Mohon tunggu...
Kelinci Madu
Kelinci Madu Mohon Tunggu... Wiraswasta -

ungkapkan dengan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

5 Hal yang Harus Kamu Tahu Tentang Maluku

1 November 2015   10:16 Diperbarui: 1 November 2015   17:28 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantai-Pantai Eksotis

Dengan luas lautan yang lebih dominan daripada daratan sudah tentu membuat provinsi maluku yang berjuluk seribu pulau ini memiliki banyak pantai eksotis nan melawan yang mampu menghipnotis siapapun untuk takjub terhadap hasil ciptaan Yang Maha Kuasa, pantai-pantai orisinil ini masih belum terjamah oleh tangan-tangan jahil manusia.

[caption caption="Pantai Pasir Panjang, Kota Tual"][/caption]

[caption caption="Pantai Ora, Maluku Tengah"]

[/caption]

[caption caption="Pantai Jiku Marasa, kabupaten Buru"]

[/caption]

[caption caption="Pantai Liang, Kabupaten Maluku Tengah"]

[/caption]
 

[caption caption="Pantai Natsepa, Kabupaten Maluku Tengah"]

[/caption]

 

Tradisi Sakral Pela Gandong

Negeri Adat, itulah yang patut disematkan kepada Maluku. Beragam bahasa lokal dan adat istiadat yang belaku didaerah membuat maluku pantas diberi predikat tersebut salah satu diantaranya yakni pela gandong. Pela gandong merupakan ikatan kekeluargaan yang dibuat oleh para leluhur antara dua atau tiga kampung, ikatan kekeluargaan ini dibuat berdasarkan hubungan darah ataupun berdasarkan perjanjian antar desa satu dengan yang lain mengingat historikal hubungan kedua kampung tersebut. Adat ini memiliki sanksi bagi keturunan yang melangar isi perjanjian tersebut dan bersifat mengikat.

Masyarat luar Maluku pun dibuat takjub dan berlinang air mata ketika turut merasakan sendri adat ini, adalah mereka peserta Pesta Paduan Suara Gerejawi Nasional XI Tahun 2015 dari Kontingen Provinsi D.I.Y dan Sulawesi Tengah disambut hangat dan meriah oleh ribuan warga desa Batu Merah yang mayoritas adalah beragama muslim. Penyambutan dilakukan dengan membentangkan “Kain Gandong” sebagai simbol kekeluargaan tepat setelah menunaikan ibadah sholat jum’at tak ayal peristiwa ini membuat pecah tangis haru para peserta pesparawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun