Mohon tunggu...
Kelompok 12 KKN UMBJM 2023
Kelompok 12 KKN UMBJM 2023 Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Kelompok 12

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelompok 12 KKN-7: Menuju Desa Batik Bersih Sehat, dan Bebas Stunting

5 September 2023   15:42 Diperbarui: 5 September 2023   15:51 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2:Jumat Bersih, dokpri

           Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) merupakan suatu program pendidikan dengan metode memberikan pengalaman belajar secara langsung di tengah masyarakat untuk memberikan pengalaman hidup bermasyarakat bagi mahasiswa, mengidentifikasi potensi masalah, dan mencari solusi atas potensi permasalahan tersebut.

          Tema dari program KKN tematik Universitas Muhammadiyah Banjarmasin tahun 2023 ini adalah stunting, dimana stunting sendiri merupakan kondisi anak mengalami gagal tumbuh atau mengalami gangguan pertumbuhan yang menyebabkan tinggi badan sang anak kurang dari standar yang telah ditetapkan. Dampak negatif yang bisa terjadi akibat mengalami stunting adalah dapat menyebabkan anak sering sakit, perkembangan motorik melambat, serta kemampuan kognitif menurun. Stunting sendiri dapat terjadi karena kurangnya asupan gizi pada anak, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) merupakan fase sejak terbentuknya janin dalam kandungan (270 hari)  hingga anak berusia 2 tahun (730 hari), fase ini merupakan momen penting dalam pertumbuhan sang anak. Pada fase inilah organ-organ vital seperti otak, jantung, hati, ginjal, tulang, lengan dan kaki serta organ tubuh lainnya mulai berkembang.

                                                                                                                    

            Kelompok 12 KKN-T UMBJM ditempatkan di Desa Batik yang berlokasi di Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Selama periode KKN, kelompok membuat tiga program kerja berdasarkan tematik stunting tersebut dan berdasarkan potensi masalah yang berhasil diidentifikasi. Program yang pertama adalah "Pembuatan Poster Edukasi Pentingnya Penggunaan Air Bersih untuk Kesehatan", tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan air bersih untuk kesehatan.

Namun seiring berjalannya waktu kami membuat beberapa poster tambahan yaitu tentang "ayo ke posyandu", "demi keberhasilan lingkungan jangan buang sampah sembarangan" dan "mari mengenal stunting". Setelah poster tersebut selesai dibuat dan dicetak, kemudian poster disebar di beberapa tempat, seperti sekolah, tempat posyandu, puskesmas pembantu, dan kantin. Program kerja dirancang atas dasar potensi masalah dimana masyarakat masih menggunakan air sungai yang tergolong kotor untuk kehidupan sehari-hari, kurangnya kesadaran masyarakat untuk membawa anaknya ke posyandu, kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan untuk mengedukasi masyarakat tentang apa itu stunting.

                                                                                    

Gambar 2:Jumat Bersih, dokpri
Gambar 2:Jumat Bersih, dokpri

                 Program kerja kedua adalah "Jumat Bersih". Program ini dilaksanakan dari minggu pertama pengabdian masyarakat hingga minggu terakhir. Kegiatan Jumat Bersih ini berkerja sama dengan aparatur desa membersihkan tempat-tempat umum di desa sebagai bentuk upaya penanganan sampah di Desa Batik. Sampah-sampah yang telah dikumpulkan kemudian disalurkan ke tempat pembuangan sampah akhir yang ada di kota Marabahan. Program kerja ini dirancang untuk menangani kebiasaan masyarakat yang masih sering membuang sampah sembarangan. Adapun tempat-tempat yang menjadi lokasi pembersihan diantaranya adalah kantor desa, puskesmas pembantu, musala, dan masjid yang ada di Desa Batik.

                                                                                  

Gambar 3: Dashat(Dapur Sehat), dokpri
Gambar 3: Dashat(Dapur Sehat), dokpri

                Program kerja kelompok yang ketiga adalah Dapur Sehat (Dashat). Dashat sendiri merupakan program pelatihan membuat makanan sehat untuk balita dan ibu hamil. Dashat dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 Agustus 2023 dan dibantu oleh aparat desa, ahli gizi, serta para kader program Permata Bunda. Kegiatan ini dilaksanakan diawali dengan pendataan masyarakat yang akan menjadi target dari kegiatan yang dibantu oleh aparat desa, dimana terget dapur sehat yang kami laksanakan adalah kelurga yang teridentifikasi anaknya mengalami stunting dan mendapat program Permata Bunda. Kemudian setelah data didapatkan, kegiatan dilanjutkan dengan persiapan dan diskusi terkait resep menu makanan yang akan dibuat dengan dibimbing serta dikonsultasikan kepada ahli gizi desa. Berdasarkan hasil diskusi, didapatkan dua macam resep makanan ringan, yaitu nugget tahu dan puding waluh/labu kuning, resep makanan ringan ini kami harapkan bisa menjadi referensi ibu-ibu sebagai snack sehat yang dapat diberikan kepada sang anak mendampingi makanan berat yang telah didapatkan dari program pemerintah desa yaitu Permata Bunda.

Program dapur sehat ini dilaksanakan dengan metode door to door, dimana kami didampingi oleh kader Permata Bunda berkunjung dari rumah ke rumah warga yang teridentifikasi anaknya mengalami stunting untuk memberikan penjelasan dan pelatihan terkait membuat makanan ringan sehat. Metode ini kami pilih berdasarkan kondisi sulitnya mengumpulkan warga di satu tempat, disebabkan jarak rumah warga yang menjadi terget program dan lokasi tempat yang biasa dijadikan tempat acara cukup jauh. Kami harap dengan metode ini dapat terjalin komunikasi yang lebih efektif sehingga edukasi yang disampaikan bisa ditangkap dengan lebih baik oleh masyarakat. Selain penyampaian materi secara lisan untuk mendukung edukasi yang disampaikan, kami menyertakan pamflet sebagai media informasi tambahan yang berisi bahan makanan yang digunakan, cara memasak makanan dan tautan YouTube tutorial memasak makanan. Kami juga menyediakan makanan yang telah jadi untuk dibagikan kepada masyarakat sebagai testimoni agar masyarakat dapat mencoba makanan ringan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun