Pantai-Pantai Eksotis
Dengan luas lautan yang lebih dominan daripada daratan sudah tentu membuat provinsi maluku yang berjuluk seribu pulau ini memiliki banyak pantai eksotis nan melawan yang mampu menghipnotis siapapun untuk takjub terhadap hasil ciptaan Yang Maha Kuasa, pantai-pantai orisinil ini masih belum terjamah oleh tangan-tangan jahil manusia.
[caption caption="Pantai Pasir Panjang, Kota Tual"][/caption]
[caption caption="Pantai Ora, Maluku Tengah"]
[caption caption="Pantai Jiku Marasa, kabupaten Buru"]
[caption caption="Pantai Liang, Kabupaten Maluku Tengah"]
[caption caption="Pantai Natsepa, Kabupaten Maluku Tengah"]
Tradisi Sakral Pela Gandong
Negeri Adat, itulah yang patut disematkan kepada Maluku. Beragam bahasa lokal dan adat istiadat yang belaku didaerah membuat maluku pantas diberi predikat tersebut salah satu diantaranya yakni pela gandong. Pela gandong merupakan ikatan kekeluargaan yang dibuat oleh para leluhur antara dua atau tiga kampung, ikatan kekeluargaan ini dibuat berdasarkan hubungan darah ataupun berdasarkan perjanjian antar desa satu dengan yang lain mengingat historikal hubungan kedua kampung tersebut. Adat ini memiliki sanksi bagi keturunan yang melangar isi perjanjian tersebut dan bersifat mengikat.
Masyarat luar Maluku pun dibuat takjub dan berlinang air mata ketika turut merasakan sendri adat ini, adalah mereka peserta Pesta Paduan Suara Gerejawi Nasional XI Tahun 2015 dari Kontingen Provinsi D.I.Y dan Sulawesi Tengah disambut hangat dan meriah oleh ribuan warga desa Batu Merah yang mayoritas adalah beragama muslim. Penyambutan dilakukan dengan membentangkan “Kain Gandong” sebagai simbol kekeluargaan tepat setelah menunaikan ibadah sholat jum’at tak ayal peristiwa ini membuat pecah tangis haru para peserta pesparawi.
[caption caption="penyambutan warga Desa Batu Merah"]
Memiliki Sistem Anti Maling
Masyarakat maluku yang masih jauh dari peradaban teknologi tinggi mempunyai sebuah “alat” untuk menangkal tindak pencurian. Sistem anti maling yang dimiliki tidak membutuhkan rangkaian alat dengan berbagai sensor ataupun transmisi, juga tidak menggunakan kabel atau remote control dan pastinya bebas listrik jadi bisa lebih hemat energi.
“alat” anti maling ala orang ambon ini cukup menarik yakni dengan menggunakan sasi. Apa itu sasi ? sasi merupakan semacam bentuk larangan adat yang bersifat mengikat serta memiliki sanksi masing-masing. Sebelum adanya perkembangan teknologi dan era digital berkembang, warga maluku umumnya menggunakan sasi untuk melindungi hasil pertanian ataupun hasil perikanan milik perorangan maupun dusun. Sasi juga memiliki aturan-aturan ataupun tahapan dalam proses pelakasanaannya dan semua masyarakat wajib mengikuti peraturan yang berlaku.
Sistem yang cukup sederhana dan sangat tradisionil namun sangat membantu dalam melindungi hasil-hasil pertanian dan perikanan dari tangan-tangan usil yang sengaja mengambil ataupun mencuri hasil tersebut, meskipun teknologi semakin berkembang pesat namun budaya seperti ini perlu dilestarikan dan dikembangkan dalam upaya membentuk mental yang lebih mandiri, lebih memupuk budaya kerja keras, menghargai usaha orang lain dan tentu saja anti maling.
Koleksi Beragam Jenis Burung dan Kupu-Kupu
Adalah Taman Nasional Manusela, Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. Taman Nasional Manusela merupakan kawasan konservasi dengan luas 189.000 Ha,taman ini memiliki koleksi 196 jenis burung dan 90 jenis kupu-kupu yang membuat taman ini menjadi surganya burung dan kupu-kupu. Selain burung berbagai jenis flora dan fauna lainnya turut menjadi penghuni taman nasional tersebut.
[caption caption="Burung Kakaktua"]
Kampung Sepak Bola
Siapa yang Tak Mengenal nama-nama ini Ramdany Lestaluhu, Alvin Tuasalamony, Rizky Pellu, Manahati Lestusen dll merupakan sederet pesepak bola muda handal yang menjadi bagian dari Tim Nasional Indonesia. Pesepak bola berbakat ini berasal dari kabupaten Maluku Tengah, sebagian besar berasal dari Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Begitu banyak pesepak bola yang lahir di tanah ini sehingga pada febuari 2015 PSSI meresmikan Tulehu sebagai kampung sepak bola.
[caption caption="Alvin Tuasalamony"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H