Sejumlah 16 Kelompok Tani dari Desa Bandilan, Prajekan, Bondowoso ikuti Penyuluhan Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Tahu yang diadakan oleh Mahasiswa Kelompok 02 KKN Unej pada Sabtu (03/02/2024).
Berlokasi di Balai Desa Bandilan, kegiatan ini dihadiri oleh Camat Kecamatan Prajekan, Kepala Desa Bandilan, Mantri Tani dan PPL Kabupaten Bondowoso serta 30 orang warga Bandilan yang berasal dari 16 Kelompok Tani berbeda.
Dalam penyuluhan ini, warga dijelaskan mengenai urgensi penggunaan pupuk organik, apa saja jenis pupuknya, bagaimana proses pembuatan dan pengaplikasiannya, serta testimoni hasil uji coba penggunaannya oleh salah satu petani Bandilan.Â
Selain itu, setiap peserta juga mendapatkan booklet panduan pembuatan pupuk dan tiga sampel pupuk gratis---sebanyak 5kg pupuk organik padat dan 1 liter pupuk organik cair---dengan harapan, warga bandilan (melalui poktan) dapat mencoba dan membuktikan sendiri keefektifan pupuk organik tersebut di ladangnya masing-masing.
Adapun, tiga jenis pupuk yang dikenalkan dalam acara ini adalah satu pupuk padat organik berbahan dasar katul, satu pupuk cair organik berbahan dasar air cucian beras, dan satu pupuk cair organik berbahan dasar limbah tahu cair. Dari ketiga jenis pupuk tersebut, pupuk cair organik dari limbah tahu adalah jenis pupuk organik yang paling diminati oleh warga Bandilan.
Program ini merupakan besutan dari Kelompok 02 KKN Unej dalam merespons fenomena krisis pupuk. Untuk kemudian, diintegrasikan dengan program desa yang ternyata sejalan. Melalui program ini, Kelompok 02 KKN Unej dan Perangkat Desa bersinergi untuk membuat langkah awal dalam mewujudkan Desa Bandilan menjadi Desa Organik.
Dalam sambutannya, Camat Kecamatan Prajekan, Denny Indra Pratama menyatakan bahwa dirinya dan segenap perangkat kecamatan siap untuk mengawal program ini agar dapat terus berlanjut, sehingga Bandilan dapat menjadi salah satu desa yang menyandang title Desa Organik. Ia berharap, bahwa
Tak hanya itu, Kepala Desa Bandilan juga menjelaskan dukungan dan rencananya ke depan mengenai keberlanjutan program ini. "Silakan teman-teman petani memanfaatkan kesempatan ini. Bandilan ini  memiliki potensi yang melimpah tinggal kita saja yang menyikapinya bagaimana. Kalau Anda ragu untuk mencoba di ladangnya sendiri, silakan Anda mencoba pupuk yang diberikan adik-adik di ladang saya. Gagal atau berhasilnya nanti biar jadi urusan saya. Ini sudah saya ajukan Gedung serbaguna untuk difungsikan jadi pabrik pupuk organik, supaya program yang menguntungkan Masyarakat ini tidak berhenti di sini saja." Pungkasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa setelah pengajuan pabrik pupuk tersebut selesai dan berhasil dibangun, masing-masing perwakilan poktan akan dijadikan inisiator terkait produksinya. Sundari berharap, pihak Kecamatan Prajekan dapat membantu mensukseskan program tersebut dengan membantu mengurus administrasi pengajuan gedung, yang hingga saat ini masih sulit dan menjadi kendala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H