Kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) dilaksanakan pada hari Jumat, 24 Juni 2022. Â Kegiatan ini dilakukan dengan mengundang UMKM Desa Kebondalem yang menjadi binaan kelompok 98 yaitu Kripik Madam, Kerupuk Tiga Putri, Kerupuk Dua Putra dan Kerupuk Tiga Putra. FGD dilakukan di kediaman Bapak Puryono dan Ibu Anik selaku pemilik usaha Kripik Madam. FGD ini diadakan sebagai bentuk evaluasi dari seluruh program kerja yang telah dilakukan kelompok 98 selama KKN berlangsung, terutama program kerja utama yang hanya melibatkan empat UMKM binaan.
Pembahasan pertama mengenai penekanan ulang dari program kerja edukasi marketing yaitu pentingnya melakukan pemasaran online dan offline yang lebih baik dilakukan secara bersamaan. Pemasaran terus menjadi topik yang diangkat oleh kelompok 98 karena menyadari bahwa permasalahan UMKM yang menjadi binaannya adalah pemasaran.
Kelompok 98 menyarankan kepada para UMKM untuk terus melanjutkan pemasaran melalui media sosial yang telah dibuatkan oleh Kelompok 98 agar pasar mereka dapat terus berkembang. Keraguan tidak bisa dihindari oleh UMKM, mereka takut gagal saat melakukan pemasaran melalui media sosial dan takut tidak bisa menjangkau pasar yang lebih besar. "Untuk pemasaran dengan media sosial yang baru dibuat memang harus pelan-pelan dulu Ibu dan Bapak. Pasar masih dari orang-orang terdekat kita, tapi jika kita terus gencar dalam promosi, maka pasar akan semakin berkembang dengan sendirinya" Ucap Nanda Defi Anita, anggota kelompok 98.
Menyadari banyaknya ketakutan UMKM untuk melanjutkan pemasaran dengan media sosial, kelompok 98 melanjutkan pembahasan mengenai kendala-kendala UMKM saat melakukan pemasaran secara online. Pelaku UMKM menyebutkan bahwa mereka terkendala dalam pengemasan. Produk yang dijual adalah produk yang mudah hancur, sehingga membutuhkan pengemasan yang tepat agar produk tetap aman. Berkaitan dengan pengemasan dan pengiriman, harga jual juga menjadi kendala UMKM.Â
Pelaku UMKM masih ragu memilih menggabungkan biaya pengiriman dengan harga jual atau tidak. UMKM juga mengatakan bahwa akan rugi apabila hanya mengirim barang sedikit, kemudian harus dikirim menggunakan jasa ekspedisi apalagi untuk daerah yang tidak terlalu jauh. Mengatasi hal tersebut, kelompok 98 memberikan saran untuk menerapkan sistem COD agar biaya pengiriman lebih sedikit.
Akhir pembahasan, kelompok 98 meminta pelaku UMKM untuk memberikan evaluasi terhadap kinerja dan program kerja yang telah dilakukan selama 3 bulan 10 hari di Desa Kebondalem. Pelaku UMKM berterima kasih kepada kelompok 98 karena telah membantu usahanya. Mereka berterima kasih karena telah dibuatkan NIB dan diberikan ilmu mengenai pemasaran, SDM, dan keuangan. Pelaku UMKM mengatakan bahwa ilmu yang diberikan oleh kelompok 98 sangat berguna dan sangat membantu.Â
"Dari seluruh KKN yang pernah berada di Desa Kebondalem, hanya kalian yang paling mengena di hati kami" ujar Pak Puryono, pemilik Kripik Madam, yang disetujui oleh UMKM yang lainnya. Beliau juga berpesan kepada kelompok 98 agar tidak melupakan para UMKM saat sudah kembali ke kampus. Kelompok 98 berharap para UMKM dapat terus berjalan lancar dan maju berkat segala program kerja yang telah dibuat.Besar keinginan kelompok 98 untuk melihat UMKM Desa Kebondalem menjadi usaha yang besar, bukan hanya sekedar UMKM namun bisa menjadi UKM, atau bahkan usaha yang lebih besar dari itu. Terima kasih Para UMKM Desa Kebondalem yang telah menyambut hangat kelompok 98 untuk melakukan KKN selama 3 bulan 10 hari.
Editor: Nanda Defi Anita & Muhammad Radif Ashabi
DPL : Kusuma Wardhani Mas'udah. S.Si., M.Si
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H