Ada beberapa tanda kecanduan gadget yang bisa kita para orang tua lihat pada anak antara lain :
- Bermain gadget dalam waktu yang lama
- Gampang marah sulit mengontrol emosi bahkan sampai membentak orang tua.
- Menolak bersosialisasi
- Tidak fokus terhadap sekolahnya
- Menjadi lebih malas.
Dalam psikologi perkembangan anak usia dini dikatakan sebagai anak yang berumur 0-6 tahun. Pertumbuhan dan perkembangannya diperhatikan dengan cara memberi perlakuam yang baik berupa pendidikan usia prasekolah atau pendidikan sekolah.
Dengan adanya keadaan diatas sekelompok mahasiswa pada salah satu Kampus di daerah manado melakukan survey online dimana penelitian ini menjawab kuisioner melalui email atau di situs web survey online biasanya dibuat dalam bentuk form pada situs web.Â
Dilengkapi dengan database untuk menyimpan jawaban dan perangkat lunak statistik untuk memberikan analisis. Berikut analisis yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa yang ada di salah satu kampus di Manado.Â
Dampak Positif dan Negatif :
Negatif :
- Kecanduan dan merusak mata
- Resiko terkena radiasi
- Sakit kepala
- Ketergantungan
Positif :
- Adanya suatu media belajar yang bisa membuat anak merasa senang dan tidak bosan
- Anak tidak jadi jarang bermain keluar
- Senang .
Dari survey yang dilakukan bisa dilihat kebanyakan orang tua mengijinkan anaknya menggunakan gadget lebih dari 2 jam yang bertujuan untuk menghibur anak supaya tidak merajuk pada saat diberi makan dan juga tidak keluyuran keluar rumah tentunya karena adanya pandemic ini
Tetapi tentunya kita orang tua mempunyai solusi  untuk menanggulangi kecanduan gadget pada anak usia dini :
- Jadi contoh yang baik buat anak
- Orang tua harus Tegas dalam membatasi penggunaan gadget pada anak
- Buat aktivitas di luar yang menyenangkan bersama anak
- Beri tahu bahaya menggunakan gadget terlalu lama pada anak
- Orang tua harus lebih sering meluangkan waktu bermain dengan anak
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI