Mohon tunggu...
KKN MIT Ke 16 Posko 136
KKN MIT Ke 16 Posko 136 Mohon Tunggu... Auditor - Kuliah Kerja Lapangan UIN Walisongo Semarang Tahun 2023

Kuliah Kerja Lapangan Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN MIT) Ke-16 Desa Mranggen, Kec. Mranggen, Kab. Demak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UIN Walisongo Melakukan Kunjungan UMKM Keripik Pisang di Desa Mranggen-Demak

18 Juli 2023   07:11 Diperbarui: 18 Juli 2023   07:15 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikut turut serta membantu pembuatan kripik pisang (Dokpri)

(Mranggen-Demak) kewirausahaan adalah salah satu pekerjaan yang  diminati banyak orang termasuk di masyarakat Mranggen. Kewirausahaan sangat penting yang dapat dikategorikan sebagai kebutuhan, selain itu juga dapat memberikan peluang usaha bagi mereka yang masih belom memiliki usaha / pengangguran. Dalam mengembangkan usaha yang digeluti memang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan jika ingin menuju puncak kesuksesan, seperti yang digeluti oleh Ibu Robiyyah selaku pemilik usaha kripik pisang di desa Mranggen.

Kegiatan kunjungan ke rumah produksi umkm kripik pisang yang dilakukan oleh Anggota KKN MIT 16 UIN Walisongo Semarang bertujuan untuk mengetahui sejarah berdirinya UMKM Kripik Pisang, dan belajar serta membantu proses pembuatan produksi Kripik Pisang.

Di sela sela kesibukan ibu Robiyyah, beliau menyempatkan waktu untuk mengajari cara mengolah kripik pisang dari awal hingga pengemasan. ‘’jadi pengolahan kripik pisang ini memang ada beberapa tahap hingga jenis pisang yang diolah’’ ucapnya

Kemudian kami langsung mengeksekusi pisang pipit untuk dijadikan olahan kripik pisang gurih. Diawal kita kupas terlebih dahulu pisang yang masih mentah, lalu dicuci menggunakan air bersih, dilanjut menyiapkan minyak panas dan mulai memasukkan pisang yang telah di potong tipis-tipis, kemudian ditunggu hingga setengah matang lalu memasukkan racikan bumbu gurihnya, setelah itu ditunggu hingga dirasa tekstur pisangnya sudah kering, jika sudah matang lalu di tiriskan, kemudian yang terakhir dikemas.

Produk ini sangat banyak diminati oleh semua kalangan, dan mudah pemasarannya. Dalam memasarkan produknya ibu Robiyyah lebih condong mempromosikan produknya di media sosial, salah satunya di story whatsapp.  Ibu Robiyyah juga memperkerjakan beberapa karyawan sesuai jumlah produksi.

“terimakasih ibu robiyyah atas ilmu yang diberikan, ilmu yang pastinya bermanfaat bagi kami. Kami  jadi tau cara memilih jenis pisang, tau cara mengolah pisang. Dan semoga ibu sekeluarga sehat selalu.” ucap Fina, salah satu mahasiswi KKN UIN Walisongo Semarang.

Kami berharap dari kunjungan ini, bisa menambah ilmu dan meningkatkan perekonomian masyarakat untuk mencapai kesejahteraan hidup yang memadai. Di harap pelaku UMKM dapat mengurangi angka pengangguran di masyarakat Mranggen. 

Foto bersama KKN UIN Walisongo bersama bu Robiyah (Dokpri)
Foto bersama KKN UIN Walisongo bersama bu Robiyah (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun