Mohon tunggu...
Kellyn GraceMulya
Kellyn GraceMulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi

Saya adalah mahasiswa aktif di Telkom University jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan bisnis angkatan 2022.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Rumah Etnik Sunda Suhunan Badak Heuay Dalam Mencerminkan Identitas Masyarakat Sunda

12 November 2023   23:47 Diperbarui: 13 November 2023   00:03 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suhunan Badak Heuay (sumber: https://cdns.klimg.com/maverick-prod/feedImage/2023/8/1/1690871663979-d395ki.jpeg).

Artikel ini akan fokus pada salah satu rumah adat Sunda, yaitu Suhunan Badak Heuay yang kemudian akan dikaitkan dengan Komunikasi Antarbudaya. Rumah adat merupakan rumah tradisional yang mempunyai ciri khas dari masing-masing daerah. Setiap daerah tentunya mempunyai rumah adatnya masing-masing dengan struktur konstruksi yang unik dan penuh makna. Arsitektur tradisional merupakan konsep arsitektur yang mengutamakan unsur tradisional dan budaya lokal. Konsep dasar desain arsitektur tradisional Sunda adalah integrasi dengan alam (Suharjanto, 2014).

Arsitektur tradisional merupakan cerminan bentuk dan adaptasi terhadap lingkungan, baik iklim, budaya maupun kondisi sosial masyarakat (Prasetyo et al., 2017). Rumah adat Sunda mempunyai banyak tipologi yang berbeda-beda, baik dari segi jenis bangunan, bentuk atap, dan letak pintu masuknya. Secara umum rumah adat Sunda berbentuk rumah panggung yang sangat berguna untuk mencegah binatang buas dan banjir, menahan gempa dan memperlancar sirkulasi udara segar. Menurut Info Budaya (2018), struktur dan konstruksi rumah panggung masyarakat Sunda terkesan lembut dan sederhana, karena bahan yang digunakan seluruhnya diambil dari alam dan dibuat sendiri. Bentuk atap atau suhunana rumah adat Sunda mempunyai ciri khas tersendiri sesuai dengan kondisi alam, fungsi dan kebiasaan desa setempat (Anwar, H., & Nugraha, H. A., 2013). Rumah tradisional Sunda memiliki beberapa tipe rumah adat yang bentuk atapnya berbeda-beda. Salah satunya adalah Suhunan Badak Heuay.

Rumah Adat Sunda Badak Heuay merupakan rumah adat Sunda yang banyak dijumpai di Sukabumi. Rumah ini merupakan rumah dengan tiang-tiang penyangga agar lantainya tidak menyentuh tanah. Hal ini sejalan dengan filosofi masyarakat Sunda yang menggunakan struktur atas, menengah, dan bawah. Rumah Badak Heuay merupakan salah satu jenis rumah panggung Sunda yang beratap tanpa puncak yang bentuknya menyerupai badak yang sedang menguap (Anwar, H., & Nugraha, H. A., 2013). Betuk atap bangunan rumah yang tidak memiliki bubungan sehingga seperti badak yang sedang menguap. Badak mengacu pada nama binatang, sedangkan Heuay sendiri dalam bahasa Sunda berarti menguap. Oleh karena itu, Badak Heuay dapat diartikan sebagai badak yang sedang menguap.

Bentuk atap Badak Heuay sangat mirip dengan Tagog Anjing. Perbedaannya terletak pada luas atap belakang. Luas atap belakang ditinggikan sedikit hingga melebihi luas atap depan. Rumah tradisional Sunda Badak Heuay terbuat dari kayu untuk dinding dan lantainya. Atapnya terbuat dari genteng tanah liat. Atap ini juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu atap kecil yang lebih tinggi dan atap besar yang menutupi bagian belakang rumah. Perbedaan kedua atap tersebut membuat bagian atas rumah Badak Heuay terlihat tidak simetris. Area atap yang melewatinya disebut rambu. Rumah Badak Heuay berbentuk panggung dengan kubah setinggi 0,5 hingga 1,8 meter. Badan rumah Badak Heuay biasanya terbuat dari anyaman bambu sederhana yang disebut ruangan. Rumah Badak Heuay dilengkapi dengan golodog atau kaki kayu yang digunakan untuk menghubungkan tanah dengan lantai.

Analisis Suhunan Badak Heuay dalam Komunikasi Antarbudaya

Komunikasi dan Budaya merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan. Inti dari komunikasi dan budaya terletak pada keragaman tahapan dan cara manusia berkomunikasi dengan satu sama lain (Liliweri, A., 2003). Proses komunikasi dilakukan dengan menggunakan kode-kode pesan, baik verbal maupun nonverbal. Komunikasi Antarbudaya dapat dipahami sebagai kegiatan komunikasi yang terjadi antar partisipan komunikasi yang berbeda budaya. Pada dasarnya tidak ada dua orang yang identik, setiap individu mempunyai identitas budaya yang berbeda-beda, termasuk cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu hal (Mulyana, D., & Rakhmat, J.,1990).

Kebudayaan mempunyai arti yang luas. Kebudayaan adalah suatu keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, ilmu pengetahuan, hukum, adat istiadat dan kemampuan serta kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat (Mulyana, D., & Rakhmat, J.,1990). Kebudayaan merupakan hasil pemikiran manusia sebagai makhluk sosial. Indonesia kaya akan kebudayaannya. Indonesia dikenal sebagai negara majemuk karena memiliki banyak suku dan budaya. Tiap daerah memiliki budaya yang berbeda-beda dengan makna budaya yang juga berbeda.

Bentuk dan Suhunan Badak Heuay memiliki filosofi dan arti dibalik arsitekturnya. Arti dan filosofi dibalik bangunannya termasuk dalam komunikasi nonverbal pada budaya Sunda. Struktur rumah terdiri atas tiga bagian yang melambangkan sistem kosmis alam semesta, yaitu ambu luhur, ambu tengah, dan ambu handap. Ambu Luhur atau bagian atap menggambarkan kedudukan yang tinggi, seperti megah mulia dan bergengsi. Biasa juga dapat disebut sebagai tempat tinggal para dewa. Kemudian, Ambu Tengah atau bagian tengah yang memiliki arti sebagai keseimbangan (netral) yang dijadikan tempat hidup untuk manusia. Terakhir, Ambu Handap atau bagian bawah yang mencerminkan tempat tinggal makhlus halus dari alam lain sekaligus simbol kematian. Arti-arti dari tiap bagian ini dapat dikatakan sebagai bentuk komunikasi tak tertulis atau nonverbal yang menggambarkan kebudayan rumah adat Sunda. Bentuk rumah panggung khas Sunda ini awalnya dibuat untuk perlindungan dari binatang buas yang ada di tengah hutan. Namun rumah adat ini juga sebagai bentuk penghormatan untuk tidak menyentuh tanah tempat seseorang meninggal.

Rumah Badak Heuay dibangun dengan mencerminkan bagaimana identitas sosial masyarakat Sunda. Perspektif ilmu sosial menekankan bahwa identitas sebagian diciptakan oleh individu itu sendiri dan sebagian lagi berkaitan dengan keanggotaan dalam suatu kelompok. Rumah adat Badak Heuay terlihat sederhana namun memiliki nilai filosofis yang tinggi. Ini adalah simbol keselarasan dengan alam, kekeluargaan, keramahan dan kesopanan. Sama dengan masyarakat Sunda yang adalah sekelompok masyarakat yang memiliki kepribadian yang baik sebagai jalan menuju keutamaan hidup (Saeful, I., & Saputra, S., 2020). Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi adab dan perilaku yang baik. Pada umumnya karakter masyarakat Sunda, ramah tamah, murah senyum, dan sangat menghormati orang tua. Itulah cermin budaya dan kultur masyarakat Sunda. Sama seperti orang Sunda, sekelompok masyarakat yang memiliki kepribadian yang baik sebagai jalan menuju keutamaan hidup. Budaya Sunda dikenal sangat menghargai budi pekerti dan perilaku yang baik. Secara umum kepribadian orang Sunda sangat ramah, murah senyum dan sangat menghormati orang tua. Hal ini mencerminkan budaya dan kultur masyarakat Sunda.

Oleh karena itu, rumah adat Badak Heuay perlu kita lestarikan dan dijadikan sebagai objek wisata edukasi bagi masyarakat. Karena di dalamnya banyak mengandung makan-makna yang dapat menjadi pembelajaran dan menjadi warisan budaya sifat masyarakat Sunda yang perlu diterapi.

Kesimpulan

Tipologi rumah adat Sunda sangat bervariasi, baik dari segi gaya konstruksi, bentuk atap, dan letak pintu masuk. Rumah Heuay Badak merupakan salah satu jenis rumah panggung Sunda dengan atap tak berpuncak berbentuk badak menganga. Bentuk dan struktur Badak Heuay membawa filosofi dan makna di balik arsitekturnya. Rumah Badak Heuay dibangun untuk mencerminkan identitas sosial masyarakat Sunda. Perspektif ilmu sosial menekankan bahwa identitas pribadi dapat diciptakan dalam diri individu atau melalui kelompok. Suhunan Badak Heuay ini sangat sederhana namun tetap membawa nilai filosofis yang tinggi yang membawa pada simbol keharmonisan dengan alam, kekeluargaan, keramahan dan kesopanan. Hal ini mencerminkan bagaimana budaya Sunda yang dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi adab dan perilaku yang baik.

Referensi

Liliweri, A. (2003). Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya. Lkis pelangi aksara.

Mulyana, D., & Rakhmat, J. (1990). Komunikasi antarbudaya. Remaja Rosdakarya.

Anwar, H., & Nugraha, H. A. (2013). Rumah Etnik Sunda. Griya Kreasi.

Saeful, I., & Saputra, S. (2020, September). Kearifan lokal masyarakat Sunda sebagai identitas nasional. In Seminar Nasional Kewarganegaraan (Vol. 2, pp. 67-70).

https://mengenalindonesia.com/arsitektur-unik-rumah-adat-badak-heuay-dari-bumi-pasundan/

https://kumparan.com/berita-hari-ini/rumah-tradisional-sunda-badak-heuay-filosofi-dan-bentuknya-1z1TfZ6tYGN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun