Mohon tunggu...
KELOMPOK KKN 17 UINSU
KELOMPOK KKN 17 UINSU Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa KKN

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengikuti Rutinitas Wirid Ibu-Ibu dan Ceramah sebagai Akhir Perpisahan dari Mahasiswa KKN Kelompok 17 UINSU

29 Agustus 2024   21:03 Diperbarui: 29 Agustus 2024   21:04 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batu Bara, Tepatnya di Desa Sei Suka Deras, Mahasiswa KKN Kelompok 17 UINSU megikuti rutinitas kegiatan ibu-ibu tiap minggunya yaitu kegiatan wirid. Wirid ini dilakukan setiap hari jumat. Wirid ini merupakan kegiatan turun-temurun yang sudah ada sejak lama dan masih dijalankan sampai sekarang.

Wirid yang dilakukan ibu-ibu ini melibatkan bacaan dzikir, doa, dan sholawat yang dibaca bersama-sama. Kemudian dilanjutkan dengan membaca surah Yasin, tasbih, tahmid, tahlil, dan terakhir doa dari alih bait. Biasanya juga setiap 2 minggu sekali ibu-ibu perwiridan ini mengundang ustadz untuk mengadakan ceramah singkat yang membahas tentang ajaran islam, akhlak serta kehidupan sehari-hari , dan tidak lupa pula muraja'ah bersama.

Tujuan adanya rutinitas wirid ini agar lebih mempererat tali silaturahmi, selalu menjaga ikatan sosial dan menumbuhkan dan memperdalam jiwa keagamaan.

Kegiatan Ceramah dari salah satu anggota KKN Kelompok 17/dok. pri
Kegiatan Ceramah dari salah satu anggota KKN Kelompok 17/dok. pri

Jumat, 16 Agustus 2024 menjadi hari terakhir bagi Mahasiswa KKN Kelompok 17 UINSU untuk mengikuti perwiridan ibu-ibu sekaligus menjadi ajang perpisahan. Wirid dimulai setelah zuhur tepatnya pukul 13.30 WIB, di Dusun Sawo 5 Desa Sei Suka Deras. Tidak hanya mengikuti perwiridan biasa, Mahasiswa KKN Kelompok 17 UINSU juga menyuguhkan ceramah dari salah satu anggota yang Bernama Mansyursyah. Ceramah dilakukan setelah membaca surah Yasin. Adapun tema dari ceramah tersebut ialah "Menghindari Dosa-dosa Lidah". Ada lima poin dosa-dosa lidah yang harus kita hindari yaitu; 1) berbohong, 2) fitnah, 3) ghibah, 4) jidal (berdebat), dan 5) Alhafukil ba'di (ingkar janji).

Setelah ceramah, dilanjut dengan doa, terakhir kata perpisahan sekaligus kata penutup dari Ibu ketua wirit dan Ibu ketua TP PKK Desa Sei Suka Deras dan terakhir salam-salaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun