Sobat pembaca, sampah anorganik terutama sampah plastik kresek masih menjadi masalah yang umum di masyarakat khususnya dalam skala rumah tangga. Terhitung sampai hari ini TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang berada di Piyungan ditutup sampai 5 September 2023.
Informasi ditutupnya TPA Piyungan tertuang langsung dalam surat pemberitahuan yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) DIY pada tanggal 21 Juli 2023.
"Berdasarkan hasil kesepakatan Rapat Sekda Pemda DIY dengan Sekda Pemda Kabupaten Sleman, Sekda Pemda Kabupaten Bantul, dan Sekda Pemkot Jogja serta dikarenakan lokasi zona eksisting TPA Regional Piyungan yang sudah sangat penuh dan melebihi kapasitas maka pelayanan sampah di TPA Regional Piyungan tidak dapat dilakukan mulai tanggal 23 Juli 2023 sampai 5 September 2023."
Melihat hal tersebut temen-temen KKN UNISA Kelompok 16 di Padukuhan Salam 1 berasosiasi dengan ibu - ibu PKK Padukuhan Salam 1 membuat mediokers sebagai salah satu upaya pengelolaan sampah anorganik skala rumah tangga. Kegiatan tersebut dilakukan pada Sabtu, 19 Agustus 2023 bertempat di rumah Bapak Dukuh Padukuhan Salam 1 yang diikuti oleh ibu - ibu PKK Padukuhan Salam 1 sebanyak kurang lebih 15 orang. Tujuan diadakan kegiatan ini sebagai upaya penyelamatan lingkungan dengan mengolah sampah rumah tangga khususnya sampah anorganik berupa plastik kresek.
Mediokers ialah singkatan dari media dan kresek, yang artinya adalah media tanam dari kresek pengganti tanah. Mediokers ini belum banyak diketahui oleh masyarakat khususnya yang ada di pedesaan. Alat dan bahan pembuatan mediokers sangat mudah ditemukan. Apa saja alat dan bahannya? Mari kita simak penjelasan berikut ini :
Alat
1.Gunting
2.Lilin
3.Korek api
4.Baskom
5.Pot bunga
Bahan
1.Kresek bekas (bersih, jika kotor bisa di cuci lalu dijemur terlebih dahulu)
2.Pupuk Cair
3.Air
Cara Pembuatan :
Pembuatan mediokers ini dilakukan dengan menggunting kresek dengan ukuran memanjang dengan ukuran sekitar 4 x 15 cm. Setelah dipotong memanjang kemudian digulung menjadi bulatan - bulatan dan direkatkan menggunakan api lilin. Setelah itu bulatan - bulatan plastik kresek direndam menggunakan larutan pupuk cair dan air dengan perbandingan 5 : 100, 50 ml pupuk cair ditambahkan 1 L air. Kemudian direndam selama 12 jam, setelah 12 jam kemudian di jemur dibawah sinar matahari selama 2 hari. Mediokers sudah siap digunakan bisa ditaruh di dalam pot yang berisi air. Mediokers ini digunakan untuk tanaman hias karena jika pada tanaman konsumsi ditakutkan plastik pada mediokers dapat terserap pada tanaman.
Luthfi menyampaikan bahwa "Antusias ibu-ibu dalam menerima materi yang saya sampaikan sangat baik, karena memang sampah kresek masih banyak dan belum bisa terolah dengan baik"
"Benar mas, kami sangat senang bisa diberi ilmu pengolahan sampah menjadi mediokers. Ternyata dari sampah plastik kresek bisa menjadi media tanam bagi tumbuhan pengganti tanah dan bisa dipajang di ruang tamu juga untuk hiasan" Ucap Bu Warni salah satu ibu-ibu PKK yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini.
Sampah masih menjadi momok bagi masyarakat, sosialisasi pengelolaan sampah harus gencar dilakukan supaya masyarakat tidak bingung bagaimana sampah bisa diolah dengan baik. Saat ini Pemda DIY sedang menyiapkan pembangunan Landfill Zona Transisi 2 yang direncanakan akan selesai pada bulan Oktober 2023. Untuk itu Pemda menginstruksikan kepada Pemkot dan Pemkab untuk menyiapkan pengelolaan sampah secara desentralisasi. Langkah KKN UNISA Kelompok 16 ini sebagai salah satu contoh permulaan dari banyaknya pengelolaan sampah yang bisa dilakukan. Mari kita selamatkan bumi kita dengan mengelola sampah sebaik dan sebisa kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H