Mohon tunggu...
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) RUMAH UKHUWAH INDONESIA
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) RUMAH UKHUWAH INDONESIA Mohon Tunggu... -

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 ayat (1) yang menyatakan bahwa fakir miskin dipelihara oleh Negara, "Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa dan janganlah tolong menolong dalam DOSA dan PERMUSUHAN" QS Al Ma'idah, 5:2

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memakmurkan Rumah Allah Melalui Manajemen Masjid

24 Februari 2014   07:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:32 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_313684" align="aligncenter" width="334" caption="Acara SEMBUH INDONESIAKU di Masjid Al-Jihad RW 18 Blok X Vila Mutiara Gading 2 (Dok. Pribadi)"][/caption]

Kegiatan Silaturahim Elemen Muslim Bakda Shubuh (SEMBUH) Yayasan Rumah Ukhuwah Indonesia (RUHI) kembali digelar, pada kesempatan ini giliran di masjid Al-Jihad Blok X Vila Mutiara gading 2 (Ahad, 15 Februari 2014). Selaku tuan rumah DKM Al-Jihad menyambut kehadiran peserta melalui ketuanya yaitu Bapak Ust. Rohwan.

Peserta yang hadir terdiri dari perwakilan Masjid An-Nur Blok B, Masjid Al-Ihsan Blok V, Masjid Al-Ikhlas Blok Y, sedangkan dari Blok F dan C berhalangan hadir karena sedang ada acara. Dalam sambutannya ketua DKM Al-Jihad menyambut baok acara silaturahim tersebut. Selain untuk mempererat ukhuwah islamiyah juga untuk menjalin kerjasama antar DKM.

Ucapan terima kasih juga dia sampaikan kepada jajaran pengurus Yayasan RUHI Bekasi dalam mengusung gerakan silaturahim ini disertau tema diskusi tentang Manajemen Masjid. Semoga dengan manajemen masjid jamaah semakin betah dan bertambah, kegiatan masjid tidak hanya sebatas bidang ubudiyah tetapi di bidang dakwah dan muamalah.

Langkah Strategis dan Penting itu Ternyata Memakmurkan masjid

Jika kita berkaca kepada sejarah hidup Rosulullah SAW ketika membangun peradaban di Kota Madinah, maka langkah pertama dan utama yang beliau lakukan adalah membangun masjid. Tidak hanya cukup dengan mendirikan bangunan saja tetapi pada waktu itu Rosulullah berupaya memakmurkannya dan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan.

Di akhir zaman seperti saat ini banyak masjid yang dibangun secara fisik tetapi kurang dari sisi pemakmurannya, hal tersebut sudah diprediksi oleh Roslulullah SAW sebagai salah satu tanda dari sekian banyak tanda akhir zaman (dekat dengan kiamat). Meski pada zaman nabi SAW belum ada ilmu tentang manajemen masjid. Tetapi dasar atau landasannya sudah ada.

Dalam surat At-taubah (9) ayat 107 – 109 Allah SWT berfirman :

9 : 107.Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang Telah memerangi Allah dan rasul-Nya sejak dahulu[660]. mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." dan Allah menjadi saksi bahwa Sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).

9 : 108.Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.

9 : 109.Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka jahannam. dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang- orang yang zalim.

[660]yang dimaksudkan dengan orang yang Telah memerangi Allah dan rasul-Nya sejak dahulu ialah seorang pendeta Nasrani bernama abu 'Amir, yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya dari Syiria untuk bersembahyang di masjid yang mereka dirikan itu, serta membawa tentara Romawi yang akan memerangi kaum muslimin. akan tetapi kedatangan abu 'Amir Ini tidak jadi Karena ia mati di Syiria. dan masjid yang didirikan kaum munafik itu diruntuhkan atas perintah Rasulullah s.a.w. berkenaan dengan wahyu yang diterimanya sesudah kembali dari perang Tabuk.

Jalan Untuk Memperoleh Petunjuk atau Hidayah

Hidayah itu memang taqdir dan kehendak Allah, namun manusia sebagai hamba-Nya harus berupaya menjemputnya, berikhtiar mencarinya dan berdoa semoga ketetapan-Nya itu sesuai dengan kehendak dan nasib yang diinginkannya, yakni kebaikan, petunjuk atau taufiq dan hidayah-Nya sampai kepada dirinya.

Dalam surat Al-fatihah (surat pertama dan pembuka) yang merupakan ummul qur’an atau induknya Al-Qur’an ayat ke 5 menegaskan bahwa hanya kepada-Nya lah kita menyembah dan hanya kepada-Nyalah kita memohon pertolongan. Selanjutnya di ayat keenam dan terakhir dinyatakan oleh kita yang membacanya bahwa kita minta diberi petunjuk yang lurus yakni din atau agama Islam.

Petunjuk yang kita minta adalah petunjuk yang benar yang lurus (hanif) bukan petunjuk yang mereka miliki yaitu golongan yang dimurkai-Nya (Yahudi) dan bukan juga petunjuk mereka orang-orang yang disesatkan-Nya (Nasrani).

Untuk lebih memperjelas cara memperoleh petunjuk tadi maka Allah jelaskan kembali dalam surat At-Taubah (9) ayat 17 – 18 :

9 : 17.Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka.

9 : 18.Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

Dengan demikian maka sekarang jelaslah bahwa manajemen masjid itu penting agar peran masjid bisa lebih optimal terutama bagi masyarakat dan jamaah di sekitarnya agar mau berupaya untuk menjemput petunjuki dan hidayahnya melalui tahapan sebagi berikut :

1.Beriman Kepada Allah

2.Beriman Kepada Hari Akhirat

3.Mendirikan Shalat

4.Menunaikan Zakat

5.Tidak Takut Kecuali Hanya Kepada Allah

Amar Makruf Nahi Munkar dan Buah Manajemen Masjid

[caption id="attachment_313685" align="aligncenter" width="300" caption="Foto Bersama Perwakilan Jamah dari Masjid Al-Ihsan Blok V, Al-Ikhlas Blok B, An-Nuur Blok B, dan Tuan Rumah (Dok. Pribadi)"][/caption]

Dengan memakmurkan masjid maka secara tidak langsung kita telah melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Kewajiban ini menjadi tugas setiap muslim, baik laki-laki atau perempuan, baik imam atau makmum, baik pengurus DKM, RT atau RW maupun warga biasa, mari kita makmurkan masjid agar bangsa ini menjadi bangsa yang Baldatun Thoyibatun Warobbun Ghofuur” negeri yang bersih, maju, makmur dan sejahtera sebagaimana namanya sendiri (Dewan Kemakmuran atau Dewan Kesejahteraan). Wallahu a’lam. [DM]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun