Mohon tunggu...
Kelompok 2 XII IPS 3
Kelompok 2 XII IPS 3 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Geografi kelompok 2 - XII IPS 3

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingkat Kemiskinan yang Cenderung Tinggi di Indonesia

9 Agustus 2023   19:34 Diperbarui: 10 Agustus 2023   17:26 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Nadya Raisa, Jessica Adelia, Nayla Safila, Muhammad Farhan, Rayhan Triyadi, Ahmad Zazky

Indonesia, sebagai negara dengan populasi yang besar dan beragam, menghadapi berbagai tantangan dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan. Meskipun terdapat perkembangan positif dalam beberapa tahun terakhir, tingkat kemiskinan yang cenderung tinggi masih menjadi isu yang memerlukan perhatian serius. 

Beberapa faktor yang memengaruhi kondisi ini adalah sebagai berikut:

1. Ketimpangan ekonomi

Salah satu penyebab utama tingkat kemiskinan yang tinggi di Indonesia adalah ketimpangan ekonomi yang signifikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. 

Sumber daya ekonomi yang tidak merata, termasuk akses terbatas terhadap pendidikan dan peluang kerja, menyebabkan sebagian besar penduduk di pedesaan terjebak dalam lingkaran kemiskinan.


2. Keterbatasan pendidikan

Keterbatasan akses pendidikan berkualitas masih menjadi masalah serius di berbagai daerah Indonesia. Tingkat pendidikan yang rendah menghambat kemampuan individu untuk mencari pekerjaan yang lebih baik dan menghasilkan pendapatan yang layak. 

Hal ini juga berdampak pada kurangnya kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam ekonomi global saat ini.


3. Ketenagakerjaan tidak terstruktur

Pasar tenaga kerja yang tidak terstruktur dan kurangnya lapangan pekerjaan formal adalah masalah serius. Sebagian besar pekerja di Indonesia bekerja dalam sektor informal dengan upah rendah dan perlindungan sosial yang minim. Hal ini menyebabkan kurangnya stabilitas ekonomi bagi banyak keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun