Muhammad Bayu Saputra 1; Rinda Putri Haryanti 2; Zahra Khairunnisa3; Azzahra Aquira Sasha4; Asri Nur Safitri5; Meyliani Anggraeni6; Dhawam Anugerah Sujati7; Andita Muhaini8; Andini Mutiara Kamal9; Devi Satia Darmawan10
Hasan Basri; Hairunnisa Sagala; Kasno Atmo Sukarto; Rifa Aatiyah; Syarif Ali
Diploma 3 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta
E-mail: 2410102001@mahasiswa.upnvj.ac.id; 2410102007@mahasiswa.upnvj.ac.id; 2410102008@mahasiswa.upnvj.ac.id ; 2410102010@mahasiswa.upnvj.ac.id ; 2410102011@mahasiswa.upnvj.ac.id ; 2410102012@mahasiswa.upnvj.ac.id ; 2410102018@mahasiswa.upnvj.ac.id ; 2410102029@mahasiswa.upnvj.ac.id ; 2410102040@mahasiswa.upnvj.ac.id
Abstract
Indonesia has the highest number of male smokers in the world, with 70,2 million adult smokers, or about 34,5% of the population. This figure creates a public health crisis with smoking becoming increasingly common among teenagers, despite a ban for those under 18. More than 40% of students aged 13-15 have consumed tobacco, often under the influence of peers. This shows that smoking habits continue to increase in Indonesia, even though cigarette poison has a bad impact on health. By the PKM draft, this PjBL implementation team raised the issue in class VII B SMPN 184 East Jakarta regarding “Increasing Awareness of the Dangers of Smoking”. The purpose of the PjBL team is to raise awareness, explain, and educate about the dangers of smoking in grade VII of SMPN 184 East Jakarta, with the hope that students will know the impact of smoking at a young age as well as prevent it. The method was used through the socialization and the implementation of the pre-test and post-test to find out the extent to which students know about cigarettes. The results of this increase show that the socialization provided by the PjBL team has succeeded in increasing the understanding of all participants who previously did not fully understand the dangers of cigarettes. In the pre-test, 94% had acknowledged the dangers of smoking. After the post-test was carried out, there was an increase to 100% of students who understood the dangers of cigarettes, so there was a significant difference in the pre-test implementation stage and an increase when at the post-test stage. Seeing the increasing percentage and change of choice shows that the PjBL team was able to explain the material well and hopes to increase awareness of the dangers of smoking.
Keywords: air polution, cigarrette, teenagers.
Abstrak
Indonesia memiliki jumlah perokok laki-laki tertinggi di dunia, dengan 70,2 juta perokok dewasa, atau sekitar 34,5% dari populasi. Angka ini menciptakan krisis kesehatan masyarakat dengan kegiatan merokok semakin umum di kalangan remaja, meskipun ada larangan bagi yang berusia di bawah 18 tahun. Lebih dari 40% pelajar usia 13-15 tahun telah mengkonsumsi tembakau, seringkali terpengaruh oleh teman sebaya. Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan merokok terus meningkat di Indonesia, meski racun rokok berdampak buruk pada kesehatan. Sesuai dengan rancangan PKM, tim pelaksana PjBL mengangkat isu ini di kelas VII B SMPN 184 Jakarta mengenai "Peningkatan Kesadaran Bahaya Merokok". Tujuan tim pelaksana PjBL adalah untuk meningkatkan kesadaran, menjelaskan, serta mengedukasi mengenai bahaya merokok bagi remaja di kelas VII SMPN 184 Jakarta, dengan harapan siswa mengetahui dampak yang ditimbulkan merokok di usia muda sekaligus memghindarinya. Metode yang digunakan melalui pendekatan sosialisasi pemahaman dan dilaksanakannya pre-test serta post-test untuk mencari tahu sejauh mana siswa mengetahui tentang rokok. Hasil peningkatan ini menunjukkan bahwa sosialisasi yang diberikan oleh tim pelaksana PjBL berhasil meningkatkan pemahaman semua peserta yang sebelumnya belum memahami sepenuhnya tentang bahaya rokok. Pada pre-test 94% siswa telah memiliki pengetahuan tentang bahaya merokok. Setelah dilakukan post-test terjadi peningkataan menjadi 100% siswa yang memahami bahaya rokok, sehingga terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada tahap pelaksanaan pre-test dan meningkat ketika pada tahap post-test. Melihat persentase yang meningkat dan perubahan pilihan menunjukan bahwa tim pelaksana PjBL mampu menjelaskan materi dengan baik serta harapan dapat meningkatkan kesadaran bahaya merokok.