegiatan dalam membantu polisi ketika bulan puasa itu susah-susah bangga, susahnya kalau mendapat piket siang atau sore, karena waktu puasa, bangganya ketika para pengguna jalan patuh kepada intruksi Rizki.
Dimensi selanjutnya yang menurutnya ada dalam pramuka adalah, dimensi mencintai alam. Ya, mencintai alam adalah bagian yang tidak terlepaskan dari kehidupan pramuka. Karena alam adalah sahabat yang perlu kita jaga keberlangsungannya, tidak hanya dijaga, alam juga perlu dirawat dengan penuh kasih dan sayang. Agar alam juga memberikan kasih dan sayangnya, dengan cara alam sendiri.
Cara alam memberi kasih sayang kepada manusia itu banyak, menurut Rizki. Antara lain yang sering terlupakan adalah oksigen yang selalu manusia hirup, itu adalah bentuk kasih sayang alam kepada manusia. Tidak hanya itu, menurutnya alam telah memberikan manusia banyak fasilitas untuk digunakan, mulai dari tanah, air, udara dan lain sebagainya, namun penggunaan tersebut harus dilandaskan kepada kemaslahatan alam secara langsung, bukan hanya digunakan saja tanpa dijaga.