Surabaya, 5 Juni 2024 - Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Program Studi D4 - Pengobat Tradisional, pada hari Rabu (5/06/2024) melaksanakan penyuluhan mengenai pencegahan kecelakaan dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di SMK 45 Surabaya, Jurusan Teknik Bangunan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para siswa tentang pentingnya keselamatan kerja dalam bidang konstruksi.
Acara penyuluhan ini diikuti oleh siswa kelas X Jurusan Teknik Bangunan SMK 45 Surabaya. Para mahasiswa Universitas Airlangga program studi D4 - Pengobat Tradisional memaparkan materi tentang berbagai jenis kecelakaan yang sering terjadi di lingkungan kerja konstruksi, serta faktor - faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan tersebut. Selain itu, mereka juga menjelaskan tentang jenis - jenis APD yang wajib digunakan oleh pekerja konstruksi, dan cara memilih serta menggunakan APD dengan benar.
Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para siswa terkait salah satu materi dalam Kegawatdaruratan dan K3 yaitu Pencegahan Kecelakaan dan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Siswa Kelas X SMK 45 sangat antusias terhadap materi yang dipaparkan. Beberapa siswa dapat menjawab kuis yang diberikan oleh kakak - kakak mahasiswa. Hal ini menjadikan kegiatan penyuluhan sangat seru dan menyenangkan.
Penyuluhan ini dikemas dengan cara yang menarik dan interaktif, sehingga para siswa dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan. Para mahasiswa Unair juga memberikan contoh - contoh konkret dan simulasi penggunaan APD.
Salah satu siswa peserta penyuluhan mengaku sangat senang dan bermanfaat dengan adanya kegiatan ini. "Penyuluhan ini sangat bermanfaat bagi saya dan teman  - teman. Sekarang saya jadi lebih paham tentang pentingnya keselamatan kerja dan bagaimana cara menggunakan APD dengan benar. Terima kasih kepada para Mahasiswa Unair yang telah memberikan penyuluhan ini" ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya berupa penyuluhan, namun juga adanya kegiatan pengenalan jamu atau minum jamu bersama. Sebelum jamu dibagikan, para siswa beranggapan bahwa jamu itu identik dengan 'minuman orang tua' dan memiliki rasa yang pahit. Tetapi setelah kegiatan minum jamu bersama, para siswa tidak takut lagi untuk meminum jamu. Jamu yang diperkenalkan adalah susu jahe dan teh rosella. Jenis jamu ini memang tidak terdapat rasa pahit yang menjadikannya digemari para anak muda.
Dengan kegiatan penyuluhan ini, diharapkan para siswa SMK 45 Jurusan Teknik Bangunan dapat menjadi generasi konstruksi masa depan yang sadar akan pentingnya keselamatan kerja dan mampu bekerja dengan aman dan bertanggung jawab. Mari bersama - sama kita menciptakan budaya kerja yang aman dan bertanggung jawab demi masa depan konstruksi yang lebih cerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H