Mohon tunggu...
Kelompok Empat
Kelompok Empat Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi

Kelompok mahasiswa semester 4 yang menimba ilmu pada kampus bela negara yaitu UPN "Veteran" Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelusuri Jejak Perjuangan: Eksplorasi Mendalam di Museum Kebangkitan Nasional

7 April 2024   13:25 Diperbarui: 7 April 2024   13:33 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Replika Bangunan Gedung STOVIA Tahun 1908.  Sumber: Dokumentasi Pribadi 

Beberapa Peninggalan Sejarah Kedokteran serta Dukun Pada Zaman Dahulu. Sumber : Dokumentasi Pribadi 
Beberapa Peninggalan Sejarah Kedokteran serta Dukun Pada Zaman Dahulu. Sumber : Dokumentasi Pribadi 
Eksistensi museum pada era saat ini masih kurang unggul dibandingkan tempat hiburan yang terdapat di ibu kota seperti Mall, Ancol, dan Dufan. Masih banyak masyarakat yang memiliki pandangan bahwa museum merupakan bangunan antik yang menyimpan banyak memori kelam dari masa lalu hingga membuat bulu kuduk merinding akibat suasana yang mencengkam dan mengintimidasi. Museum juga masih sering dianggap sebagai tempat yang membosankan. 

Pengelola museum Kebangkitan Nasional hingga saat ini masih terus mengusahakan untuk merubah mindset masyarakat terhadap museum. "Pembangunan branding atau citra museum untuk jadi tempat edukasi dan entertainment di saat bersamaan itu yang menjadi PR kita sebagai pengelola Museum. Bagaimana pengunjungnya nyaman tapi juga tetap kita jaga pelestarian bangunan cagar budaya ini. Sama bagaimana caranya museum bisa ngalahin mall. Yang sesimple itu aja lah," Ujar Titis. 

Museum yang selalu kita bayangkan membosankan dan tidak terdapat hal yang menarik di dalamnya ternyata merupakan sebuah hipotesis yang salah. Museum Kebangkitan Nasional membuka penyewaan tempat bagi seluruh masyarakat untuk membuat sebuah pameran atau event-event tertentu yang masih berkaitan atau selaras dengan museum Kebangkitan Nasional. Seperti Pekan Kebudayaan Nasional yang merupakan program Kemendikbud dan Afair (Architecture Fair) UI. 

Dengan adanya pameran atau event yang diselenggarakan di museum ini, sangat membantu keberadaan museum menjadi lebih dikenal dan disadari oleh masyarakat. Titis pun mengatakan museum Kebangkitan Nasional berusaha menjadi public space yang akan terus memfasilitasi publik dalam pemanfaatan museum agar anak muda tidak terlarut dalam zaman ini dan tak acuh terhadap sejarah dan cagar budaya. 

Zaman sekarang tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial merupakan media yang digunakan untuk perluasan informasi, maka dari itu museum Kebangkitan Nasional juga memanfaatkan media sosial dengan maksimal. Salah satu contohnya adalah kegiatan giveaway yang diselenggarakan pada laman Instagram Museum Kebangkitan Sosial, dimana para partisipan harus memposting bagaimana pengalaman atau cerita mereka selama berpartisipasi ke museum manapun. Dengan diadakannya giveaway tersebut, tentunya akan membuat masyarakat khususnya generasi muda tertarik datang ke museum karena merasa ter-challenging untuk mengerahkan tenaga demi sebuah konten yang bagus dan menarik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun